7. Something Wrong With My Dad

19.3K 993 10
                                    

Dario membuka matanya pelan. Silau. Dia mengerjapkan matanya beberapa kali. Setelah terbiasa dengan cahaya yang masuk, dia melihat sekeliling. Ruangan ber-cat putih bersih dan berbau khas

'Rumah sakit' batin Dario

Dario memejamkan matanya, mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi padanya. Kepalanya masih berdenyut nyeri

"Uhuk...uhukk..." Dario terbatuk

Tak butuh waktu lama, pintu ruang rawat Dario terbuka dan menampakan Ares sang ayah yang sedang melangkah dengan tergesa ke arahnya

"Sudah bangun?"

Dario hanya mengangguk pelan sebagai jawaban

"Ada yang sakit?" Kali ini Dario menggeleng

"I'm okey Dad..." Ujarnya dengan suara nyaris berbisik. Sangat lemah

Ares menangguk

"Dad panggilkan Marlyn dulu"

Dario kembali menatap sekitar kamarnya. Berhubung posisi ranjang rawatnya saat ini sedang dinaikan jadi, Dario bisa melihat ke sekeliling kamarnya dan dia baru menyadari ada sebuah ruangan di luar kamar rawatnya sebelum menuju pintu keluar. Ciri khas ruang VVIP

"Hey, Alex" sapa Marlyn

Alex hanya menjawab "hai" dengan sangat pelan dan lemah benar-benar seperti berbisik

"Apa kepalamu masih sakit?" Tanya Marlyn sembari memeriksa tarikan napas dan detak jantung Dario melalui stetoskopnya

Dario hanya menjawab dengan gelengan. Dia sendiri merasa terlalu lemah dan lelah

"Apa disini masih sakit?" Marlyn menyentuh dada Dario yang mengalami patah tulang. Dario kembali menggeleng

Marlyn mengangguk. Dia memasukan stetoskop itu ke kantungnya

"Baiklah. Istirahat selama beberapa hari lagi, dan tenagamu akan kembali seperti biasa. Lalu, kamu akan baik-baik saja..." Ujar Marlyn dengan senyum di bibirnya

"Harus aku akui, kemampuan dokter Jammy, cukup hebat" ujarnya lagi

Dario melihat Marlyn keluar dan menemui sang ayah di ruang sebelah. Dari melihat Marlyn bicara dengan raut serius di wajahnya. Sang ayah sendiri hanya mendengarkan sesekali menganggukan kepalanya. Dario memilih kembali memejamkan matanya. Dia masih merasa lelah dan mengantuk. Tak butuh waktu lama dan Dario tertidur

"Belum selesai dengan masalah Daverick, kamu sekarang juga membuat masalah" Dario mendengar ucapan sang ayah disusul usapan di kepala pelontosnya

"Jangan sering-sering membuatku terkena serangan jantung Alex..."

"Umur ayahmu ini tidak semuda saat kamu berusia tujuh tahun!"

Ares menghela napasnya pelan

"Syukurlah, kamu tidak apa-apa"

Dario merasa dirinya masih bermimpi atau dia melindur? Entah rasanya tidak bisa dipercaya seorang Xavierro Malvares berbicara dengan lembut padanya. Terlebih dengan nada khawatirnya itu

"Setelah ini jangan berbuat bodoh lagi... Cukup Daverick saja yang membuat Rayzen stress sampai mau bunuh diri, kamu jangan! Cukup kali ini saja, jangan pernah lagi!"

Ares duduk di kursi dan menggenggam tangan putranya. Dia mengusap pelan tangan itu. Sesekali Ares menghembuskan napasnya dengan berat

"Kamu putra kebanggaan Daddy. Jangan membuat daddy olahraga jantung! Jika sesuatu terjadi padamu apa yang harus daddy lakukan?"

"Kenapa kamu begitu nakal? Suka sekali membuat orang cemas! Apa hobimu membuat jantungku berhenti karena takut? Dasar nakal!"

Ares kembali terdiam. Dia mengatur napasnya sekaligus menahan airmatanya agar tidak mengalir

"Sejak di perut mommy-mu saja kamu sudah nakal!"

Hening tak ada suara hanya ada bunyi hembusan napas Ares yang tidak teratur dan deru napas Dario yang masih cukup teratur

"Terima kasih sudah kembali" ujar Ares

Satu hal yang Dario tidak tahu. Dalam kurun waktu 32 jam dia di rumah sakit, jantungnya sempat berhenti berdetak satu kali dan mengalami kejang serta kesulitan napas berkali-kali. Bagaimana Ares tidak ketakutan? Ayah mana yang tidak takut ketika dalam kurun waktu 34 jam kau melihat anakmu nyaris bahkan sempat mati berkali-kali? Ares bahkan tidak sempat memikirkan lelah atau merasa mengantuk karena, kekhawatirannya. Baru satu jam yang lalu Dario dipindahkan dari ICU ke ruang rawat. Dan baru lima menit Ares menutup matanya, mengistirahatkan otaknya yang hampir pecah. Begitu mendengar Dario terbatuk, Ares langsung bangun dan menghampiri putranya

'Dad aneh. Apa yang terjadi sebenarnya?' Pikir Dario

Ares menggenggam tangan putranya sebelum akhirnya dia kembali memejamkan matanya

'Terima kasih sudah kembali, maksudnya?'

'Really, there's something wrong with my dad'

[KDS #2] Xander'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang