Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
Setting : Heian/Kamakura PeriodeSong fic Are you the same
By Aliee
OST. Shine or Go CrazyTerjaga hampir satu pertiga malam membuat wanita hamil ini terbangun lebih siang dari biasanya. Tubuhnya masih terbaring diatas futton lembut yang terbuat dari bulu angsa. Mutiara lavendernya memandang sisi kosong futton dimana sang jendral biasa terlelap disampingnya.
"Kau dimana Naruto-kun....?" Gumam Hinata lirih sambil mengelus sisi kosong futton tempatnya berbaring.
Srekkkkkkk
Suara shoji yang bergeser sontak membuat Hinata menghapus air matanya yang meleleh dan mendudukkan tubuhnya di atas futton dengan sangat hati-hati.
"Ku dengar dari Tomoyo kau belum bangun, jadi aku putuskan saja langsung kekamarmu." Suara sang permaisuri menguar dalam kamar sang jendral samurai, bersamaan dengan langkah anggunnya.
Hinata mencoba bangkit, memaksakan diri untuk memberi penghormatan pada permaisuri. Bagaimanapun Hinata adalah seorang putri bangsawan. Ia di ajarkan bagaimana harus bersikap di hadapan pejabat. Kendati beberapa waktu yang lalu ia sempat hilang kendali karena kesedihan pembantaian klannya.
"Anak nakal, kau itu masih lemah, jangan paksakan diri, kau pikir aku ini gila hormat?" Mito buru-buru memapah Hinata. Ketika tubuh wanita hamil itu hampir oleng ketika membungkuk memberi hormat padanya.
"Gomenasai, Oba-san..." Jawab Hinata sambil memegang pelipisnya. Ia merasakan sedikit pusing.
"Apa kau pusing...?" Tanya Mito sambil membelai lembut helaian indigo sang Murasakiro no Hime.
Hinata menjawab dengan mengangguk pelan.
"Kau juga mual?" Tanya Mito lagi dengan nada sangat khawatir. Bagaimanapun dia dulu pernah hamil. Ia tahu bagaimana rasanya hamil muda itu seperti apa.
Hinata menggeleng "Belum Oba-san, tapi beberapa hari yang lalu saya sempat mual. Ketika pertama kali sadar setelah mengetahui saya hamil."
Mito mengangguk "Souka..., kau sekarang pergilah mandi dulu lalu sarapan. Aku akan mengajakmu menemui seseorang."
Hinata yang sedari tadi menunduk kini mendongakkan kepala indigonya dan menatap permata kelabu sang permaisuri. Alisnya bertaut seolah menyimpan tanda tanya besar dalam benaknya.
"Aku tidak akan membuatmu tertidur panjang lagi..." Ujar Mito yang seolah mengerti arti dari tatapan Hinata.
"Ohayou gozaimasu, Hidenka-sama*)" Baru saja Hinata ingin bertanya lebih lanjut pada Mito, suara gadis kecil yang berdiri di depan shoji membuat ia mengurungkan niatnya.
"Nah itu Tomoyo sudah datang untuk menjemputmu ke onsen. Segeralah mandi. Aku menunggumu untuk sarapan di zanshiki." Mito melenggang pergi meninggalkan Hinata ketika Tomoyo melangkah masuk sambil membawa keranjang perlengkapan mandi Hinata.
"Anda sudah merasa lebih baik Hidenka-sama?" Tanya Tomoyo sambil melempar senyuman manis pada nyonyanya itu.
"Kenapa kau memanggilku seperti itu..?" Tanya Hinata sedikit kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fox And Flower
FanfictionHistorical Naruhina Fanfiction (FOR 18 +) Hidup bersama dan mengabdi dengan orang yang membatai keluarganya adalah hukuman yang lebih menyiksa dari hukuman mati, bagi Hinata. Sekalipun orang itu pernah dia harapkan menjadi suaminya. Terlebih lagi ra...