Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
Setting : Heian/Kamakura Periode🌷🌷🌷🌷
Song Fic :
Do You Know My Heart
By : Ivy
Ost. Gunman In Joseon🌷🌷🌷🌷
Hanabi matsuri, festival kembang api yang diselenggarakan di penghujung musim panas di negeri matahari terbit ini memiliki cerita yang tak dapat dilupakan. Baik itu bagi Naruto ataupun Hinata. Hanabi matsuri menyimpan banyak kenangan bagi keluarga mereka. Baik itu kenangan manis. Bahkan kenangan kelam.
Masih terekam jelas diingatan Naruto bagaimana sang ibu yang berusaha memenuhi keinginannya melihat Hanabi matsuri nan megah di Kyoto. Berjuta rasa sesal mendekam dalam dadanya. Jika saja ia menolak niatan Kushina untuk mengajak mereka datang ke Kyoto, mungkin saja pembantaian keji itu tak akan pernah terjadi. Kedua orang tua dan kakek neneknya mungkin masih berada di sampingnya saat ini. Tapi jika pembantaian itu tidak terjadi, mungkinkah ia tidak akan bertemu dengan Hinata.
Safir birunya melirik sekilas wanita hamil disampingnya yang tengah mengelus perut besarnya. "Apa masih terasa sakit?" Tanya Naruto khawatir. Mengingat sebelum pergi ketepian sungai Kamogawa istrinya sempat mengeluh perutnya terasa keram.
Hinata menggeleng pelan sambil tetap menatap lembut perut buncitnya. "Tidak lagi, Anata.., dia hanya sedang menendang, sangat keras."
Sang penguasa keshogunan itu tersenyum tipis. Ia raba perut besar sang istri yang tengah mengandung benihnya. "Dulu aku juga sangat semangat datang ke Hanabi Matsuri.." Ujarnya lirih sambil menatap sendu perut sang istri.
Hinata mendongakkan kepalanya, mutiaranya menangkap ada bulir-bulir bakal air mata yang terkumpul di pelupuk mata suaminya. Ia tahu, ia mengerti, Hanabi Matsuri memiliki kenangan indah sekaligus pahit bagi suaminya. Ia sudah melihat semua itu di alam bawah sadarnya. Tangan mulusnya lalu dengan sayang mengelus tangan suaminya yang sedang bercengkrama dengan janin dalam kandungannya. Ia tersenyum manis menenangkan sang suami.
"Semua sudah berlalu, Anata..., anak kita.., adalah kehidupan baru yang akan menghapuskan semua penderitaan kita..."
Naruto mengalihkan pandangannya dari perut buncit sang istri. Ia tatap lembut wajah meneduhkan yang berhadapan dengannya. "Katakan, kau itu manusia atau bidadari Hime.., bagaimana bisa kau mau berbaik hati hidup bersama orang yang menghancurkan keluargamu...?"
Hinata kembali tersenyum memandang wajah sang suami. Tangannya terulur mengelus rahang tegas sang pemimpin samurai. "Karena aku mencintaimu..."
Tangan kekar itu langsung merengkuh pinggang sang istri. Ia kecup sekilas sisi kepala indigo yang di hiasi kanzashi kupu-kupu itu. "Kita harus segera ke balkon kuil sekarang, sebelum aku kehilangan reputasi bengisku di hadapan rakyat karena rayuanmu itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fox And Flower
FanfictionHistorical Naruhina Fanfiction (FOR 18 +) Hidup bersama dan mengabdi dengan orang yang membatai keluarganya adalah hukuman yang lebih menyiksa dari hukuman mati, bagi Hinata. Sekalipun orang itu pernah dia harapkan menjadi suaminya. Terlebih lagi ra...