GREENWICH
Tin langkahkan kaki memasuki terowongan Dark Alley yang langsung di sambut oleh beberapa pasang mata dari segerombolan pria berperingai cukup menyeramkan. yang tengah berkumpul dengan miuman keras juga beberapa gadis di samping mereka, terlihat sedang melakukan pesta minuman keras, sebab terlihat banyak botol yang sudah kosong. Sungguh pemandangan yang biasa mereka jumpai ketika masuk ke dalam Dark Alley. Hingga beberapa menit berlalu, ketika beberapa pria lainnya datang menghampiri. Bahkan terlihat sedikit membungkuk pada Tin dan Max.
"Selamat siang Tuan Krittin, sungguh satu kejutan bisa melihat Anda di sini, apa sesuatu telah terjadi?" tanya salah seorang dari mereka.
"Yah, aku sedang mencari seseorang di sini," jawab Tin masih mengamati sekitar.
"Seseorang? Maaf, apa aku boleh mengetahuinya?"
Tin memijat tengkuk lehernya dengan pandangan yang kembali tertujuh ke arah segerombolan pria yang juga masih mengawasinya. Ia tahu, jika mereka bukanlah bagian dari mereka, dan bisa di tebak jika mereka adalah orang-orang Willson. Tak menutup kemungkin mereka juga bagian dari Ernesto, mengingat Willson sedang menjalankan sebuah bisnis yang melibatkan Ernesto.
"Kita bisa berbicara di tempat lain," sambung Max yang cukup mengerti dengan kondisi sekarang.
Mereka adalah tamu di tempat tersebut. Dan sudah pasti harus bersikap lebih baik dan tak menimbulkan masalah untuk memancing keributan, sebab tujuan mereka kemari bukan untuk saling membunuh dan menembaki satu sama lain, tetapi untuk mencari keberadaan Rolf yang mereka duga telah di culik oleh orang-orang Ernesto, sebab tak mungkin jika itu orang-orang Willson, mengingat mereka tak ada urusan sedikit pun, terlebih Willson cukup dekat dengan Reagan Logan.
"Tentu saja. Silahkan," balas pria tersebut mempersilahkan, dan meski mereka sudah melangkah meninggalkan tempat tersebut, tetapi langkah mereka masih saja di awasi oleh segerombolan orang-orang di sana.
"Beberapa hari lalu, Rolf Logan menghilang," ucap Tin tak ingin berbasa-basi lagi.
"Lalu, apa Anda mencurigai seseorang yang telah menculik Tuan Rolf?" tanya sang pria yang di ketahui bernama Forest.
"Yah, jika tidak. Aku tak mungkin ke sini."
Forest terlihat berpikir, mencoba mengingat lagi kejadian beberapa hari lalu yang di maksudkan oleh Tin. Ia masih belum bisa mendapatkan petunjuk apa pun atau melihat ada yang mencurigakan di Dark Alley pada hari itu. Meski di tiap harinya selalu ada saja kejadian di tempat tersebut, tetapi ia bisa memastikan jika ia tak pernah melihat Rolf.
"Maaf Tuan, tapi apa Anda benar-benar yakin jika Tuan Rolf memang di culik seseorang dan di bawah kemari?"
"Kau terlihat tak yakin padaku, Forest?"
"Maaf, Tuan. Aku tak bermaksud demikian, tapi mengingat Tuan Willson sangat mengenal baik Tuan Ernesto, aku rasa tak mungkin jika ada yang menculik Tuan Rolf dan membawanya kemari."
"Aku rasa kau tak bodoh Forest. Kau tahu jika saat ini Willson tengah menjalankan satu bisnis di Busse dan melibatkan Ernesto. Aku rasa, orang-orang Ernesto pasti ada di tempat ini, apa kau tak berpikir demikian?" tanya Tin mulai hilang kesabaran.
"Yah, aku tahu Tuan. Tapi aku rasa Ernesto tak memiliki kekuasaan di sini, kami masih bisa mengatasinya, dan Anda tak perlu khawatir."
"Ada baiknya kalian waspada. Ernesto tak bisa kalian remehkan. Ia bahkan berhasil meyakinkan seorang Tuan Willson untuk melakukan kerja sama itu, tak menutup kemungkinan ia bisa menghasut Tuan Willson untuk berpaling dan menghabisi orang-orang Phoenix secara perlahan," sambung Max yang lebih bersikap tenang sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK&WHITE
AksiKrittin Selsmire "Kamu hanya akan bergantung pada keputusan yang aku ambil, setiap bagian dari dirimu adalah milikku. Kamu bisa hidup dan mati hanya atas kehendakku." Pavel Moon "Aku tak ingin menyakiti hatiku dengan terus memikirkanmu. Aku akan ber...