109. Darah Lebih Kental Dari Air -3-

4K 465 96
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
Setting : Heian/Kamakura Periode

🌸🌸🌸

"HINATA!!!"

Telingaku masih dapat mendengar jelas suara itu. Suara yang menyuarakan namaku... Suara Naruto-kunku... Pria yang amat sangat aku cintai. Dari suaranya aku dapat tahu... betapa terpukulnya dia, betapa kecewanya dia. Maafkan aku Naruto-kun..., maaf karena tak dapat menepati janjiku untuk selalu berada disampingmu...

Boruto maafkan Kaa-chanmu ini nak... maaf membuatmu tak dapat melihat dan merasakan indahnya dunia ini..., demi melindungi Kaa-chan telah banyak nyawa melayang. Ini demi Neji Ji-san nak... dia sudah banyak merasakan penderitaan. Dan Tenten Ba-san dia hanya ingin hidup bahagia dengan Neji Ji-san... Ne..., Boru-kun..., kau tak marah 'kan bila Kaa-chan mengajakmu berkorban...? Maafkan Kaa-chan sayang....

...

Hinata kian erat memeluk Tenten dari belakang, memejamkan kelopak matanya erat-erat, berharap ketika anak-anak panah itu menembus dagingnya ia tak akan merasakan terlalu sakit.

Jleb.

Hinata kian merapatkan kelopak matanya. Namun cukup lama rasa sakit itu tak kunjung datang. 'Apa aku sudah mati? Apa Kami-sama terlalu baik padaku hingga rasa sakit itu diangkat dari tubuhku.' Perlahan dengan takut-takut Hinata membuka kelopak matanya. Mengerjapkannya perlahan, seraya menggerakkan punggungnya, memastikan rasa sakit itu apa benar- benar menderanya.

"Hi... Hi...chan... aghhhhh...."

Suara erangan pelan itu kini menyusup ke gendang telinganya. Ia meraba seraya memeluk perut buncitnya. Sungguh ia dan bayi dalam kandungannya tak seujung kukupun terluka. Namun..., ketika ia menolehkan kepalanya dan mengarahkan pandangannya. Pemandangan yang amat menyesakkan menyambut dirinya.

Hyuuga Neji, kakak tercintanya jatuh berlutut. Mulutnya memuntahkan deras darah segar dan jangan lupakan puluhan anak panah tertancap di punggungnya, di tambah dengan satu katana yang menancap di dada belakangnya.

"NEJI-NII...." Hinata terpekik kencang dengan air mata yang berderai di pipi pualamnya. Berlari kecil berusaha menangkap tubuh sang kakak yang hampir tersungkur.

Naruto yang baru saja sampai di tempat itu, tak tahu apakah ia harus bergembira atau bersedih. Ia begitu kalut saat melihat anak-anak panah yang di lepaskan oleh Zetsu itu siap menghujam punggung Hinata. Ia sudah bersiap menjadi tameng sang istri. Namun Neji yang lebih dahululah yang menjadi tameng bagi adik tercintanya.

...

Benar kata pepatah, bahwa darah itu lebih kental dari pada air. Hari ini telah terbukti. Sebesar apapun cinta Naruto pada Hinata, tak mampu menandingi ikatan batin dan darah yang terjalin antara Neji dan Hinata.

Ketika Naruto mencoba mengorbankan hidupnya demi Hinata. Justru ia kalah cepat dari Neji. Begitu pula saat tubuh Neji hampir limbung, bukannya Tenten, malah Hinatalah yang menangkap tubuh lemah sang kakak yang bersimbah darah.

Dugh

Jatuh berlutut kemudian bersandar di pelukan Hinata, Hyuuga Neji mendaratkan dagunya yang berlumuran darah pada bahu mungil adik kesayangannya.

Fox And FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang