CHAPTER 16

527 59 9
                                    

GREENWICH VILLAGE.

KEDIAMAN KRITTIN SELSMIRE

Mobil terparkir di halaman sebuah hunian mewah yang malam itu sedang turun hujan, dan Tin yang terlihat keluar dari mobil, mengintari sebelum membuka pintu mobil di seblanya, hingga beberapa detik kemudian saat ia terlihat tengah menggendong tubuh Pavel yang sepertinya sedang tertidur cukup lelap usai melewati perjalanan panjang mereka.

Melangkah masuk ke dalam kamar yang sudah ia siapkan sebelumnya, tepat di lantai dua berdekatan dengan kamarnya sendiri. Merebahkan tubuh Pavel dengan perlahan sebelum menutupinya dengan selimut hangat dan mematikan lampu duduk hingga menyisahkan string ligh menghiasi dinding kamar yang terlihat mewah dan elegan dengan segala fasilitas yang lengkap.

"Apa dia tidur?" tanya Max ketika melihat Tin menuruni anak tangga sambil melepaskan mantel yang ia kenakan. Duduk di atas sofa, menyenderkan tubuh dan memejam, sebelum suara ponsel berdering di dalam saku celana jeansnya.

📞 "Where are you, Dear?"

📞 "Rumah."

📞 "Bisakah kita bertemu? I really miss you."

📞 "Tidak sekarang. Aku lelah."

Tin mengakhiri panggilan telpon sebelum melemparkan ponselnya di atas sofa.

"Mengabaikan mereka lagi?"

"Aku cukup lelah untuk menemani mereka, Max."

"Baiklah, kau sebaiknya beristirahat. Kau juga terlihat kelelahan," balas Max cukup lega, sebab tak harus melihat Tin menghabiskan malam di klub lagi seperti biasa.

"Oh iya, Max. Apa kau sudah menyiapkan guru private untuk Pavel?"

"Guru Private?"

"Ya."

"Tuan muda. Saranku, kenapa Tuan Pavel tidak bersekolah saja ...."

"Tidak. Aku tidak akan membiarkannya keluar rumah."

"Apa kau benar-benar akan mengurungnya di istanamu?"

"Aku tidak mengurungnya, Max. Aku hanya memberikan batasan. Apa itu salah?"

"Tentu saja itu salah."

"Di mana letak kesalahannya?" tanya Tin hingga membuat Max kehabisan kata-kata.

Berdebat dengan Tin tak akan membuatnya berakhir dengan kemenangan. Dan ia sudah bisa menebak itu.

"Membiarkan Tuan Pavel kesekolah bukan berarti kau memberinya kebebasan. Kau bisa membatasinya dengan segala peraturan yang harus di patuhi, bukan mengurungnya di dalam rumah," balas Max.

Tin tediam sesaat, tampak berpikir. Mungkin Max benar, ia hanya perlu memberikan Pavel beberapa peraturan yang harus di patuhi.

"Baiklah, dia boleh bersekolah. Dan aku sendiri yang akan mengantar dan menjemputnya. Aku harap kau tidak menganggap itu hal yang berlebihan lagi."

"Ya, aku rasa itu lebih baik," angguk Max ketika merasa jika kali ini pemikiran dan ide pria itu lebih masuk akal.

"Kau bisa mengurus semuanya, 'kan?"

"Tentu."

"Dan secepatnya," balas Tin sebelum melangkah pergi menuju lantai dua, membuka pintu kamar untuk kembali memeriksa keadaan Pavel, sebelum kembali ke kamarnya sendiri usai memastikan jika pria itu masih tertidur dengan sangat nyaman dan pulas.

__

__

Pukul 07:00 pagi hari,

Suasana yang tak biasa bagi Pavel saat membuka mata di pagi hari. Pepohonan hijau dan suara kicauan burung menyambutnya, lengkap dengan udara sejuk menyapa dari arah jendela yang tak tertutup dengan rapat.

BLACK&WHITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang