Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
Setting : Heian/Kamakura Periode🍀🍀🍀🍀
Song fic : All With You
(Male Version)
Ost. Moon Lovers
Scarlet Heart Ryeo🍀🍀🍀🍀
Kedua tangan sang Jenderal Samurai yang kini tengah menopang tubuh wanita hamil sekarat itu bergetar hebat. Keringat dingin mengalir deras dari tubuh kekar yang dibalut haori hitam ini.
Memang bukan dia yang tersiksa disini, memang bukan Naruto yang mengalami nyeri dan ngilu yang dirasakan Hinata. Bukan Naruto yang mengalami semua penyiksaan itu di tubuhnya.
Tapi batin Naruto tersiksa, batinnya perih bukan kepalang saat safir birunya menangkap tiap tetesan darah yang mengalir dari hidung mungil kesanyangannya. Dari tiap tetes darah yang merembes dari bibir yang selalu ia kecup. Naruto dapat merasakan kepedihan yang kini di tanggung istri tercintanya bersama benihnya yang kini tengah berkembang dalam rahim wanita tercintanya.
Dengkul sang Shogun gemetar ketika kakinya telah menginjak mulut goa yang menjadi tempat tinggalnya di puncak Fuji.
"Naruto!!" Suara seorang pria paruh baya terdengar di gendang telinga sang Shogun.
Nagato, berada di Fuji, bersama wanita anggun yang tengah duduk di batu yang menyerupai kursi. Merasa mengenal nama yang dipanggil Nagato, wanita itu memutar kepala merahnya. Semua telah diatur oleh sang pencipta, Mito berada di Fuji setelah keberangkatan Naruto dan Hinata ke Shinto Ryu, untuk mengenalkan sang putera mahkota pada kehidupan kitsune.
Sama seperti Nagato, Mito terkejut bukan main saat melihat kedatangan sang keponakan bersama istri hamilnya dalam keadaan babak belur. "Apa yang terjadi Naruto?" Tanya Mito seraya bergegas menghampiri sang keponakan yang tampak kacau. Manik kelabunya memandang miris sekaligus marah pada tubuh sang menantu yang kini babak belur.
"Katakan siapa yang melakukan ini pada Hinata?!" Mito setengah berteriak, hingga suaranya menggema di dalam goa itu dan membuat puteranya yang tengah terlelap menggeliat.
"Hyuuga jalang itu." Jawab Naruto dingin, safir birunya kini hanya tertuju pada wajah sang istri yang di penuhi luka dan lebam.
"Sudah kukatakan, habisi keluarga inti mereka tanpa sisa dan hanya sisakan Hinata, kini kau lihat, dia bahkan tega menyiksa saudaranya sendiri." Mito kembali berteriak dan kali ini membuat Nawaki yang tengah tertidur benar-benar terjaga.
"Lakukan sesuatu pada istri dan anakku, baru kau bisa kembali memarahiku Kogo-sama." Naruto mengambil langkah seribu, membaringkan Hinata di batu lebar berlapis bulu rubah yang sudah mati, yang menjadi tempat Nawaki terlelap tadi.
Sang putera mahkota kecil itu langsung bangkit dari duduknya dari batu besar yang berfungsi sebagai tempat tidur itu, saat melihat kakak sepupunya berjalan cepat kearahnya.
"Hinata-nee, kenapa?" Tanya Nawaki polos pada Nagato yang berdiri disebelahnya.
"Hinata-nee sedang sakit, Ouji-sama sebaiknya ikut saya memanggil Kurama Ojii-san untuk mengobati Hinata-nee..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fox And Flower
FanfictionHistorical Naruhina Fanfiction (FOR 18 +) Hidup bersama dan mengabdi dengan orang yang membatai keluarganya adalah hukuman yang lebih menyiksa dari hukuman mati, bagi Hinata. Sekalipun orang itu pernah dia harapkan menjadi suaminya. Terlebih lagi ra...