137. Perisai Berduri Sang Kaisar -2-

2.8K 323 74
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
Setting : Heian/Kamakura Periode

"Kau sudah membereskannya..." Safir biru itu masih terfokus pada Hoshi no Tama yang berjejer rapi di meja kerjanya, walau kini telinganya sudah ia pasang sejeli mungkin untuk mendengarkan laporan dari sahabat masa kecilnya yang kini telah menjadi jenderalnya.

"Kau meremehkan kemampuanku, Dobe... Khe..." Sasuke mendengus mendengar ucapan sang kaisar.

"Aku yakin kau melakukannya dengan sangat-sangat rapi, pastikan kau tak meninggalkan jejak apapun disana..." Naruto mendongak, tatapan penuh tuntutan ia layangkan pada pria raven itu.

"Teh Peony yang dibagikan di acara Hanabi Matsuri semalam, semua dayang meminumnya, tak ada yang ditambahkan disana..." Jelas Sasuke sembari duduk di hadapan meja persegi panjang di hadapan sang kaisar.

Alis Naruto menukik, timbul pertanyaan dalam dirinya, "lalu bagaimana bisa?"

Sasuke menyesap secawan teh hijau yang tersuguh disana, "Seorang Samurai yang bertugas di istana Kamakura menaruh hati pada dayang itu." Sasuke tersenyum simpul, sebenarnya sudah cukup lama ia mengamati gerak-gerik Fuu yang sering menyebarkan berbagai rumor buruk mengenai Hinata.

"Kau sudah lama memata-matainya?" Tanya Naruto memastikan.

"Beberapa kali mereka melakukan pertemuan di gerbang belakang. Aku sering memergoki samurai itu menyelinap ke kamar kami dan mencuri beberapa perhiasan Sakura. Setelah kau memanggilku di acara Hanabi Matsuri kemarin, aku kembali istana Kamakura dan secara diam-diam dengan sengaja aku meletakkan perhiasan tusuk konde dari kayu eboni yang akan ku hadiahkan pada Sakura. Sebelumnya aku sempat merebus kembali ujung kayu eboni itu agar racun di dalam kayunya sampai pada permukaan kayu, dan begitu menyentuh rambut manusia, maka kadar racun itu akan menyebar pada aliran darah otak, dan bila bergabung dengan kelopak bunga Peony yang diseduh bersamaan dengan teh..."

"Samurai itu mencuri tusuk konde itu?" Naruto menjeda penjelasan Sasuke.

"Aku kembali ke istana Kamakura, dan meletakkan tusuk konde tergeletak di tatami. Beberapa saat kemudian samurai itu menyelinap ke kamar kami, karena giliran jaganya setelah selesai dan dia bisa datang ke acara Hanabi Matsuri. Tak lama kemudian aku berjalan dengan sengaja menguatkan pijakkanku pada rokka hingga dia bisa mendengar jelas langkah kakiku, samurai itu akan mengambil apa saja yang ia dapatkan, dengan cepat, dan hanya tusuk konde kayu eboni itu yang tergeletak."

Naruto mendengus puas mendengar detil siasat Sasuke. "Kau pembunuh yang licik."

"Kau sendirilah yang memerintahkanku, Tenno-sama..." Sasuke tahu banyak tentang racun dan obat-obatan, beberapa tumbuhan yang dipertemukan dalam aliran darah baik secara langsung ataupun tidak langsung, ia mempelajari semua itu dari sang istri.

Beberapa kali Sasuke sering membaca kitab-kitab yang dipelajari oleh sang istri, terutama tentang obat-obatan, atau makan enak yang bisa berubah menjadi racun jika dikombinasikan, Sasuke sangat suka bagian itu,sangat penting dalam politik untuk mempelajari racun. Karena menyingkirkan musuh tidak hanya dengan menggunakan katana. Racun jauh lebih menyenangkan untuk melenyapkan musuh.

"Sekarang dimana Samurai itu?" Naruto memastikan keterlibatannya dan Sasuke dalam kematian dayang itu tak terbongkar.

"Tadi pagi aku memerintahkan Jugo untuk membawanya mengawal para tamu dari Silla ke pelabuhan, aku bahkan memerintahkannya mengantar sampai ke Silla." Jawab Sasuke santai.

Fox And FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang