CHAPTER 84

248 35 4
                                    

"Bodyguard-mu sangat menakutkan," balas Genovese sedikit berbisik, bersamaan dengan pandangan Pavel yang kini tertujuh ke arah Akirra yang membalasnya dengan senyum.

Bagaimana bisa mereka beranggapan jika Akirra seorang yang menakutkan. Sedang kenyataannya Akirra adalah pria yang baik, lemah lembut, dan selalu bersikap ramah.

"Akirra adalah pria yang baik."

"Ya, tapi menakutkan."

"Apa benar begitu?" tanya Pavel masih kurang yakin.

"Yah, benar. Bukan begitu Glad?"

"Entahlah, aku rasa hanya kau yang menganggapnya demikian," balas Glad terlihat lebih santai menanggapi. Bahkan langsung menyenderkan tubuh di sandaran kursi dengan pandangan yang kini tertujuh ke arah Akirra.

"Jadi, apa kau akan bersama Pavel?" tanya Genovese menatap Glad.

"Yah, tentu saja ... tidak."

"Dasar brandal!" umpat Genovese kesal sendiri.

Pavel menghela napas panjang. "Apa ada yang tahu dengan kondisi Shan sekarang?"

"Bukankah seharusnya kau yang lebih tahu? Mengingat Shan adalah kekasih kakakmu."

"Kak Tin masih berada di Swiss, dan aku tak mengetahui kondisi Shan sedikit pun."

Glad terlihat berpikir. "Bukankah seharusnya mereka bersama?"

"Entahlah, aku tak tahu jika malam itu kak Tin bersama Shan."

"Lalu kau sendiri?" tanya Glad yang sebenarnya masih sangat penasaran dengan kejadian malam itu.

"Aku?!"

"Yah, kata kakakmu kau kembali ke sini terlebih dulu, dan insiden yang terjadi di Hotel malam itu, kau tahu sesuatu?"

Pavel terdiam sesaat, tampak berpikir. Mungkin tak seharusnya mereka tahu tentang insiden penculikan atas dirinya, dan ada baiknya mereka juga tak perlu tahu jika keluarganya tergabung dalam komplotan Mafia besar. Mereka bisa saja menjauhinya dan mungkin takut padanya. Ia tak akan membiarkan itu, sebab sudah merasa dekat dan akrab dengan mereka.

"Entahlah, aku juga tak tahu apa pun soal itu, kak Tin tiba-tiba saja datang dan menyuruhku pulang."

"Kau yakin? Apa kakakmu tak mengatakan apa pun padamu?" tanya Glad terlihat masih mencari tahu.

"Yah, aku tak tahu apa pun."

"Sungguh aneh."

"Kau tahu, jika banyak polisi di Hotel malam itu?" Genovese menimpali.

"Sungguh?"

"Yah, dan kakakmu juga di sana," balas Glad, "jadi aku rasa mustahil jika kau tak mengetahui apa pun."

"Aku sungguh tak tahu, sebab tak semua urusan kakakku juga harus aku ketahui, kami juga jarang berkomunikasi, karena ia yang jarang di rumah dan selalu sibuk," balas Pavel, meski terdengar jika ia tak begitu akur dengan Tin dan mungkin tak peduli, selama mereka berhenti bertanya padanya soal kejadian malam itu.

"Baiklah, kalian memang terlihat tak akur. Bahkan sekalipun aku tak pernah melihat kakakmu mengantar atau menjemputmu ke sekolah," timpal Genovese.

"Dia memiliki Shan, aku rasa aku harus mengala, Shan adalah kekasihnya."

"Yah, mungkin," sahut Glad.

"Mungkin? Apa maksudmu?"

"Aku tak yakin, tapi mereka terlihat sedang tak akur."

"Benarkah? Tapi ...."

"Sshhh," sela Glad ketika Miss Tifien memasuki ruangan, bersamaan dengan posisi duduk mereka yang kini berubah. Meski Glad masih betah duduk di samping Pavel.

BLACK&WHITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang