087. Serangan Dairi -2-

4.9K 556 148
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
Setting : Heian/Kamakura Periode

Cahaya obor mulai tampak dari gelapnya goa yang menjadi jalan penghubung istana keshogunan dengan istana kekaisaran. Uzumaki Mito, permaisuri dengan helaian surai sewarna mawar itu berdiri di barisan terdepan tepat dimulut goa. Menanti orang-orang yang ia kasihi keluar dari lubang itu. Iris kelabunya membulat ceria kala cahaya obor itu kian menuju mulut goa.

"Nagato, nyalakan obor dan antar aku ke dalam." Perintah Mito sambil sedikit mengangkat bagian bawah nagajuban suteranya yang menyeret tanah.

...

"Hinata!!!!"

"Hidenka-sama!!!"

Seketika teriakan Mito dan Tomoyo bergema di goa saat mereka berpapasan dengan rombongan dari istana Kamakura Bafuku. Tanpa memikirkan konidisi tubuhnya yang lemah, dan ujung-ujung kimono tidurnya yang terseret-seret di tanah, sang permaisuri berlarian menuju Hinata yang berjalan gontai seolah tanpa nyawa.

Tubuh sang permaisuri merengkuh sayang wanita yang sedang mengandung delapan bulan tersebut. Isak tangis para dayang yang sebelumnya sudah diselamatkan dihari Naruto meletakkan harga dirinya di depan Uchiha Sasuke, tak mampu menahan tangis harunya saat melihat Hinata dan calon bayinya dalam keadaan baik-baik saja. Mengingat mereka melihat bagaimana Neji dan Konan memperlakukan Hinata kala itu.

"Apa bayimu bergerak?" Tanya Mito sambil mengelus lembut perut Hinata sekilas setelah ia melerai pelukan mereka. Sang permaisuri sebenarnya ingin memeriksa keadaan darah daging keponakannya itu. Tapi ia tak dapat menggunakan kekuatan kitsunenya. Mengingat Uchiha Sasuke sudah menyegel seluruh Kyoto.

Hinata mengangguk pelan. Dari pancaran raut wajah cantiknya sangat jelas jika wanita hamil itu sama sekali tak memiliki keinginan untuk hidup.

"Hei..., kenapa wajahmu seperti itu...?" Mito menangkup sepasang pipi gembul Hinata agar dapat melihat jelas wajah cantiknya di bawah cahaya temaram obor. Nampak jelas di pipi pualam Hinata jejak-jejak air mata yang sempat menganak pinak dari mutiara lavender miliknya.

"Dimana Shogun-sama?" Pertanyaan dari Uzumaki Sasori kian membuat hati wanita hamil itu semakin ngilu. Ia tak sanggup memikirkan keadaan sang suami yang tengah bertempur di istana Kamakura Bafuku.

Sekalipun sudah ada bantuan dari pasukan yang dibawa oleh Kaisar, tapi di kepala indigonya masih di penuhi pertanyaan dengan bagaimana nasib suaminya itu. Apakah pasukan dari istana kekaisaran terlambat membantu suaminya? Ataukah mereka semua kalah dengan pasukan yang dipimpin oleh Uchiha Sasuke? Mengingat berapa banyak pasukan yang dipimpin oleh keturunan Uchiha itu.

"Naruto-nii sedang bertarung bersama rombongan dari Dairi di istana Kamakura Bafuku." Hanabi menjadi juru bicara sang kakak. Mengingat keadaan Hinata yang tak mampu berkata apapun. Wajah teramat sedih tampak jelas dari rautnya yang pucat.

"Hinata..!!"

"Nee-sama...!!!"

"Hidenka-sama!!"

Semua orang yang berada di dalam goa itu terpekik saat tubuh lemah Hinata limbung dalam pelukan sang permaisuri. "Sasori cepat bantu aku!!" Perintah Mito sambil mempertahankan tubuh Hinata agar tidak jatuh ke tanah.

Fox And FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang