Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
Setting : Heian/Kamakura Periode🌺🌺🌺🌺
Song Fic : Wind Flower
By : IU (Lee Ji Eun)
Ost. The Great Queen Seon Deok🌺🌺🌺🌺
Ia mengabaikan semua tentang keadaan dirinya. Masih menggunakan uchikake compang camping lengkap dengan noda darah sang suami yang menghiasi bagian dada kimono para bangsawan yang dikenakannya. Hinata dengan senantiasa membersihkan tiap inci punggung tegap sang suami yang dihiasi begitu banyak bekas luka yang di peroleh Naruto dari setiap pertempuran yang di pimpin olehnya.
Air mata tak terbendung mengalir dari mutiaranya, kala melihat luka menganga dan puluhan bekas luka lain yang menghiasi tubuh suaminya. Ini memang bukan pertama kalinya Hinata melihat bekas-bekas luka yang menghiasi punggung suaminya. Tapi hari ini dia melihat bagaimana prianya itu mendapatkan bekas-bekas luka tersebut. Hinata mengerti bagaimana pedihnya tubuh Naruto saat mendapatkan bekas-bekas luka itu.
Naruto melindungi kekaisaran dengan taruhan nyawanya. Berbeda saat para Uchiha menguasai Kamakura Bafuku, mereka menjadikan Kaisar sebagai boneka mereka menguasai pemerintahan Heian.
Mungkin jika Naruto tak pernah mengambil alih Kamakura Bafuku dari Uchiha, dan sekalipun Itachi yang menjadi Shogun selanjutnya. Tak ada yang dapat menjamin jika sulung Uchiha yang bijak itu tidak di kendalikan oleh para tetua klan Uchiha.
Hinata mengoleskan obat yang terbuat dari tumbuhan herbal yang di raciknya sendiri pada luka sayatan katana di punggung Naruto. Ia tahu obat buatannya itu tak akan berpengaruh banyak bagi sang suami dibanding energi kitsune yang akan di salurkan oleh Mito dan Nagato.
Tapi melihat wajah pucat sang suami yang tak sadarkan diri membuat Hinata tak mau berpangku tangan. Ia ingin berguna untuk sang suami. Sekalipun pada kenyataannya ia lebih sering menjadi beban untuk sang Jenderal.
Hinata baru saja selesai mengoleskan obat racikannya dan memasang perban di bahu suaminya ketika ia terkesiap saat Naruto mengerutkan dahinya, seraya melenguh kesakitan. Ia mendekat ke arah wajah suaminya. Menyentuh lembut dahi kecolatan sang suami yang memucat.
Naruto demam tinggi karena pengaruh luka di punggungnya. Dengan sigap Hinata meraih baskom kuningan yang diletakannya tak jauh dari futton tempat suaminya terbaring. Tangannya dengan telaten menyeka keringat dingin sang suami dengan sapu tangan yang di basahi sedikit air hangat. Ia letakan sapu tangan itu di kening Naruto yang menghadap kesamping karena posisi berbaringnya yang tengkurap.
Mutiara keunguannya menyusuri tiap inci wajah pucat sang suami. Sesekali tangan lembutnya membelai rahang tegas Naruto, hingga pria tinggi besar itu melenguh pelan. "Cepat bangun Tou-chan...." Hinata mengecup sekilas kening suaminya dan berkata seolah menyampaikan pesan dari bayi yang dikandungnya.
Krieeeettttt
Hinata terkesiap, ia menolehkkan pandangannya pada pintu geser peraduannya yang bergeser terbuka. Mito, sang permaisuri rubah berdiri diambang pintu bersama dengan Nagato yang berada di belakangnya.
Wanita Hamil itu membalikkan posisi duduknya dan bersimpuh lalu membungkuk sekilas memberi penghormatan pada wanita nomor satu di dinasti Heian ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fox And Flower
FanfictionHistorical Naruhina Fanfiction (FOR 18 +) Hidup bersama dan mengabdi dengan orang yang membatai keluarganya adalah hukuman yang lebih menyiksa dari hukuman mati, bagi Hinata. Sekalipun orang itu pernah dia harapkan menjadi suaminya. Terlebih lagi ra...