Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
Setting : Heian/Kamakura Periode
Semua terasa berbeda,
Kau datang mendekatiku, namun tetap ada jarak...
Kisah cintam kita tetap tidak akan lengkap...
Ini bukan seperti langit yang harus selalu memenuhi bumi....
Kisah cinta kita belum lengkap....Kepalanya tertunduk pada meja kayu, air matanya merembes pelan, diiringi isakan halus dari bibir mungilnya. Sudah tiga hari ia tertawan di istana Dairi. Jangan dipikir ia tak mengetahui semua keputusan yang Naruto buat, suaminya memang mengurungnya di istana megah ini, tapi bisik-bisik para dayang yang berdengung di telinganya tak dapat dihindari.
Belum lagi fakta bahwa satu persatu dayang menghilang dari istana Dairi yang terus ia dapati. "Kau mau memperkenalkan dayang baru lagi?" Tebak Hinata tanpa mengangkat kepalanya.
Yugao menghela nafas berat. Ia tahu sudah makanan sehari-hari Hinata selama tiga hari ini, diperkenalkan dengan dayang baru. Setiap hari ada saja dayang yang menghilang yang menghilang dari istana ini usai menggosip.
Kepala dayang itu menghela nafas kasar, ia tak tahan dengan keadaan Hinata yang seperti ini. Dikurung di dalam istana sementara sang suami tak pulang-pulang, belum lagi keadaan Boruto yang setiap hari menangis karena air mata sang ibu.
"Kogo-sama...." Suara Yugao bergetar, "sebenarnya ada hal lain yang ingin ku sampaikan..." Ucapnya lirih.
Akhirnya kepala Hinata terangkat, iris bulannya menatap penuh tanya pada Yugao.
Yugao mendekat, dan dari bagian lengan lebar yukata nya ia mengeluarkan dua buah gulungan. Dengan cepat kepala dayang itu melihat ke kanan dan kiri dan menyerahkan gulungan itu pada sang permaisuri, lalu pergi begitu saja.
...
Iris mutiaranya meneliti tiap kata yang tertulis pada lembaran gulungan itu, membacanya perlahan. Kabar burung yang tersebar di Dairi bukanlah isapan jempol belaka, "pantas saja satu persatu dayang menghilang, Naruto-kun mencoba menutupi semuanya dari ku..." Air bening itu merembes ia menatap ke langit-langit untuk menghalaunya namun tetap gagal. Kini orang yang ia cintai benar-benar telah menjadi iblis.
Surat yang ditulis Sakura sudah cukup jelas, Naruto membuat keputusan sepihak menjadikan klan Uzumaki penguasa Heian. Menetapkan dirinya sendiri sebagai Kaisar seumur hidup dan Boruto sebagai Putera Mahkota, juga Hinata sebagai permaisuri seumur hidup.
"Anda sudah puas, Kogo-sama...?" Suara lain menggema, Hinata terperanjat, ia buru-buru memasukkan surat itu ke dalam tamoto uchikake nya.
Jantungnya berdegup kencang, Shikaku berdiri di hadapannya.
"Semua yang menghalangi niatmu telah lenyap, Inoichi, Danzo, para dayang. Dan kebangkitan klanmu akan segera terwujud..."
"Apa yang anda katakan?" Hinata menyangkal. Namun Shikaku tersenyum penuh kelicikan. "Kau lahir dari klan penuh kelicikan, tak heran bila darah yang memenuhi otakmu dipenuhi dengan tipu muslihat." Shikaku kembali melancarkan cercaannya.
Hinata menggeleng sambil menangis. "Demi Kami-sama semua yang terjadi bukan atas kuasaku."
"Akhirnya aku tahu apa tujuanmu Shikaku-sama..." Suara baritone kembali menginterupsi, Hinata dan Shikaku menoleh, mereka terperanjat dan mendapati Naruto, sang Kaisar berdiri di belakang mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fox And Flower
FanfictionHistorical Naruhina Fanfiction (FOR 18 +) Hidup bersama dan mengabdi dengan orang yang membatai keluarganya adalah hukuman yang lebih menyiksa dari hukuman mati, bagi Hinata. Sekalipun orang itu pernah dia harapkan menjadi suaminya. Terlebih lagi ra...