CHAPTER 169

319 31 3
                                    

TUJUH TAHUN BERLALU

CARTAGENA/KOLOMBIA

DOR ...!

"Bagaimana?"

"Tepat sasaran."

"Bagus."

"Dan aku rasa cukup untuk hari ini, Tuan."

"Why? Ini sangat menyenangkan. Membersihkan tikus got yang terus berkeliaran. Sungguh memuakkan."

"Tapi kau sudah melumpuhkan target. Barang pun terkirim tanpa kendala, apa lagi sekarang? Jika hanya untuk bersenang-senang, sebaiknya cukup. Kita pulang sekarang sambil menunggu kabar dari Busse."

"Max, itu kurang ...."

"Ayolah Tin. Aku rasa cukup untuk hari ini, okay?" balas Max, menginjak pedal gas saat beberapa mayat dari gangster yang menyerang mobil mereka tergeletak di pinggir jalan dengan bersimbah darah begitu saja.

Melaju di jalan setapak, kota kecil Cartagena. Kota yang selama tujuh tahun ini di dijadikan tempat persinggahan oleh Tin dan Max, usai peristiwa kecelakaan yang terjadi kepada Pavel tujuh tahun lalu. Entah bagaimana kabar Alpha itu saat ini.

Tin menyenderkan tubuh di jok mobil sambil memejam dengan senjata yang masih di pegangnya. Seolah ia tidak bisa tanpa benda itu di sisinya, sudah menjadi pekerjaannya sehari-hari. Berburu dan menghabisi siapa pun yang berani ikut campur dan menghalangi bisnisnya. Di kota itu, Tin di kenal sebagai seorang Bos mafia yang cukup di segani, mengepalai kartel Avolire yang terlibat dalam perdagangan senjata, penyelundupan, perjudian dan memberi perlindungan bagi orang-orang khusus. Seolah image sang Ayah Charlles Bell Selsmire tak pernah lepas darinya.

"Memikirnya lagi?"

"Sehari pun aku tak pernah tak memikirkannya, bahkan di tiap detak jantungku."

"Bagaimana jika berkunjung ke sana?"

Tin terdiam. Entah Phoenix, atau Mars sudah menerimanya atau tidak. Sang Ayah tak pernah mencarinya, mustahil jika mereka tak mengendus keberadaannya sekarang, sedang Avolire cukup di kenal banyak orang, hampir di tiap negara karena kebengisan dan kekuasaannya.

"Apa kau akan terus seperti ini?"

"Aku tak punya pilihan lain."

"Akan sampai kapan?"

"Sampai aku merasa jika sudah tidak bisa melakukan apa pun."

Max menarik napas berat dan melajukan mobil dengan kecepatan tinggi, memecah sepinya malam yang kian larut. Sebentar lagi malam akan berganti pagi.

"Kita akan mengunjungi Boyaca."

"Boyaca? Apa ada sesuatu yang mencurigakan di sana?"

"Aku mendengar, akan ada penyerangan di sana. Tapi aku masih belum memastikan apa yang mereka targetkan. Tuan Elton memintaku untuk menangkap penyusup yang berani memasuki kota tersebut. Bahkan sampai menawarkan sejumlah uang besar."

"Apa mereka mengincar gedung Euthoria kali ini?"

"Aku rasa wali kota tak memiliki masalah apa pun dengan mereka. Mengingat dia seorang yang tak pernah mengecewakan rakyatnya, selalu berlaku adil, jujur dan sangat di percaya."

"Tapi hanya Euthoria yang kemungkinan besar menjadi target utama. Tuan Elton pun sampai memintamu untuk menangkap penyusup itu."

"Selama itu tak ada hubungannya denganku, Phoenix ataupun Mars. Aku mungkin akan berindak cepat jika Vernon dan Orpheus terlibat."

"Kita sudah berdamai sejak kau meninggalkan kepala Diego di mansion, dan tak ada konflik lagi setelahnya."

"Yah, mungkin kau benar. Meski aku merasa jika masih di awasi. Aku hanya berharap, hanya aku yang mereka jadikan target. Tidak dengan keluargaku."

BLACK&WHITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang