CHAPTER 146

387 38 13
                                    

"Bisakah kau tak bersikap kasar padanya?"

"Aku tak berbicara denganmu!" balas Tin menatap Juan tajam.

"Tapi aku tak menyukai Anda yang selalu bersikap kasar padanya!" sahut Juan balas menatap Tin dengan tatapan yang tak kalah tajam.

"Cukup! Tin, sebaiknya kau pergi dari sini," usir Pavel yang mulai tak bisa mengontrol emosi Tin.

"Kau mengusirku?"

"Aku hanya tak ingin kau di sini, dan ...."

"Merasa terganggu karena kehadiranku?"

Pavel menarik napas kuat. Apa mereka akan mulai berdebat lagi? Sedang ia sudah memutuskan kembali ke Greenwich untuk menemui Tin karena ia merindukan pria itu.

"Aku mohon padamu Tin. Mari kita bicara baik-baik," pinta Pavel meraih telapak tangan Tin untuk di genggamnya erat dan tangan lainnya yang pegangi sebelah pipi pria itu. Berpikir jika itu adalah cara terakhir yang bisa ia lakukan untuk meredahkan amarah Tin saat ini, dan ternyata itu sangat berhasil, sebab Tin membalasnya dengan balik menggenggam telapak tangannya erat.

"Juan ...."

"Yah, pergilah," anguk Juan tersenyum kepada Pavel.

"Aku akan menghubungimu," balas Pavel sebelum melangkah pergi, mengikuti langkah Tin yang masih terdiam. Namun, tak melepaskan gganggaman tangannya, hingga mereka sampai ke mobil.

Membuka pintu mobil untuk Pavel yang langsung masuk tanpa mengatakan apa pun. Berpikir mungkin Tin masih marah padanya, sebab ketika berada di dalam mobil pun, Tin masih terdiam tak mengatakan apa pun hingga semakin membuat Pavel gelisah, tetapi tetap diam, sebab sudah tak tahu lagi harus mengatakan apa kepada Tin. Hingga beberapa menit berlalu, ketika Pavel mulai bosan dengan keheningan.

"Aku minta maaf ...."

Kalimat Pavel tertahan di tenggorokan, saat Tin meraih tengkuk lehernya dan tanpa aba-aba langsung melumat bibirnya penuh gairah hingga membuatnya nyaris kehabisan napas dengan tangan yang mencengram kuat baju Tin. Bersamaan dengan aroma kuat fheromone yang di keluar hingga memenuhi mobil tersebut. Tin memutuskan untuk melakukan Scenting dengan menggunakan aroma Fheromone-nya yang kini menyelimuti tubuh Pavel untuk menegaskan dan memberikan tanda kepemilikin. Sebab merasa jika belum saatnya ia melakukan Claiming untuk menandai Pavel secara keseluruhan.

Entah apa yang merasuki Tin sekarang, yang jelas Pavel cukup kewalahan hingga nyaris kehabisan napas dan langsung memukuli dada pria itu agar melepaskannya. Napas Tin terengah usai melepaskan tautan mereka, satukan dahi mereka sambil mengusap bibir pria itu yang sedikit bengkak karena ulahnya.

"Apa kau hendak membuatku gila karena cemburu?" tanya Tin masih menyatuhkan dahi mereka, dengan tangan lain yang masih mencengkram tengkuk Pavel.

"Maafkan aku," ucap Pavel usai menghirup banyak osigen untuk mengisi paru-parunya.

"Aku mohon padamu, Moon. Jangan lakukan itu lagi. Aku tak pernah menyukainya ketika kau di sentuh pria lain."

"Tapi, Juan ...."

"Siapa pun itu, Moon. Aku tak pernah menginzinkannya," balas Tin dengan keegoisannya.

"Kenapa?" tanya Pavel, seolah ingin mendengar sesuatu yang keluar dari mulut Tin. Sesuatu yang sudah sangat lama ingin ia dengar.

"Karena kau adalah milikku," ucap Tin yang lekas menghadirkan kebahagian di hati Pavel, membuat pria itu tersenyum begitu manis, dan tak sungkan membalas ciuman Tin yang lekas menyambutnya dengan mengangkat tubuh ramping itu untuk di pindahkan ke atas pangkuannya.

BLACK&WHITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang