Note:
Hayo.... Siapa yg kmrn bertanya-tanya? Sini dikasih jawabannya....
But, sebelum itu aku pasang warning dulu!
Untuk yg blm cukup umur mohon kebijaksanaannya.
Keluar boleh, skip boleh jugaRate 16+
Selamat membaca
............
"Jangan mendekat!! Aku mohon..." Pinta Caroline dengan lirih sambil berusaha menjauhkan dirinya dari Dario
"Ada apa? Kenapa aku tidak boleh mendekat?" Tanya Dario
Caroline menggelengkan kepalanya, dia mendorong-dorong dada Dario agar menjauh darinya
"Jangan! Please, Xander jangan mendekatiku! Lepaskan aku!!"
"Tidak! Aku tidak akan melepaskanmu! Tidak akan pernah!"
Caroline terus mendorong dada Dario dan tanpa dia sadari hal itu membuat jantung Dario berdenyut nyeri. Begitu nyeri sampai Dario merasa ingin mengakhiri hidupnya, dan hal itu karena penolakan Caroline padanya
"Aku tidak akan melepaskanmu Sweetheart. Kamu sudah seperti nyawa buatku. Melepaskanmu sama dengan mati buatku" ujar Dario lirih
"Lepaskan aku Xander! Aku mohon"
"Kenapa?! Kenapa kau ingin aku melepaskanmu?!!" Ujar Dario dengan suara meninggi dan itu membuat tubuh Caroline bergenjit kaget
"Karena aku sudah tidak pantas untukmu..." Lirih Caroline nyaris berbisik
Dario terdiam. Dia meresapi ucapan Caroline. Seketika pelukannya mengerat di tubuh Caroline membuat tubuh mereka semakin menempel
"Siapa yang bilang? Siapa yang mengatakannya?!" Ujar Dario penuh emosi
"Aku. Aku yang mengatakannya"
"Kenapa kamu mengatakan hal semacam itu?! Kamu pantas untukku dan akan selalu pantas!"
"Tidak Xander! Aku sudah tidak pantas untukmu!! Karena mereka... Mereka..." Caroline tidak sanggup melanjutkan ucapannya
Dario mengernyit tidak suka saat mendengar Caroline berucap dirinya tidak pantas untuk Dario. Tapi, kemarahannya berubah menjadi rasa penasaran dan takut saat Caroline menyebut mereka. Dario tahu, sesuatu telah terjadi pada Caroline
'Jangan katakan kalau aku benar-benar terlambat! Tolong jangan katakan kalau mereka sudah berani menodaimu meski saat itu kamu sedang kesakitan, please jangan katakan itu sayang...' Batin Dario meraung
"Mereka sudah menyentuhku Xander... Aku sudah kotor dan menjijikan" lirih Caroline
Dario menutup rapat-rapat matanya. "Maafkan aku" ujar Dario
Caroline mengernyit mendengar ucapan Dario. Batinnya bertanya kenapa Dario meminta maaf padanya
"Maaf. Aku terlambat menyelamatkanmu" ucap Dario
Dario menundukan kepalanya. Sebelah tangannya merengkuh erat pinggang Caroline sementara sebelah lagi mengangkat wajah Caroline untuk menatapnya. Dario menempelkan keningnya pada kening Caroline hingga hidung mereka saling bersentuhan
"Maafkan aku. Tapi, aku tidak akan melepaskanmu Caroline. Tidak akan pernah!" Ucap Dario
"Tapi aku-"
"Aku tidak peduli sekotor apa dirimu sekarang. Aku akan membersihkannya! Aku akan membersihkannya Caroline. Aku akan menghilangkan jejak mereka darimu karena itu, jangan pergi! Aku tidak bisa menerimamu pergi. Aku tidak mau"
Caroline bisa melihat kesungguhan dimata Dario. Mata itu menatapnya dengan sangat dalam, meski begitu, genangan air mata sudah mulai nampak di matanya
"Jangan pergi! Aku akan sujud di kakimu jika itu membuatmu tetap tinggal. Aku akan melakukan apapun asal kamu tinggal di sisiku"
Caroline melihat air mata Dario mulai mengalir dari mata indahnya. Dengan segera tangan Caroline menghapus air mata itu
"Mereka sudah menyentuhku Xander"
"Akan aku bersihkan semuanya! Semua yang mereka lakukan padamu. Aku akan membersihkannya"
Caroline mencium bibir tipis Dario. "Terima kasih" ucapnya
Tangan Dario menarik tengkuk Caroline dan dia mencium bibir Caroline, melumat dan menyesap bibir itu dalam-dalam. Bahkan kini tangannya sudah beralih ke pinggang Caroline dan menggendong gadis itu dalam gendongannya. Tangan Caroline melingkar di leher Dario sementara kedua kakinya melingkar di pinggang Dario. Dario menggendong gadisnya sampai ke ranjang. Dia membaringkan Caroline disana sebelum dia melepaskan ciumannya
"Katakan padaku, dimana mereka menyentuhmu?"
"Mereka menarik lenganku"
Dario segera menarik lengan baju Caroline dengan lembut dan menjilat lengan Caroline, bahkan meng-kiss mark disana
"Dimana lagi?"
"Mareka merobek bajuku dan menjilat semuanya"
Meski kemarahannya sedikit timbul, Dario menutupnya dan membuka perlahan pakaian Caroline dan 'membersihkan' jejak pria bajingan itu dari badan Caroline. Dario benar-benar meninggalkan banyak kiss mark di badan Caroline
"Ingatlah sweetheart, bukan mereka yang menyentuhmu tapi, aku!" Ujar Dario disela "pekerjaan"nya
"Aku yang menyentuhmu dan menandaimu!"
"Remember this, only this"
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's
Teen FictionSepenggal kisah tentang pangeran Dimitry mencari pendamping... Berhasilkah dia mendapatkan perempuan yang tepat untuk menjadi Princessa-nya? Akankah dia mendapatkan akhir bahagia untuk kisah cintanya? "Karena memahami perempuan itu lebih sulit dari...