091. Binasanya Para Kitsune -1-

4.7K 548 84
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
Setting : Heian/Kamakura Periode

"Khe..." Wanita bersurai biru mendengus jijik ketika sorot matanya tertuju pada lubang yang sengaja di gali manusia di tengah hutan. "Dia disini Yahiko!" Wanita bersurai biru yang menyandang nama Konan itu berteriak memanggil rekannya yang sedang sibuk kocar-kacir mencari seseorang yang kini terperosok di dalam lubang.

...

"Menggelikan." Yahiko pria tinggi besar bersurai jingga itu mendengus geli melihat keadaan Toneri yang terkapar tak berdaya bersandar di pohon pinus.

Terlambat saja Konan dan Yahiko menyusul bisa di pastikan impiannya menjadi Kaisar Heian tak akan pernah terwujud.

"Diam kau Yahiko!, Aghhhh." Mencoba berteriak dan bangkit untuk menantang Yahiko, tapi rasa nyeri di area kedua pahanya justru membuatnya berteriak tercekat.

"Kurasa bocah rubah itu memang lebih pantas menjadi Kaisar dibanding kau. Kau bahkan tumbang di tangan bocah sepuluh tahun." Konan terkikik geli.

"Tutup mulutmu Konan!" Toneri mendengus kesal karena olokan yang ditujukan padanya.

"Jangan buang waktu." Yahiko kembali ke mode seriusnya. "Aku akan memulihkan tubuhmu. Setelah ini kembalilah ke Dairi. Sasuke dan Neji sudah menguasai Dairi. Kau tak mau kehilangan memori berharga bersama ayahmu kan?"

Menyeringai miring Toneri telah siap menjemput takhta yang menjadi ambisinya selama ini.

"Biar kami yang menangkap mereka. Bukan hal sulit. Hanya ada sepasang siluman rubah dengan level rendahan. Lalu bocah setengah kitsune yang kemampuannya tak ada apa-apanya juga tiga wanita biasa yang kemampuan bela dirinya tak seberapa dan satu lagi, mereka sekarang membawa perempuan hamil tua yang berjalan sangat lamban."

...

"Saara-san...." Hinata mengucap lirih ia tahu, gadis bersurai merah yang tengah menguarkan cahaya berpendar merah pada perut buncitnya itu tengah di dera kelelahan yang teramat sangat. Peluh menetes dari pelipis putihnya, menandakan jika kitsune betina itu kehilangan banyak energinya.

Bukan level Saara untuk mengobati keadaan janin Hinata yang sudah sangat melemah. Ia bukan Mito, siluman rubah berusia seribu tahun yang telah menjalani banyak ritual pertapaan.

Sasori duduk di belakang Saara, mengarahkan kedua telapak tangannya ke punggung Saara. Membagi energi kitsunenya pada Saara yang tengah menyelamatkan janin mungil yang tak berdosa.

"Naruto-kun...."

Shizune yang menjadi sandaran tubuh Hinata, tak kuasa menatap wajah kesakitan yang di pancarkan Hinata. Menggeleng kekanan dan kiri sambil melenguh pelan menyebut nama sang suami, menahan sakit pada bagian perutnya yang berisi nyawa.

"Hinata-nee bertahanlah...." Hanabi meneteskan air mata melihat penderitaan sang kakak. Seketika ia sadar, mungkin beginilah keadaan Hinata saat ia menyiksanya dulu.

"Hinata-nee, bayimu belum waktunya dilahirkan berjuanglah..." Pun demikian Tomoyo, dayang yang sudah dianggap Hinata sebagai adiknya sendiri itu tak kuasa melihat untuk kesekian kalinya. Selama ini ialah yang menjadi saksi penderitaan wanita yang di juluki Lotus Ungu ini sejak pembantaian klannya.

Fox And FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang