144. Dinding Tak Kasat Mata -2-

2.8K 269 35
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto

Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata

Setting : Heian/Kamakura Periode

Tangannya bergetar, ketika kian mendekat pada leher kecil itu, lengkungan mungil pada bayi yang usianya belum genap satu tahun itu, mencuri perhatiannya, hingga senyum kecil terukir dari bibir wanita itu. Senyum Boruto yang begitu manis padanya membuat niat jahatnya urung. Natsu memeluk pelan bayi itu, "bagaimana aku bisa berniat untuk melenyapkan mahluk tak berdosa ini...?"

Tanpa Natsu ketahui sepasang bola mata mengintainya dari kejauhan.

...

Hinata duduk di kursi tamu yang telah disediakan, di hadapannya Tenten duduk dengan menunduk. Tangan putih sang permaisuri terangkat mengisyaratkan agar para dayang meninggalkan mereka berdua.

"Bagaimana kabarmu?" Mulut Tenten pertama terbuka ketika di ruangan itu hanya tertinggal mereka berdua.

Hinata tersenyum tipis seraya menatap ke arah jendela besar, terik mentari perlahan meredup bersamaan dengan tibanya musim gugur. "Aku masih hidup, dan bayiku lahir dengan selamat." Ucapnya datar, hingga menghadirkan senyum kecut di bibir Tenten.

"Selamat atas penetapan dirimu sebagai permaisuri... Sayang sekali kita belum berjodoh sebagai saudara ipar...."

Hinata tersenyum anggun. "Satu-satunya alasanku membawamu ke istana ini adalah bayi di dalam kandunganmu."

...

"Naruto-kun, tumben sudah kembali dari Chodo-in...?" Iring-iringan Hinata tiba di pintu masuk paviliun Jijūden.

Naruto mengibaskan tangannya, memberi isyarat pada iring-iringan dayang Hinata bersama para Kasim di ruangan itu untuk keluar. Seketika ruangan itu hanya menyisakan mereka berdua bersama buah hati mereka.

"Pengasuhmu itu hampir mencekik puteraku." Naruto mendekat ke arah Hinata, ia mengambil paksa bayi lelaki montok yang gelisah ketika dijauhkan dari sang ibu.

Hinata tersentak saat Naruto mengambil sang putera dari gendongannya. "Apa maksudmu Naruto-kun.." Hinata mengejar Naruto masuk ke dalam kamar.

...

"Anda masih disini, Tenno-sama...?" Naruto menegakan kepalanya saat Shikaku datang mendekat ke arang singgasana kerjanya.

"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu Nara-san, rapat telah usai. Harusnya kau kembali ke rumah mu." Naruto kembali memfokuskan pandangannya pada dekrit yang tengah ia periksa.

"Aku hanya ingin memberi kabar... Salah seorang Kasim yang bertugas di halaman para dayang menghampiriku baru saja, ia ingin menyampaikan hal ini langsung jika saja diberi kesempatan..." Ucap Shikaku dari bawah singgasana sang kaisar.

Alis Naruto menukik menanggapi ucapan Shikaku. Pertanda ia tertarik.

"Seorang budak yang baru tiba hampir mencekik putera Anda, yang mulia...."

...

"Naruto-kun..." Sepasang tangan putih Hinata bergerak telaten memasangkan jubah kebesaran sang suami. Malam ini mereka akan menghadiri opacara peletakkan batu pertama dibangunnya kembali istana Klan Hyuuga.

Fox And FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang