113. Bersatunya Samurai Tangguh Heian -2-

6K 552 126
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
Setting : Heian/Kamakura Periode

Song Fic : Even A Little While
By Hwang Chi Neol
Ost Ruller : Master Of The Mask

"Toneri membuat pemerintahan dalam pemerintahan di Naniwa. Ia melakukan monopoli perdagangan di Naniwa. Membeli semua hasil bumi petani disini dengan harga amat murah, dan menutup semua akses perdagangan Naniwa selain melalui dirinya." Safir biru Naruto menatap penuh amarah pada tembok tinggi berwarna hitam tersebut. Dibalik tembok itu adalah wilayah kota Naniwa, "dan Hashirama Ji-san terlalu baik untuk tetap memberikannya kekuasaan mutlak di kota ini, sampai dia menduduki seluruh Heian."

"Kuil itu terletak di perbatasan selatan tembok ini. Aku yakin mereka menyekap istrimu disana, Dobe. Mereka akan melakukan ritual penumbalan malam ini. Tepat dimana purnama terbentuk sempurna di bulan ke dua belas, dan itu akan mereka lakukan terhadap anakmu." Tambah Sasuke menatap sekelilingnya, mencoba membaca situasi.

Seketika safir biru yang dibingkai kelopak kecokelatan eksotis itu, memanas. Air bening mengalir dari dalam sana, membayangkan bagaimana nasib wanita tercintanya bersama buah hati mereka yang kini tengah berjuang menghadapi maut.

Melihat raut wajah salah satu muridnya yang menggambarkan kekalutan luar biasa, Kakashi mengambil inisiatif menepuk pelan bahu tegap itu. "Kau percaya pada kami?"

Mengangguk mantap, tak ada yang perlu ia ragukan lagi sekarang. Para sahabat yang telah ia anggap sebagai saudara sendiri, lalu sang guru yang sudah ia anggap sebagai ayah sendiri, selain sang paman yang seorang Kaisar. Orang-orang yang berada di sekitar Naruto sekarang tak perlu diragukan lagi kualitasnya.

"Aku percaya pada kalian dan pada diriku sendiri," 'juga padamu Hime..., bertahanlah..., bertahanlah bersama putera kita... tak lama lagi aku akan membawa kalian keluar dari pusara penderitaan ini.'

...

Shikamaru mengelus pelan janggut tipis yang tumbuh di dagunya. "Kalian masih meragukan strategi yang ku buat?"

Kakashi tersenyum tipis melihat penampilan tiga orang muridnya. Naruto, Sasuke,dan Sai memakai pakaian compang camping lengkap dengan wajah tampan mereka yang kotori dengan tanah liat. "Kau cerdas Shikamaru. Dari pada mengenakan pakaian zirah dan menunggang kuda jauh lebih baik seperti ini."

"Itu baik untuk kalian." Ketus Sasuke yang tak terima karena karena Kakashi dan Shikamaru memakai topi caping dan montsuki sederhana layaknya petani. Setidaknya jauh lebih baik dari pada Naruto dan Sasuke yang berpenampilan sebagai pengemis.

Naruto menarik nafasnya kasar, ia mengangkat katana apinya yang di balut kain usang hingga menyerupai tongkat lapuk. "Aku sudah pernah hidup menggelandang jauh sebelum mengenal kalian. Bagiku tak apa, asal Hinata dan anakku selamat."

Sasuke, Kakashi dan Shikamaru diam terpaku. Terutama Sasuke, ungkapan Naruto itu seperti sindiran baginya. Mengingat salah satu penyebab penderitaan Naruto adalah klannya.

Kakashi yang merasa suasana semakin canggung, memutuskan untuk angkat bicara. "Naniwa hanya memiliki satu gerbang. Kita harus masuk melalui gerbang ini." Ajak Kakashi sambil membenahi letak topi caping di kepalanya. "Ayo kita masuk."

Fox And FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang