136. Perisai Berduri Sang Kaisar -1-

3.6K 394 114
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata

Setting : Heian/Kamakura Periode

Kemilau titik cahaya kecil malam itu bertebaran di langit Kyoto, seolah tak ingin kalah dari sinar yang dipancarkan jajaran lampion malam itu. Hanabi Matsuri, festival kembang api untuk menyambut musim panas malam ini menyapa Kyoto, ibu kota negeri matahari terbit yang kini tengah berbenah usai perang saudara yang menimpanya.

Jauh di bawah sang kelamnya malam, sepasang bola mata ungu pucat memandang sendu pada sang malam. Ketenangan hatinya sedikit, rasa kecewa merajai benaknya. "Harusnya Hanabi ada disini malam ini..." Gumam si pemilik mutiara seraya menggamit kedua tangannya bersamaan.

"Masih memikirkannya?"

Hinata tersadar dari lamunannya saat suara baritone itu menerpa gendang telinganya, lengkap dengan rangkulan hangat di lehernya. Senyum manis tersungging di bibir tipisnya kala pipi kecokelatan itu beradu dengan pipi persik ya. "Sedikit," jawabnya lembut seraya menggesek lembut pipinya pada pipi pria-nya.

"Dia mungkin tengah bersenang-senang malam ini...." Tangan kekar sewarna madu itu kini berpindah, melingkar pada pinggang ramping si lotus ungu. "Ini malam pertama mereka..." Bisikan nakal itu menerpa telinga mungil Hinata, ia terkesiap dengan nafas hangat yang dihembuskan sang Kaisar.

"Naruto-kun mesum..." Umpat Hinata kesal seraya melepaskan rangkulan posesif sang suami pada pinggang sintalnya. "Aku harus bersiap-siap untuk pembukaan Hanabi Matsuri, kau juga Naruto-kun...." Ujar Hinata dengan malu-malu, dengan sigap ia meninggalkan sang suami sendirian di balkon istana Dairi.

Dan sang kaisar hanya dapat menampakkan senyuman miringnya yang penuh rasa penasaran. "Kau pasti akan menyerah malam ini, Hime..."

...

"Dojo, sudah ramai... Hanabi Matsuri untuk menyambutmu, sudah siap....?"

Hanabi mengalihkan pandangannya dari cermin, ia telah selesai berdandan untuk pesta pernikahan penyambutan dirinya di Shinto Ryu. Ia menatap sang suami lalu tersenyum lembut.

"Ayo keluar... Tamu-tamu sudah menunggumu," Konohamaru mengulurkan tangannya mengajak Hanabi berdiri.

"Apa Onee-sama akan baik-baik saja...?" Sang pengantin wanita malah balik bertanya pada sang suami.

"Naruto-nii tak akan pernah tinggal diam jika itu menyakut Hinata Nee-sama."

...

"Pembukaan Hanabi Matsuri sebentar lagi, dan kau memintaku menemuimu disini, dasar Dobe." Sasuke tak kuasa mengumpat kesal pada sahabat kecilnya ini, saat tiba di bagian samping kuil Shinogamo, kuil dimana kembang api pertama di Heian akan dinyalakan.

"Ini titah, Teme." Dengus Naruto kesal seraya melirik ke kiri dan kanan.

"Hai' Tenno-sama." Jawab Sasuke malas. "Jadi apa titah anda Yang Mulia."

"Gosip tentang Konohamaru akan dilantik menjadi menteri, kau mendengarnya?"

"Saya tidak punya waktu untuk mendengar gosip Yang Mulia." Jawab Sasuke datar dengan wajah seenaknya, yang membuat Naruto kesal.

Fox And FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang