005. Saudara

11.3K 788 62
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
Setting : Heian/Kamakura Periode


****

Mata sewarna samudera itu memandangi seisi dojo yang penuhi bocah seumuran dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata sewarna samudera itu memandangi seisi dojo yang penuhi bocah seumuran dengannya. Puluhan anak laki-laki berusia tiga belas tahun duduk bersila rapi di atas tatami keras. Semua pakaian yang mereka kenakan sama, satu stel kimono warna putih gading dengan bawahan celana hakama hitam.

'Sebenarnya Ba-san mengirim ku tempat apa, ttebayo...?' Batin Naruto.

Baru enam bulan hidup di istana kekaisaran dan menerima semua fasilitas sebagai keponakan permaisuri, kini Naruto malah dikirimkan sang bibi ke perguruan Shinto Ryu,yang terletak di desa Miyamoto, sebelah barat daya Kyoto. Sebuah perguruan yang melatih pada calon samurai yang berasal dari klan klan samurai bangsawan dan para Kuge.

Shoji dojo itu terbuka, Sarutobi Hiruzen sang guru besar perguruan memasuki dojo. "Selamat datang para calon samurai kamakura bakufu, mulai hari ini kalian akan tinggal disini selama tiga tahun kedepan, untuk menempuh pendidikan sebagai seorang samurai."

Naruto meneguk ludahnya kasar, sedikit terkejut karena sang bibi bergerak sangat cepat untuk menjadikannya seorang samurai, mulutnya melongo dengan tidak elit setelah menyadari dimana dia berada sekarang.

"Dobe!" Gumaman pelan dari seseorang yang duduk bersila di sampingnya, membuat Naruto menghentikan petualangannya di alam pikirannya sendiri.

"APA KAU BILANG TEME GAKI?!" Teriak Naruto sambil menunjuk sang pemilik suara yang bernama Uchiha Sasuke.

"Bodoh..." Guman Sasuke datar.

"KAU BILANG APA TEME?" Teriak Naruto lagi bahkan sambil berdiri.

"AKU BILANG KAU ITU BAKA DOBE!" Sasuke ikut berdiri, bahkan berteriak untuk membalas teriakan Naruto.

Seisi dojo itu diam terpaku melihat kelakuan dua bocah keponakan kaisar dan putra shogun itu. Hiruzen menautkan alisnya memperhatikan tingkah laku dua orang calon samurai yang tengah membuat keonaran.

"Jadi ini tingkah laku keponakan Kaisar dan putra seorang Shogun?" Ujar Hiruzen lantang, patah-patah dua bocah yang sedang beradu mulut itu menoleh ke asal suara yang menyinggung mereka.

...

Dua orang bocah laki-laki yang berbeda warna rambut itu, sekarang berlumuran tanah sambil bertelanjang dada, menggali parit, atas perintah sang guru besar, sebagai hukuman atas tindakan mereka yang membuat keributan saat upacara genpuku.

"Hah sebaiknya aku istrirahat dulu," Naruto menghentikan pekerjaannya, dia berbaring terlentang di hamparan rumbut berbantalkan lenggannya.

Pluk.

Fox And FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang