Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
Setting : Heian/Kamakura PeriodeIris mutiaranya, ia paksa menatap iris onix yang menatap nyalang dirinya, seolah mampu menghabisinya kapanpun. Takut, ya, sejujurnya Hinata takut pada pandangan sang pewaris Uchiha ini. Tapi jika ia terlihat lemah maka Sasuke akan semakin leluasa menganiayanya.
Masih terekam jelas diingatannya sang adik yang hampir menghabisi janin mungil yang mendekam dalam rahimnya, atau rasa sakit saat guna-guna laknat Shion mengambil alih kesadarannya. Dari Ayame dan Tomoyo ia mendengar bahwa dirinya menjelma menjadi sosok iblis yang tega menyakiti darah dagingnya sendiri.
Tidak dia tak akan membiarkan hal itu terulang. Dia tak akan tinggal diam saja jika kali ini Sasuke berusaha menyakitinya dan bayinya.
"Cuih!" Hinata meludahi rahang putih tegas milik suami sahabatnya itu. "Aku kasihan padamu Uchiha-sama... akhhh.." Hinata kembali meringis saat cengkraman tangan Sasuke semakin erat pada pipi gembulnya.
"Hyuuga jalang, berani kau meludahiku!" Kali ini Sasuke menjambak rambut bagian belakang Hinata. Membuat wanita yang tengah hamil besar itu mendongak paksa.
Hinata kembali tersenyum remeh, ia menatap nyalang onix Sasuke kendati tangannya yang melingkar di perut buncit itu gemetar. Hinata sedang menutupi ketakukannya di depan Sasuke.
"Hyuuga kau bilang, Uchiha-sama?, khe aku adalah Uzumaki sekarang, aku tak terlalu bangga dengan klan yang ku sandang, dan kau, ku pastikan malu mengakui dirimu sebagai Uchiha, setelah kau tahu semua kebusukan klan kita...."
Plak
Tamparan keras mendarat di pipi Hinata, bibir mungilnya mengeluarkan seberkas darah segar. "Khe, pecundang, kau hanya berani pada wanita hamil. Kenapa kau tidak menyelamatkan istrimu langsung di penjara bawah tanah, atau membawanya kabur saat kau menyetubuhinya? Kau pecundang Uchiha-sama, kau gunakan istrimu sebagai mata-mata, kau berlindung di balik tubuh wanita hamil!"
"Kau!!!" Sasuke menggeram marah, kakinya melayang, akan menerjang perut besar yang sedang dilindungi tangan rapuh seorang wanita. Tapi sebelum itu terjadi....
Crasss
Pisau belati kecil melayang dan menggores betis Sasuke, lalu tertancap di pohon. Sang pelempar benar-benar memperhitungkan jarak dan arah lemparannya, sehingga belati itu tak melukai, wanita hamil yang duduk di belakang Sasuke.
"Maaf menunggu lama." Pria dengan baju zirah Heian itu berdiri dihadapannya, dengan tangan yang merangkul erat istri merah jambunya. "Aku membawa wanita hamil, jadi kuputuskan untuk tak menggunakan kuda, tapi sepertinya kau hampir mencelakai istriku, Teme." Naruto mengencangkan rangkulannya pada Sakura, sambil menghunuskan katananya ke arah Sasuke.
Sasuke dengan cepat menarik Hinata yang terduduk di belakangnya, merangkul erat wanita hamil itu. Ia membawa Hinata berdiri paksa, tak peduli bahwa di perut wanita itu sedang menanggung kehidupan kecil.
Katana salju miliknya teracung kehadapan wajah sang Shogun yang juga mengacungkan katana apinya. "Khe, Dobe si pencuri tahta..." Sudut bibir Sasuke tertarik naik, mengukir senyuman remeh yang ia tujukan pada sang pemimpin Kamakura Bafuku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fox And Flower
FanfictionHistorical Naruhina Fanfiction (FOR 18 +) Hidup bersama dan mengabdi dengan orang yang membatai keluarganya adalah hukuman yang lebih menyiksa dari hukuman mati, bagi Hinata. Sekalipun orang itu pernah dia harapkan menjadi suaminya. Terlebih lagi ra...