Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
Setting : Heian/Kamakura PeriodeSong Fic : Under Moonlight
By: Heora
Ost. The Moon Embaraces The Sun...
Semua begitu cepat berubah dalam kehidupannya. Semua berawal dari dimana ia akan dilamar oleh sang Shogun. Dan berakhir dengan pembantaian klannya, hingga membuatnya harus menjadi geisha pribadi sang Jenderal. Hukuman mati sang Ayah yang membuatnya kian membenci pria yang awalnya sangat ia cintai.
Lalu dirinya yang disetubuhi secara paksa oleh sang Jenderal dalam wujud mengerikan. Tiba-tiba ada nyawa kecil yang tumbuh dalam rahimnya. Serta sebuah kenyataan besar tentang betapa busuk masa lalu klan yang ia banggakan. Dan kini berakhir dengan kembalinya ia kepelukan sang Shogun. Mencintai kembali pria tangguh yang menjadi keji akibat perbuatan terkutuk klannya. Mendampingi sosok paling di takuti seluruh negeri, sekaligus sosok yang sangat hangat kala berada disampingnya.
Hinata terjaga dari tidur lelapnya dalam dekapan sang penguasa Kamakura Bafuku. Potongan masa-masa mengerikan yang ia alami di istana selatan membuat matanya terjaga paksa. Ia tersentak ketika melihat wajah Naruto yang berhadapan dengan wajahnya. Bayangan kekejaman Naruto pada diri dan klannya kini muncul di kepala Hinata.
Tapi dengkuran halus dan wajah polos yang dinampakkan suaminya seketika menyadarkan wanita dengan manik mutiara ungu muda ini. Naruto yang tengah mendekapnya kini bukan lagi seorang Jenderal Samurai yang dulu pernah menyiksanya. Walau tak dapat dengan mudah menyembuhkan trauma akibat penyiksaan Naruto. Tapi pria itu telah mengobatinya dengan jutaan cinta yang dihujani padanya.
Hinata tersenyum sekilas. Entah kenapa wajah sang Shogun yang terlelap begitu menggelitik hatinya.
Chup
Dengan malu-malu wanita hamil itu mencuri ciuman di pipi suaminya. "Oyasuminasai.., Anata," ucapnya seraya mengelus rahang tegas sang suami. Ia kembali berbaring di lengan sang suami yang menjadi bantalannya. Merapat masuk pada tubuh sang suami yang dianggapnya tertidur pulas. Ya, Naruto telah terbangun saat sang istri mencuri ciuman di pipinya. Tapi ia enggan membuka mata. Jika dia membuka mata kecupan lembut di pipinya akan cepat berlalu karena sifat pemalu yang mendasar pada sang istri.
Baru saja kelopak mata seputih salju itu akan menutup mutiara lavender, tiba-tiba pergerakan brutal sang jabang bayi yang mendekam dalam rahimnya, mengurungkan niatannya untuk kembali terlelap. Tapi Hinata sama sekali tak terganggu. Ia kembali duduk, karena sesak akibat pergerakan aktif sang putera. Tangan halusnya mengusap dengan penuh kasih sayang pada perut buncitnya.
Ia tersenyum kecil. Perutnya sudah sebesar wanita yang tengah mengandung delapan bulan. Padahal baru lima bulan yang lalu ia dinyatakan hamil. "Hei..., jagoan kecil..., kau tak ingin tidur kah..., Okaa-chan sangat lelah sayang..., kita tidur ya..." Hinata merasa konyol, ia mengajak bicara janin di dalam perutnya yang bahkan belum bisa menangis. Tapi cara ini biasanya cukup jitu untuk menenangkan sang calon bayi tersayangnya itu.
Kepala indigonya lalu melirik sekilas sang suami yang kini terlelap pulas dalam keadaan telentang. Tanpa sengaja mutiara lavendernya melirik sekilas bagian dada bidang sang suami yang tersingkap akibat nagajubannya yang sedikit terbuka.
Semu merah kembali membuat pipi seputih susu itu menjadi bak buah persik. Entah kenapa keinginan aneh muncul di benaknya setelah melihat dada bidang suaminya yang terekspos. 'Mungkin ini keinginan si bayi..'
KAMU SEDANG MEMBACA
Fox And Flower
FanfictionHistorical Naruhina Fanfiction (FOR 18 +) Hidup bersama dan mengabdi dengan orang yang membatai keluarganya adalah hukuman yang lebih menyiksa dari hukuman mati, bagi Hinata. Sekalipun orang itu pernah dia harapkan menjadi suaminya. Terlebih lagi ra...