17. Silly Girl

16.4K 767 4
                                    

"Hhh!" Entah sudah berapa kali Dario menghela napasnya dengan kesal

Pagi-pagi benar dia keluar dari vilanya. Dia sebenarnya hanya berniat berjalan santai sambil menikmati suasana tenang di negara kecil yang katanya selalu damai ini. Awalnya dia merasa senang lama kelamaan dia menyadari ada anak buah ayahnya yang sangat dipercayai oleh sang ayah yang mengekor di belakangnya. Bukan satu atau dua orang tapi sembilan orang sekaligus! Konyol bukan?

"Yang benar saja! Memangnya gue ini anak gadis apa?!" Gerutu Dario

Dario berhenti dan masuk ke dalam sebuah cafe. Dia membeli secangkir teh hijau karena, dia tidak diizinkan meminum kopi. Dario duduk di meja yang terletak di sudut cafe dan bersebelahan dengan jendela besar yang menampakan jalan yang masih cukup sepi

"Uncle Zack dan uncle Timmy..." Mata Dario beralih dari mobil yang ada di pinggir jalan sebelah kanan ke arah sebelah kiri

"Uncle Joenas, uncle Carlos Lui, uncle Marco..." Lagi Dario terdiam dia menyesap tehnya dan pandangannya beralih masuk ke dalam cafe

" Uncle James dan uncle Allen..." Dario melihat dua orang itu duduk di sebelah kanan pintu masuk dan berada di pojok yang berseberangan dengan dirinya. Jika dilihat posisi kedua penjaga itu dengan Dario, kalian akan melihat garis diagonal tak kasat mata

Dario menyesap lagi tehnya "Uncle Len dan uncle Balto" ucapnya saat melihat seseorang tepat di depan kursinya atau lebih tepatnya di meja yang menyerupai meja bar dan seseorang di dekat pintu menuju dapur

Dario terdiam. Jari tangannya mengetuk-ngetuk meja yang dia tempati, menciptakan nada tersendiri dari ketukan itu. Otaknya berpikir sejenak

'Bagaimana cara kabur dari mereka bersembilan?' Ujar Dario dalam benaknya

Mata Dario menjelajahi seluruh cafe dan jalan di sekitarnya

'Toilet?' Pikir Dario

Dengan prinsip gambling, dia memutuskan untuk ke toilet dan melihat celah dari sana. Dario berdiri dan berjalan ke arah dimana toilet berada. Dia berjalan sambil mengamati keadaan. Dario tersenyum, dia melangkah ke dalam toilet dan masuk ke salah satu bilik toilet itu

Keluar dari sana dia berjalan ke tangga yang berada di dekat sana. Senyum cerah semakin terlihat di bibirnya saat dia melihat jendela di lantai dua. Dengan segera Dario membuka jendela itu dan melihat keluar

"Hm?"

Tanpa ragu-ragu, Dario melompat keluar dari jendela itu dan mendarat di tumpukan sampah daur ulang yang kebetulan hanya berisi kardus-kardus saja. Dengan sedikit meringis Dario meninggalkan cafe itu melalui gang kecil di sebelah cafe dan menaiki bus di halte terdekat. Dengan iseng dia mengirimkan pesan singkat ke seluruh pengawalnya

Have a nice day gentlemen

Seketika itu seluruh pengawal langsung kelabakan mencari pangeran Dimitry yang kini tengah terkekeh kecil di dalam sebuah bus. Dia turun di halte yang dekat dengan taman. Dario berjalan di taman itu dengan tenang. Lima menit Dario berjalan mengitari taman itu dan...

Brukk

"Aw!"

Dario terkejut saat seseorang menabraknya dan menumpahkan sedikit air yang untungnya adalah air mineral ke pakaiannya. Dario menatap orang yang menabraknya

"Ish! Jalan tuh yang benar!!" Omel gadis itu

Dario mengerutkan keningnya 'yang salah siapa sih?' Batinnya

Malas memperpanjang masalah, Dario melangkahkan kakinya menjauhi gadis itu. Siapa sangka gadis itu malah menarik lengannya dan memelototinya

"Ganti rugi!" Ujar gadis itu

"Hm?"

"Ganti rugi! Air minum gue lo tumpahin, terus rok gue jadi kotor! Ganti rugi!"

Dario diam. Dia memilih berjalan meninggalkan gadis itu. Gadis itu justru berpikiran lain. Dia menarik lengan Dario dengan kasar dan mendorong Dario hingga mereka berdua terjatuh dan malah terguyur oleh air mineral di tangan gadis itu

"Shit!" Umpat Dario saat badannya basah oleh air

"Lo sih! Kan jadi basah gue!"

Gadis itu mengomel dan mengoceh pada Dario. Dario sendiri memilih diam saja dan hendak pergi, pulang... Itu tujuan Dario sekarang, terlebih saat nyeri mulai menyerang dadanya

"Uhukk...uhukk" Dario terbatuk pelan. Dia memegang dadanya yang tersikut oleh gadis itu saat mereka terjatuh tadi

Dario segera merogoh kantungnya, sialnya obat miliknya tertinggal di kamarnya. Dario mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada pengawalnya

Dario shared his location

Uncle Len, jemput sekarang!!

Dario masih mendengar gadis itu mengoceh tentang pakaiannya dan air minumnya

"Shut up!!" Bentak Dario yang justru membuatnya semakin sakit

"Loh! Kok lo marah sama gue?! Kan itu salah lo!"

Baru saja Dario ingin membentak, gadis itu sudah lebih dulu berdiri

"Capek gue ngomong sama lo!!" Ujar gadis itu sambil melangkah menjauhi Dario

Gadis itu pergi bersamaan dengan Len dan delapan pengawal lainnya yang tengah berlari ke arahnya

"Tuan muda!" Panggil Len khawatir

Balto segera melepaskan jasnya dan memakaikan jas itu di badan Dario

"Apa dada anda sakit lagi?" Tanya Len yang hanya dibalas anggukan kepala saja oleh Dario

Dengan segera Zack menyodorkan obat milik Dario dan sebotol air. Setelah Dario meminumnya, mereka langsung membawa Dario ke mobil

"Apa masih terasa sakit tuan?" Tanya Len saat mobil mereka mulai melaju

"Tidak..." Len dan Balto menghela lega

"Uncle, turunkan suhu ac-nya" pinta Dario. Dengan segera Balto melakukan apa yang diminta oleh Dario

"Apa ada yang mengganggu anda tuan muda?" Tanya Balto

"Nope.." Dario menguap kecil dan menyandarkan kepalanya di kursi "Just a silly girl" ucapnya sebelum jatuh tertidur

[KDS #2] Xander'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang