CHAPTER 17

389 55 4
                                    

"Menggendongmu? Tapi itu bukan aku ...."

Kalimat Xena terhenti, begitu juga dengan langkah kaki Pavel yang juga ikut berhenti dan kembali membalikkan badannya, menatap Xena dengan kening mengernyit.

"Maksudnya? Itu bukan kau, Xena?"

"A-aku?"

"Kau, tidak ...."

Xena menarik napas panjang sebelum melepaskannya dengan perlahan, meski Pavel sangat cantik. Tapi dia juga seorang pria yang memiliki tubuh prposonal dengan otot. Saat ia masih kecil, Xena masih sanggup menggendongnya ke mana-mana, berbeda dengan sekarang meski masih berusia 17 tahun, Xena sudah tak memiliki kekuatan lagi untuk menggendongnya seperti dulu.

"Bukan aku yang menggendongmu semalam, Tuan."

"Lalu siapa, Akirra?" potong Pavel mulai panik, sebab jika memang bukan Akirra, itu berarti Max, atau ....

Tidak mungkin ... tidak mungkin dia ....

"Itu bukan Akirra."

"Lalu? Uncle Max?" tanya Pavel berharap.

"Dia, Tuan Krittin ...."

"What?!" potong Pavel cukup shock, mulutnya mangap-mangap ingin mengatakan sesuatu. Namun, tertahan di tenggorokan karena ta sanggup membayangkannya.

Dan dugaannya memang benar. Pria itu, tapi kenapa harus pria itu? Pikirnya.

"Ya. Tuan muda yang sudah menggendongmu semalam."

"T-tapi, kenapa harus ...."

Kalimat Pavel terhenti. Terlihat masih tak percaya, meskipun itu sangat masuk akal sebab mereka berada di dalam mobil yang sama malam itu. Namun, ia tidak habis pikir jika seorang pria arogan seperti Krittin Selsmire akan rela merepotkan diri untuk menggendongnya, bukankah ia hanya perlu membangunkannya agar berjalan sendiri.

Mengapa harus di gendong? Pikir Pavel seketika canggung.

Krittin Selsmire bukanlah pria yang bisa bersikap baik seperti itu. Dan sebanyak apa pun pria itu menunjukan kebaikan padanya. Namun, tetap saja, di matanya, Tin tetaplah seseorang yang kejam dengan tempramen buruk. Wajah tampan dan penampilan sempurnanya pun tak akan mampu menutupi semua sikap buruk itu.

"Are you okay, My Dear? Kau tampak tak suka," tanya Xena membuyarkan lamunan Pavel, terlihat berdecak sebelum menghembuskan napas kasar.

"Aku hanya merasa tak nyaman, Xena. Seharusnya kau membangunkanku malam itu, dan tak membiarkannya menggendongku begitu saja."

"Maafkan aku, My Dear. Kau tahu jika aku tak mungkin melakukan hal itu, lagi pula semalam Tuan mudah sudah terlebih dahulu membawamu masuk ke dalam kamar sebelum aku sampai," jelas Xena yang cukup mengecewakan Pavel.

"Yah, aku tahu. Tapi ...."

Kalimat Pavel kembali tertahan di tenggorokan.

"Tuan muda, ada apa? Apa sesuatu telah terjadi?" tanya Xena berubah cemas.

Dia bahkan mengganti baju yang aku kenakan semalam dengan piyama ini, aku sunggu tak nyaman sekarang, bukankah ia sudah bersikap lancang dengan menyentuhku seenaknya? Dia bahkan melihat tubuhku tanpa ...

"Tidak, tidak apa-apa," geleng Pavel.

"Aku tahu apa yang kau pikirkan, tapi kau tak perlu sepanik itu. Tuan muda sangat tahu batasan, ia hanya menggendong dan membaringkanmu di sana sebelum mengganti piyamamu dan pergi meninggalkanmu."

"Itu melegakan."

"Bagaimana? Apa kau sudah merasa lebih baik sekarang?"

"Tidak."

BLACK&WHITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang