035. Terciptanya Dendam -2-

5.8K 547 63
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
Setting : Heian/Kamakura Periode

"Kau akan turun sekarang Mito?" Kurama, kakek rubah pemimpin para kitsune di puncak Fuji itu menghampiri Mito yang baru saja membuka matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau akan turun sekarang Mito?" Kurama, kakek rubah pemimpin para kitsune di puncak Fuji itu menghampiri Mito yang baru saja membuka matanya.

Mito turun dari batu tempat dia duduk bersila selama melaksanakan pertapaan. "Putra Kushina dalam bahaya..." Siluman rubah betina itu melangkah mendekati Kurama dan membungkuk memberi hormat.

"Aku mohon izin turun dari Fuji." Mito berpamitan tanpa beradu pandang dengan Kurama.

"Aku tahu kau marah padaku karena tidak bertindak apapun saat keluarga Kushina di bantai. Ketahuilah Mito, semua itu sudah di gariskan oleh Kami-sama, kita tidak bisa mengacaukan takdir. Dan aku sudah terikat janji pada dewi Inari untuk menjaga Fuji dan tidak terlibat langsung dengan urusan duniawi."

"Saya tahu Ojii-san..." Jawab Mito dengan kepala tertunduk dengan air mata yang hampir menetes dari manik kelabunya. "Saya mohon diri Ojii-san.., Nagato sudah menunggu saya di gerbang Kyoto."

Mito baru saja ingin menuju mulut goa, Kurama menyentuh bahunya dan mengalirkan energi yang besar.

"Turunlah..., Selamatkan Naruto, dia anak yang diramalkan akan menghancurkan kezaliman di dinasti Heian." Pesan Kurama sambil berjalan mendahului Mito keluar dari goa.

Mito memandang kepergian sang kakek rubah dengan tatapan nanar. Seketika bayangan tentang hal yang dialami keponakannya muncul di pikirannya.

"Tunggu Ba-san, Naruto..."

o0o

Tubuh kecil bocah pirang itu masih terus di pukuli oleh para anak laki-laki dari klan terhormat penguasa majelis hukum. Para pejabat dan rakyat masih dengan setia menonton penyiksaan pada anak kecil yang sudah tak berdaya.
Naruto bahkan sudah tak sadarkan diri. Tapi anak-anak kejam itu terus menyiksanya. Mereka baru akan berhenti jika bocah kitsune itu sudah tak bernafas dan jantungnya tak berdetak lagi.

Tiba-tiba angin bertiup sangat kencang. Hingga pasir-pasir di alun-alun kota itu berterbangan, mengaburkan penglihatan setiap orang yang tak berperasaan yang sedang menonton penderitaan seorang anak kecil.

Di tengah pasir yang bertebangan itu. Hadirlah seorang wanita yang mengenakan furisode*) putih dengan tamotonya yang berkibar. Helaian sewarna darah milik siluman rubah betina ini berterbangan mengikuti angin kencang yang sedang bertiup dengan ganasnya.

Fox And FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang