Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
Setting : Heian/Kamakura PeriodeIris obsidan bak elangnya menatap penuh kemenangan tembok menjulang tinggi yang terpampang jelas dihadapannya. Tujuannya, balas dendamnya akan kehancuran klan dan keluarganya ada di balik tembok itu. Istana Kamakura Bafuku, istana keshogunan milik keluarganya yang beberapa tahun lalu di rampas paksa oleh bocah ingusan berusia dua puluh tahun. Mengambil posisi Jenderal Samurai Negeri Heian yang seharusnya di tempati sang kakak.
Membantai keluarganya tanpa belas kasihan, menjadikan para wanita klannya sebagai budak. Dan yang paling membekas di benaknya adalah ketika ia di paksa menjadi pembunuh Uchiha Itachi, kakak kandung yang amat ia sayangi.
Uchiha Sasuke menatap penuh kemenangan gerbang selatan benteng Kyoto, yang langsung menuju istana Kamakura Bafuku. Rumah masa kecilnya yang dirampas dengan keji oleh sahabatnya sendiri.
'Naruto aku akan membuatmu menggunakan tanganmu sendiri menghabisi orang yang paling berarti untukmu, seperti kau memaksaku menjadi pembunuh kakakku.'
Onixnya melirik ke arah sang sulung Hyuuga yang tengah mengangkat katananya kelangit-langit, memberikan aba-aba pada pemanah jitu yang ada di barisan belakangnya.
"Jangan lepaskan panah." Perintah Sasuke datar.
Neji menolehkan pandangannya pada sang Uchiha, tatapan penuh tanda tanya terlempar dari iris mutiara keunguan yang diliputi dendam itu. "Mereka yang akan menyerang kita, jika kita tinggal diam."
Sasuke malah menggeleng sambil menyeringai tipis. "Aku tidak berkata kita hanya diam saja, Neji." Dan jawaban Sasuke semakin membuat rasa penasaran sulung Hyuuga itu membuncah.
Dahi Neji berkerut, mencoba mencari alasan dari Sasuke. Sasuke malah menengadah ke langit. Menatap puluhan pasukan Kyoto di puncak benteng yang siap melepaskan anak panah. Seolah ia membiarkan wajah putih tegasnya di hujam ratusan anak panah.
"Kau gila!" Umpat Neji sambil sesekali membenarkan arah kuda tunggangannya yang menggeliat.
Sasuke kembali memandang Neji dengan seringai tipis. "Kau lihat ini." Tangan Sasuke mengarah ke tanah. Tanah yang menjadi pijakan mereka mulai bergetar.
Kuda-kuda yang di tunggangi oleh para pemberontak ini mulai kocar-kacir jika saja tangan-tangan tuan mereka tak mengekang. Wajah para pasukan itu menampakkan kebingungan saat menatap tanah pijakan mereka sedikit demi sedikit terbelah. Gempa. Mungkin itu yang ada di benak mereka.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Neji penasaran.
"Menunjukkan kemampuan warisan Uchiha yang tak semua orang tahu." Jawab Sasuke dengan bangganya.
...
Kelopak mata putih sang permaisuri mengerjap. Ia tak dapat tidur nyenyak. Rasa gelisah menyelimuti benaknya. Ia tak tahu jika sebab dari kegelisahannya selama ini telah terjadi hadapannya.
"Kogo-sama, anda sudah bangun.." Suara lembut gadis yang amat akrab di telinganya itu membuat Mito sadar sepenuhnya. Ia menolehkan kepala merahnya dan memandang lekat sosok gadis berfurisode putih yang duduk di sisi futton empuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fox And Flower
FanfictionHistorical Naruhina Fanfiction (FOR 18 +) Hidup bersama dan mengabdi dengan orang yang membatai keluarganya adalah hukuman yang lebih menyiksa dari hukuman mati, bagi Hinata. Sekalipun orang itu pernah dia harapkan menjadi suaminya. Terlebih lagi ra...