156. Yang Tanpa Yin

3.5K 418 91
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto

Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata

Setting : Heian/Kamakura Periode

Aku hanya seorang anak yang terkucilkan dan terbuang, mencuri roti di pasar untuk menyambung hidup, menanti kereta yang membawa ayahku yang menunggu hukuman matinya....

Kau datang, menawarkan air, membasahi tenggorokanku yang bagai menelan duri...

Aku seorang anak terkucilkan yang bermain seruling di ayunan di depan gerbang istana...
Kesepian, hanya berteman dendam...

Kau datang mengulurkan pertemanan, membuatmu merasa berharga....

Membuatku merasa berarti....

Namun apa yang kuberi...
Hanya karena kau terlahir sebagai seorang Hyuuga aku merampas kebahagiaanmu, mempermainkan perasaanmu....

Kau memaafkanku, membangun keluarga bersamaku walau nyawa kau pertaruhkan untuk melahirkan penerus ku....

Namun apa yang kuberi...
Hanya karena kau terlahir sebagai seorang Hyuuga aku meragukan cinta tulusmu....

Kini kau tiba pada batas lelahmu...
Meninggalkanku kembali sendiri...
Berteman sepi...

Kau mengajarkan aku bagaimana mencintai....
Kau mengajarkan aku bagaimana hidup...
Tapi kau lupa mengajarkan ku satu hal...
Kau tidak pernah mengajariku cara melupakanmu...

...

Kepalanya berdenyut kuat, safir biru di balik kelopak mata kecokelatan itu bergerak gelisah, hingga sebuah tepukan di rahang tegasnya membuat matanya terbuka sempurna.

Langit-langit rumah sederhana itu menyambut pandangnya, kilau cahaya matahari pagi menyambutnya dari jendela besar.

Naruto mendudukkan dirinya di atas futton, memandang sekelilingnya, ia berada di rumah kelahirannya. Tersenyum kecut, ia menyadari kehadirannya di tempat ini. "Kau benar-benar pergi ya..." Ucapnya lirih.

Srakk

Pintu geser itu terbuka, dan seketika membuat safir biru itu membola.

"Hinata!" Ia terperanjat melihat sosok cantik dengan nagajuban putih yang berdiri di ambang pintu.

Senyuman lembut itu menyapanya, semua itu hanya mimpi, kepergiannya hanya mimpi. Naruto masih bisa melihat bunganya itu.

"Kau sudah bangun, Anata..." Suara lembut itu melantun di telinganya, membuat semua ini seolah nyata. Ia mengangguk cepat, bangkit dari pembaringannya menghampiri wanita tersayangnya.

"Hime...." Hangat, tak ada lagi tangan dingin ketika ia menggenggam tangan lembut itu. "Hime kau disini..." Sebuah tarikan halus ia lakukan, membawa tubuh ringkih yang terus mendapat siksaan itu ke dalam pelukannya.

Hati Naruto menghangat ketika elusan lembut di punggungnya terasa nyata, dan dagu lancip itu berpaut pada pundak kekarnya. "Aku tak akan kemanapun..." Tangan lembut Hinata menyentuh dada kiri Naruto. "Aku akan selalu disini selamanya..." Tambahnya seraya menepuk pelan dada Naruto.

Fox And FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang