127. Titik Hitam Di Musim Semi -2-

3.5K 399 98
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
Setting : Heian/Kamakura Periode

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata Setting : Heian/Kamakura Periode

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah selesai, pakailah kembali obi-mu.." Sakura membantu sahabat kecilnya itu duduk di ranjang merah mewah itu, ia lalu membereskan kotak kayu yang menyimpan obat-obatan herbal racikannya.

"Apa Sasuke-san mengetahui kau mengunjungi ku hari ini...?" Tanya Hinata sembari merapikan Obi nagajuban putihnya.

"Dia masih berada di Chodo-in... Besok akan ada rapat terbuka tiga puluh hari pemerintahan baru, Sasuke-kun sedang menyiapkan semua laporannya..." Jelas Sakura sembari menutup kotak obatnya. "Lagi pula aku merasa bosan terus berada di istana Kamakura, jika boleh jujur, naluriku untuk mengobati orang sudah tak bisa ku bendung, tapi Sasuke-kun memintaku untuk aktif menjadi tabib istana, setelah Sarada berusia tiga bulan..."

Hinata mengangguk sekilas, lalu menyelampirkan rambutnya ke bahu kanan. "Sakura... Bagaimana keadaanku...?" Tanya Hinata sendu, sembari menatap wajah sang buah hati yang terlelap dalam ayunan rotan di sisi ranjangnya.

"Katakan padaku...?" Sakura menggenggam tangan putih Hinata. "Apa kau sedang bahagia sekarang?" Sakura mencondongkan wajahnya agar dapat menatap dekat wajah cantik sahabatnya itu, Sakura sedang mencoba menebak isi hati Hinata dari ekspresi wajahnya.

Hinata tersenyum geli melihat ekspresi penasaran yang terpancar di wajah Sakura. "Entahlah... Tapi aku merasakan tenang..." Hinata menepuk pelan dada kirinya.

"Kau terus bahagia seperti ini terus, ya..., Hinata..." Pinta Sakura mengeratkan genggamannya pada tangan Hinata.

"Memangnya kenapa?" Hinata kian penasaran dengan pertanyaan ambigu yang terus dilontarkan Sakura.

"Hinata...." Sakura menggenggam kedua lengan Hinata. "Kau tahu...? Ramuan yang ku racik cocok di tubuhmu, dalam satu bulan ini keadaan rahimmu kian membaik... Hinata tetap minum ramuannya secara teratur dan tetaplah bahagia seperti saat ini..."

Senyum bahagia langsung terukir indah di bibir Hinata, ia menutup mulutnya menahan tangis bahagia. "Hontou??" Hinata masih tak percaya.

"Hinata kerusakan rahimmu belum sepenuhnya pulih... Memang kian membaik, tapi untuk kembali seperti semula sangat mustahil... Keadaanmu bisa kembali memburuk, jika kau dalam keadaan tertekan dan sedih... Jadi teruslah berbahagia..."

"Sakura... Bolehkah aku bertanya sesuatu..." Kini giliran Hinata yang menggenggam tangan Sakura, dan dijawab Sakura dengan anggukkan.

"Apa aku masih bisa hamil lagi...?"

Sakura menghela nafas berat. "Bagaimana kau bisa memikirkan ingin punya anak lagi di kondisimu yang seperti ini....? Apa Kaisar Baka itu maksamu untuk...."

Fox And FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang