074. Menembus Benteng Kyoto -1-

4.5K 513 194
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
Setting : Heian/Kamakura Periode

🍀🍀🍀🍀

Hihik-hihik, wueher....

Kuda hitam itu meringkik ketakutan kala panah-panah api terus menyerbu tubuh kerasnya. Beruntung sang tuan yang tengah menungganginya sangat cekatan mengendalikannya, sehingga tiap arahan yang di tunjukkan sang tuan mampu membuatnya terhindar dari serangan panah-panah sialan itu.

Hyaaahhhhh

Hihihikkkkk

Kuda hitam itu kembali meringkik ketika sang tuan menarik tali kekangnya. Langkah cepatnya di paksa berhenti di tengah situasi genting dimana seharusnya mereka tetap berlari menghindari serangan musuh. Bahkan kini tak hanya pasukan memanah. Puluhan pasukan berkuda sudah mengejar mereka di belakang.

Brukk

Tubuh tegap yang di balut haori hitam turun dari punggung si kuda. Kedua kaki tegap yang terbalut sepatu kulit hitam itu menapaki tanah dengan kasar.

"Kembalilah ke Kyoto, Kokuo." Tangan sewarna madu milik sang tuan mengelus lembut surai hitam si kuda.

Si kuda terdiam, seakan mengerti ucapan sang tuan. Kuda hitam hadiah dari kaisar untuk sang Jenderal itu enggan melangkahkan kakinya. Ia memang binatang. Tapi dia masih memiliki kesetiaan pada pemimpinnya.

'Bahkan Kuda ini tetap setia padaku, bagaimana bisa aku meragukan kesetiaan orang yang mencintaiku tanpa syarat. Hime maafkan aku....'

"Pergilah Kokuo."

Tanpa di ketahui sang Jenderal hazel kuda hitam yang telah menemani sang Shogun sejak berusia sepuluh tahun, menitikan air mata.

Naruto, Jenderal samurai itu tersenyum tipis sambil membelai kepala sahabat hitamnya tersebut. "Pergilah. Aku masih membutuhkanmu nanti. Tunggu aku di bukit Fushimi. Jika ku panggil kau harus segera datang."

Kuda itu masih terdiam. Ia menggerak-gerakkan kakinya seolah tak mengerti apa yang di ucapkan Naruto. Sedangkan Naruto tersenyum tipis menanggapi reaksi kudanya.

"Jangan berpura-pura menjadi kuda bodoh Kokuo. Kau bukan kuda biasa. Oba-san sudah mengalirkan energinya agar kau mengeri ucapanku sejak kau diberikan padaku."

Tak ada pilihan lain tangan kecoklatannya meraih katana yang terselip di pinggang kirinya, mengeluarkan pedang panjang itu dari sarungnya dan...

Crasss

Kuda Hitam itu melong-long kuat lalu berlari tunggang langgang meninggalkan sang Tuan. Saat bagian kakinya tergores katana api sang Jenderal. Tak dalam memang, hanya sebuah goresan tipis. Tak akan mampu menembus kerasnya kulit si kuda. Tapi cukup untuk membuatnya ketakutan dan berlari kencang.

'Sampai jumpa di Kyoto Kokuo.'

Naruto tersenyum tipis. Tangannya yang tak memegang katana meraih sesuatu yang tergantung di lehernya, tersembunyi di balik setelah kimono dan haori hitam kebanggaannya. Sebuah kalung bersimbol yin yang mencerminkan karakter sang istri. 'Hime aku kembali.'

Fox And FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang