"Good morning mr. Alexander" sapaan itu menghentikan langkah Dario dan membuat dia menoleh
Disana sudah berdiri seorang gadis yang selalu berhasil membuat fokusnya hilang dalam sekejap. Caroline. Gadis itu kini sedang berdiri di sebelah lift dengan senyum di wajah manisnya
"Sejak kapan kamu berdiri disana?" Tanya Dario yang masih tercengang
Pintu lift menutup begitu saja. Dan Dario masih berada di dalam penthouse-nya. Caroline sendiri memakai pakaian casual dipadukan dengan ankle boots
"Mmm... Sepertinya sejak kamu keluar dari kamarmu dengan kemeja belum terkancing dan memakan sarapanmu secara asal" ujar Caroline sambil melirik jam tangannya
"Bagaimana kamu tahu aku tinggal disini?"
"Hm?" Caroline mendekati Dario
"Kamu pikir hanya kamu yang bisa mencari informasi tentangku? Aku juga bisa melakukannya mr. Alexander"
Dario terkekeh. Begitu juga Caroline. Caroline memperbaiki letak dasi di leher Dario
"Selesai! Sekarang selamat menjalankan tugasmu mr. Xander"
Dario terkekeh geli. Gadis itu selalu bisa membuatnya tersenyum
"Kalau kamu ikut bagaimana?"
"Jangan bercanda! Aku sedang memakai pakaian casual bukan formal!"
"Baiklah-baiklah... Kapan-kapan ikutlah denganku"
"Sudah ada Gael sebagai sekretarismu!"
"Aku naikkan pekerjaanmu menjadi asisten pribadiku?"
"Naikan gajiku juga atau tidak?"
Dario melipat tangannya di depan dada dengan sebelah tangan menumpukan dagunya. Memasang pose berpikir sekitar beberapa detik
"Baiklah! Gajimu aku naikan. Tapi, kamu harus menjadi asisten pribadiku"
"Deal!"
"Aku pergi dulu. See you at Le Ciel" ujar Dario
"Have nice days Xander"
.....
"Caroline..."
"Ya?"
Dario tersenyum dan menghampiri gadis itu. Dia memberikan sebuah paper bag pada Caroline
"Ini apa?"
"Untukmu. Sana kembali bekerja"
"Hey! Aku tidak mengerti! Ini untuk apa?"
Dario tidak menjawab hanya melenggang begitu saja seolah ucapan Caroline hanyalah angin lalu. Caroline hanya bisa menggelengkan kepalanya heran dengan permintaan aneh sang boss. Pukul 5 sore Caroline diusir untuk pulang oleh Gael. Mmau tidak mau Caroline yang kini bekerja sebagai asisten Dario menurut
"Dasar aneh. Tidak bisa apa setidaknya beritahu padaku apa isi paper bag ini?" Gerutu Caroline sambil memasuki apartment-nya
Caroline melepaskan sepatunya dan berjalan memasuki ruang tamu. Dia duduk di sofa dan membuka paper bag itu. Caroline mengeluarkan dua buah kotak ukuran sedang dan sebuah kotak ukuran kecil. Penasaran dengan isi kotak itu, Caroline membukanya
Satu kotak berisi sebuah dress, satu kotak lagi berisi sepasang high heels, dan kotak terakhir berisi aksesoris untuknya. Caroline terkekeh geli. Dia tidak menyangka boss-nya akan memberikan hal seperti ini padanya
"Eh?" Gumam Caroline saat melihat sepucuk kartu terjatuh disana
"Wear this. I'll be waiting you..."
Caroline segera membersihkan dirinya dan mengenakan dress juga sepatu dan aksesoris dari Dario. Dia memoles make-up sederhana di wajahnya dan segera keluar dari apartment-nya
"Permisi, apa anda nona Vierra?" Tanya seorang supir taksi
"A-ah... Iya, ada apa?"
Supir itu memberikan sebuah kartu lagi pada Caroline
"Go with him. Don't make me wait!"
"Saya dipesankan oleh tuan Alexander untuk menjemput anda nona"
Caroline tersenyum dan mengangguk
"Mari..." Ajak supir itu pada Caroline
"What?" Caroline terkisap saat dia melihat mobil yang ditunjukan oleh sang supir
Ralat soal supir itu. Dia bukanlah supir taksi tapi, supir dadakan yang merupakan ayah dari Cello. Dia dibayar oleh Dario untuk menjadi supir sementara bagi Caroline dan mobil yang dibawanya adalah mobil mewah pabrikan keluarga Ardlan yang sudah terjamin kesempurnaannya
"Silahkan nona" ujar supir itu sambil membukakan pintu bagi Caroline
Caroline masuk dan tersenyum kecil melihat perlakuan Dario padanya. Mobil itu melaju membelah jalanan Detro city menuju ke bandara. Seketika itu juga Caroline terpikir kemana Dario akan membawanya? Sedikit rasa was-was hinggap di hatinya
"Mari nona" ujar sang supir yang entah sejak kapan ada di samping Caroline
Supir itu mengantar Caroline sampai di dekat sebuah pesawat dan disana sudah ada Gavel, Cello, Neo, Dean, Joshef dan masih ada sekitar 30 orang lagi di sekitar pesawat itu juga kemungkinan yang lain di dalam pesawat
"Welcome, miss" sapa Cello
"Sir Alex sudah menunggu anda di dalam" ujar Gavel
Caroline meneguk ludahnya pelan. Dia menaiki satu per satu tangga itu dan begitu dia masuk ke dalam dia disambut oleh Winson
"Silahkan miss, Sir sudah menunggu" ujar Winson
Caroline hanya bisa mengangguk kaku. Dia berjalan ke balik tirai
"You've gotta be kidding me!"
Note:
Ntar malem up lagi... Jan lupa baca ya nanti malam... Khusus ValentineSelamat baca dan happy valentine...
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's
Teen FictionSepenggal kisah tentang pangeran Dimitry mencari pendamping... Berhasilkah dia mendapatkan perempuan yang tepat untuk menjadi Princessa-nya? Akankah dia mendapatkan akhir bahagia untuk kisah cintanya? "Karena memahami perempuan itu lebih sulit dari...