032. Awal Dari Semua Kehancuran -3-

5K 492 159
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Minato and Kushina
Setting : Heian/Kamakura Periode
inspired by story of
White Snake Legend


Angin pembuka musim gugur berhembus sangat kencang dan menusuk tulang di sepertiga malam. Disebuah pavilun mewah milik kementrian pemerintah Heian, bocah berumur hampir delapan tahun itu, dengan perlahan membersihkan tubuh sang ibu yang berlumuran darah dan tengah sekarat.

Para Uchiha keji itu sudah meninggalkan pavilun megah yang sudah porak poranda ini. Mereka pergi setelah puas menikmati tubuh Kushina, dan meninggalkannya begitu saja seperti sampah. Setelah para samurai yang bertingkah seperti binatang itu pergi, perlahan jurus yang di tanamkan Kushina memudar dari tubuh sang putra seiring dengan kondisinya yang melemah.

Naruto membersihkan tubuh sang ibu dengan robekan pakaiannya yang di basahi air. Lalu dengan susah payah dia mengambil selimut tebal dari kamarnya. Menutup tubuh sang ibu yang di telanjangi paksa oleh para Uchiha yang lebih kejam dari binatang buas itu.

"Okaa-chan bertahanlah..., sebentar lagi Otou-chan, Obaa-chan, dan Ojii-chan, akan segera pulang mereka akan menyembuhkan mu..." Naruto memeluk tubuh ibunya yang terbaring tak berdaya.

Bocah pirang itu menggolekkan kepala kuningnya di perut rata sang ibu, tempat dulu dirinya bernaung sebelum melihat indahnya dunia. Naruto masih bisa merasakan nafas pendek sang ibu, walau mata ibunya itu terpejam.

Tiba-tiba dia mendongak saat sentuhan tangan halus membelai pucuk kepala pirangnya. "Okaa-chan..." Naruto mendekatkan wajahnya dengan wajah sang ibu saat melihat Kushina membuka kelopak matanya perlahan.

Senyum tipis terpatri dari bibir yang sudutnya berhiaskan darah yang sudah mengering. Tangan sang putra membelai wajahnya dengan sangat lembut. Luka lebam dan warna pucat sama sekali tak membuat kecantikan Kushina luntur. "Hiks..., hiks..., Okaa-chan..."

"Naru..., dengarkan Okaa-chan nak...," Suara lemah sang ibu membuat bocah ini mendongakkan kepalanya.

Naruto mengangguk cepat. Tangannya meraih tangan sang ibu yang dingin dan gemetar hebat. Membawa tangan yang telah membesarkannya itu ke pipi gembulnya.

"Setelah kembali ke desa.. temuilah.. Mito Ba-chan untuk menyembunyikan telinga dan ekor lucu mu ini..." Tangan Kushina yang menempel pada pipi sang putra mengelus sayang pipi anak semata wayangnya itu.

"Kita akan pulang Okaa-chan... kita akan segera pulang.." Naruto terisak mendengar suara lemah sang ibu.

Kushina menggeleng cepat. "Naru lah yang akan pulang bersana Obaa-chan dan Ojii-chan..., ajak Otou-chan juga..., tempat ini tak aman untuk kalian..."

"Okaa-chan juga ikutkan...???" Naruto bertanya dengan wajah polosnya yang di basahi lelehan air mata dari safir birunya.

Kushina menggeleng pelan, sambil tersenyum tipis.

"Tidak!!!, Okaa-chan harus ikut pulang bersama kami...." Tangis Naruto pecah ketika melihat sang ibu menggeleng. Ia kembali memeluk tubuh tak berdaya ibunya. "Naru janji tidak akan nakal lagi. Tidak akan terlambat pulang bermain, Naru akan berlajar di balai desa, asalkan Okaa-chan ikut pulang bersama kami, ttebayooooo."

"Dengar nak...., setelah Okaa-chan tidak ada..., menurutlah pada Obaa-chan..., jangan menyusahkan Otou-chan dan Ojii-chan..." Kushina membelai sayang surai pirang semata wayangnya itu.

"Naru janji akan melakukan semua perintah Okaa-chan, asalkan Okaa-chan ikut pulang..." Isakkan Naruto semakin kencang. Ia bahkan menenggelamkan wajahnya pada perut rata ibunya.

Fox And FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang