072. Penyerangan Pertama, Jebakan Naniwa -2-

5.2K 528 155
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
Setting : Heian/Kamakura Periode

🌹🌹🌹🌹

Song Fic :My love Is Hurt
(Female Version)
By : Suzzy
Ost. Gu Familly Book

🌹🌹🌹🌹

Embun menetes lembut di tiap helaian kelopak bunga teratai tanah Heian. Sisa-sisa kesejukan hujan tadi malam masih bisa dirasakan oleh penghuni Kyoto yang masih bergelung nyaman dalam gumpalan selimut tebal mereka. Di tambah angin musim gugur yang sangat menusuk. Membuat Kyoto semakin dingin di musim gugur.

Tapi bagi wanita nomor dua di negeri ini, dinginnya Kyoto di pagi itu tak sedingin hatinya. Hinata masih larut dalam lantunan doa yang ia haturkan pada sang pencipta. Duduk bersimpuh dihadapan altar kecil yang terletak di kamarnya. Wanita yang tengah hamil tujuh bulan itu masih mengatupkan matanya erat. Dengan tangan yang masih menangkup di depan dadanya.

"Kapan kau selesai berdoa, kau mengabaikan ku Hime..." Sebuah pelukan hangat mengukung tubuh mungilnya.

Bibirnya menyunggingkan senyum bahagia. 'Hontou ni arigatou Kami-sama. Kau telah mengabulkan doa ku.... Naruto-kun sudah kembali, ia memelukku erat ketika aku sedang bedoa dia memaafkanku dia kembali mencintaiku.

Air mata bahagia mengalir dari pelupuk mata seputih lilinya. Perlahan ia perlihatkan iris lavendernya. Berharap netranya dapat menangkap keberadaan sosok sang suami yang ia rindukan. Seketika wajahnya menyendu ketika pandangannya teralih pada sisi sampingya. Tak ada sosok sang Jenderal bersurai bak kelopak bunga matahari yang memeluknya kala ia sedang berdoa. Ia kembali berhalusinasi.

Sudah hampir sepuluh hari Naruto tak kembali dari Naniwa. Tanpa kabar, dan surat. Pria itu meninggalkan begitu saja wanita yang tengah mengandung benihnya tanpa pamit. Membawa rasa kesal yang masih tersimpan dihatinya.

"Hiks..., hiksss..." Tetes demi tetes air mata pilu di mutiara keunguannya menggantikan air mata bahagia yang tadi disebabkan oleh halusinya sendiri. "Aku merindukanmu, Naruto-kun... kumohon maafkan aku...," Hinata memeluk tubuhnya sendiri. Menahan rasa sesak di dadanya.

Ia kembali diabaikan oleh pria yang paling ia cintai.

'Aku pernah membencimu Naruto-kun, tapi aku tak pernah bisa berhenti mencintaimu, karena sesungguhnya lawan dari cinta bukan benci tapi pengabaian...'

Para dayang yang tengah mengintip dari celah pintu geser menitikkan air mata melihat tangis pilu dari istri sang Jenderal. Sudah sepuluh hari Hinata memperpanjang doa paginya. Duduk bersimpuh cukup lama di hadapan altar di kamarnya. Berharap ketika ia menampakkan mutiara lavendernya ia mendapati sang suami tengah memeluknya dari belakang seperti biasa.

Tapi semuanya sia-sia, jangankan kembali, bahkan mengirimkan kabar dari Naniwa pun tidak.

...

Mutiara lavendernya menatap sendu hamparan kertas putih yang terbentang dihadapannya. Dengan kuas di tangannya, Hinata mencoba kembali menulis surat untuk sang suami tercinta.

Fox And FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang