Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
Setting : Heian/Kamakura PeriodeUchiha Sasuke menyeringai tipis melihat wajah bodoh dua orang yang berdiri dihadapannya. Toneri dan Yahiko, bagai dua orang yang kehilangan harapannya ketika Sasuke mengatakan telah memakan janin yang ada di dalam kandungan Hinata bersama dua bola bintang rubah yang bersemayam dalam tubuh pasangan suami istri Uzumaki itu.
"Janinnya belum genap sembilan bulan, kau tidak akan hidup abadi dengan memakannya sekarang." Toneri berusaha menutupi rasa kecewanya karena gagal mendapatkan buruannya. Ia bicara setenang mungkin di hadapan Sasuke.
Kembali tersenyum tipis pada dua orang itu. Ayolah..., Sasuke bukan orang bodoh. Ia tahu benar rencana licik dua orang itu. Dalam dunia politik tak ada sahabat atau musuh abadi. Yang ada hanya kepentingan abadi. Sasuke sudah cukup mengerti, apa yang direncanakan dua orang itu setelah mencapai kekuasaan di Dinasti Matahari Terbit ini.
Cepat atau lambat dirinyalah yang akan di depak dari pemerintahan Heian. Dan sebelum itu terjadi, penting bagi Sasuke untuk meletakkan kepala Yahiko dan Toneri di bawah kendalinya.
"Setidaknya aku bisa memiliki umur lebih panjang..., lagi pula lelah juga bila harus hidup selamanya di dunia..." Onix hitam Sasuke melirik ke arah Toneri yang tampak tenang. Sepertinya pria Ootsutsuki itu masih menutupi rasa murkanya. Atau mungkin tengah merencanakan sesuatu.
'Kau pikir aku percaya begitu saja pada mulut pedangmu Uchiha.., khe jangan panggil aku Ootsutsuki Toneri jika aku percaya pada kebohongan murahan macam ini.'
"Kulihat kau tampak tidak tenang, Toneri?" Sasuke menyeringai sambil menatap penuh ejek pada Kaisar baru ini. "Kau tak suka aku memakan janin dan hoshi no tama mereka?" Tanya Sasuke seolah menantang.
"Khe...," Toneri tertawa remeh sambil memicingkan satu matanya kearah Sasuke. "Itu hakmu Shogun-sama..., bukankah mereka bisa masuk dalam perangkap kita karena kecerdasanmu..."
Sasuke tersenyum remeh menanggapi ucapan Toneri. Kendati tak kentara tapi Sasuke tahu betul bahwa putera tunggal Ootsutsuki Kaguya itu tengah menyimpan amarah yang luar biasa. "Baguslah jika kalian tahu diri..." Ujar Sasuke congkak. Ia membalikkan tubuhnya, siap kembali kedalam istana, tanpa berbasa-basi pada dua kroninya dalam penyerangan Kyoto.
"Angkuh seperti biasanya." Gumam Toneri sepeninggal Sasuke dari taman istana keshogunan.
"Kau percaya pada ucapannya?" Kini giliran Yahiko bertanya, dengan pandangannya yang tak lepas dari punggung tegap Uchiha Sasuke yang mulai menjauh.
"Kau sendiri?" Toneri malah balik bertanya.
"Kita masih memiliki dua kandidat lagi untuk menangkap wanita hamil itu?" Yahiko menyeringai.
"Mereka belum jauh dari Kyoto, rubah busuk itu terluka parah dan energinya terserap habis setelah lilitan rantai emas saat penyerangan Dairi. Dia tidak bisa dengan mudah berteleportasi jauh." Toneri menatap lurus gerbang istana Kamakura Bakufu yang berjarak sangat dekat dengan gerbang selatan Kyoto.
"Uchiha keparat itu sedang mencoba bermain-main dengan kita..." Yahiko menyeringai tipis sambil mengikuti arah pandang Toneri.
"Mereka pikir kita bodoh? Bahkan Neji, Hyuuga sialan itu ku pastikan terlibat dalam permainan ini." Ujar Toneri sambil tersenyum simpul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fox And Flower
FanfictionHistorical Naruhina Fanfiction (FOR 18 +) Hidup bersama dan mengabdi dengan orang yang membatai keluarganya adalah hukuman yang lebih menyiksa dari hukuman mati, bagi Hinata. Sekalipun orang itu pernah dia harapkan menjadi suaminya. Terlebih lagi ra...