012. Keegoisan

12.5K 872 57
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto

Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata

Setting : Heian/Kamakura Periode
........

"Kau memilki Hoshi no tama milik Kushina kan?" Sambung Mito saat melihat ekspresi tak menentu dari keponakannya.

Mata Naruto menatap nyalang permata kelabu milik bibinya, sampai kapanpun dia tak akan pernah memberikan satu-satunya warisan sang ibu.

Tubuh tegapnya bangkit dan berdiri, sang permaisuripun juga ikut berdiri mengimbangi keponakannya.

"Aku tak akan pernah memberikan Hoshi no tama milik Kaa-san pada siapapun, biar milikku saja ku serahkan." Naruto menjawab dengan pasti tak ada keraguan sedikit pun dalam ucapannya.

"Hoshi no tama rubah jantan tidak bisa menguatkan rahim manusia yang mengandung janin Kitsune, kau sama saja membakar rahim Hinata bersama janinnya jika kau memberikan Hoshi no tamamu." Mito mendongakkan wajahnya menjelaskan sebuah kenyataan yang harus dilaksanakan oleh Naruto.

"Kembalikan dia ke istana selatan, aku hanya akan memberikan energi dingin silumanku padanya, Hoshi no tama Kaa-san tak akan ku berikan pada siapapun." Naruto menyambar atasan kimononya yang tadi di lemparkannya sembarang.

Tubuh tannya melangkah berniat meninggalkan kamar yang menjadi saksi penyatuannya dengan sang lotus ungu.

"Itu tak akan bertahan lama, saat kandungannya semakin besar, suhu janin kalian akan semakin panas, rahim Hinata tidak akan sanggup menahannya. Dia membutuhkan Hoshi no tama milik Kushina."

Naruto sama sekali tidak mendengarkan perkataan yang ucapkan sang bibi. Kakinya tetap melangkah meninggalkan Hinata yang kini terkulai lemas akibat perbuatannya.

...

"Uhukkkkk!" Konohamaru tersedak saat menyeruput kuah sup yang rasanya sangat aneh itu.

"Budakkkkk! Kemari kau, kau tidak bisa membuat sup hah!" Suara bariton nya memanggil lengking seseorang yang di sebutnya budak.

Hanabi tak mengindahkan panggilan sang samurai muda itu, dia tetap duduk di rokka belakang kediaman mendiang pemimpin perguruan Shinto Ryu.

"Akhhhhhhhhhh..." Hanabi melengking, saat kepalanya terasa sakit, surai coklatnya dengan kasar di jambak oleh cucu maha guru para samurai ini.

"Aku bukan budak, SIALAN!" Lawan Hanabi, tangan ringkih putihnya berusaha memukul-mukul tangan Konohamaru yang menjambak surai coklatnya.

Dengan cepat, Hanabi memutar kepalanya dan mengigit lengan Konohamaru yang menjambaknnya.

"Akhhhhhh." Konohamaru berteriak kesakitan. "Kau!" Dengan perasaan kesalnya, Konohamaru dengan cepat mendorong tubuh ringkih Hanabi.

Tubuh tegap samurai muda itu berjongkok menyamakan tingginya dengan sang bungsu Hyuuga yang tersungkur.

"Masih mau bertingkah seperti bangsawan nona? Kau lupa apa yang dikatakan Shogun-sama, kau itu seorang B-U-D-A-K!"

Hanabi membuang muka dari tatapan Onix Konohamaru.

Bulir-bulir air mata mulai keluar dari mutiara lavendernya.

"Menangis, sekarang kau menangis Hyuuga?, kau itu budak disini jadi bekerja lah dengan baik."

"Konohamaru!" Suara peringatan terdengar jelas di telinga samurai muda ini, kehadiran Sarutobi Asuma, pemimpin baru di perguruan yang mendidik para calon samurai ini. Membuat sang keponakan seditkit bergetar.

Fox And FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang