083. Salju Pertama Menjadi Saksi -1-

5.4K 575 87
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
Setting : Heian/Kamakura Periode

Song Fic : Wind Flower
By : Lee Sun Hee
Ost. The Legend Of Blue Sea

Entah perasaan apa yang kini tengah dirasakan oleh Sakura. Saat getanya menapakki genkan istana Kamakura Bafuku. Hatinya terenyuh. Secara refleks dia melepaskan genggaman tangannya pada tangan sang suami. Ia menolehkan kepala merah mudanya kebelakang.

Tampak Izumi tersenyum tipis sambil menggendong bocah kecil bermata onix yang merupakan salinan dari Uchiha Itachi. Tatapan emerald itu seolah meminta pembenaran dari wanita bersurai coklat yang sudah ia anggap sebagai kakak kandungnya sendiri.

Izumi mengangguk pelan. Seolah ia membenarkan tindakkan mereka masuk kedalam istana sengketa ini. Izumi, janda Uchiha Itachi itu tak pernah tahu apa yang dilakukan Sasuke untuk memperoleh kembali istana ini.

Jika saja ibu satu anak bersurai cokelat ini tahu adik ipar kesayangannya itu mendapatkan kembali istana yang dibangun oleh klan Uchiha ini dengan cara menyakiti wanita hamil. Izumi tak akan sudi menginjakkan kakinya di lantai istana ini.

"Kita akan berdoa di kamar Aniki lalu makan bersama disana." Sasuke dengan semangatnya mengajak istri, kakak ipar dan keponakannya memasuki istana itu.

"Dimana Hinata?" Sakura diam terpaku. Tak menuruti ajakan Sasuke, dia malah bertanya tentang sahabatnya yang tengah hamil itu.

"Kita akan membicarakannya di
kamar Aniki." Sanggah Sasuke sambil merangkul bahu sang istri.

Sakura menggerakkan sedikit bahunya seolah enggan jika tangan Sasuke merangkulnya. Namun tenaga pria Uchiha itu jauh lebih besar untuk membawa tubuh mungilnya yang tengah berbadan dua kedalam rangkulan sang suami.

...

"Apa maksudmu melakukan ini?" Pertanyaan sinis itu lolos dari mulut Naruto saat melihat Konohamaru yang berlutut dihadapannya dan bahkan memberi salam penghormatan sebagai seorang Jenderal.

Kepala Konohamaru yang tertunduk lalu mendongak. Onix hitam samurai muda ini beradu dengan safir tajam sang mantan Jenderal.

"Anda boleh mengusirku dari Kamakura Bafuku. Mencabut gelar Samuraiku. Tapi kesetiaanku pada dinasti ini tak perlu Anda ragukan. Bagi Sarutobi Konohamaru, penguasa Kamakura Bafuku tetaplah Uzumaki Naruto. Anda boleh menganggap saya pengkhianat. Tapi...." Konohamaru meletakkan katana api milik Naruto yang ia pungut dari halaman istana Kamakura Bafuku.

"Tapi saya akan tetap memanggil Anda Shogun-sama." Konohamaru bangkit dari berlututnya dan berdiri. "Hanabi akan masuk ke Kyoto pagi ini, sebentar lagi dia akan mengantarkan pakaian bersih untuk Anda berdua. Shogun-sama, Hidenka-sama tetaplah bertahan. Saya dan Hanabi akan berusaha sekuat kami untuk melepaskan kalian dari sini." Konohamaru membungkuk sekilas sebelum keluar dari gudang pengap itu.

...

"Dimana Hinata?" Baru saja Sasuke meletakkan tangannya yang tertangkup di kening. Sang istri telah melemparinya dengan pertanyaan yang sama.

Sasuke mencoba menarik nafasnya teratur. Mencoba tidak mengamuk atas perilaku Sakura yang sejak sampai diistana hanya menanyakan Hinata. Ia masih memikirkan darah dagingnya yang berada dalam rahim wanita musim semi itu.

Fox And FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang