38. Birthday Present

11.6K 589 5
                                    

"Holy shit!" Umpat Ares begitu melihat luka milik Dario terbuka kembali

"Bukan salah grandpa" ujar Dario pada Daniel yang terlihat merasa bersalah

"Memang sejak tadi siang tidak terlalu nyaman" tambahnya

Ares menghela napasnya. Dia membersihkan darah Dario dan juga luka milik Dario dengan cairan antiseptik. Setelah selesai, Ares mengeringkan luka itu dan memberikan obat juga menempelkan kapas yang dilapisi perban kembali pada luka di punggung dan dada Dario. Lalu, Ares melilitkan perban kembali dan memberikan plester agar perban itu tetap pada tempatnya

"Thank you dad..." Gumam Dario

Dario kembali tidur dalam posisi telungkup

"Sungguh, biarkan Alex tidur sebentar saja. Nanti baru marahi Alex..." Gumamnya dengan mata setengah terpejam dan tak berapa lama mata itu memejam sempurna diiringi dengan dengkuran halus dari bibir Dario

"Bagaimana hal seperti ini bisa terjadi?" Tanya Samuel

Ares hanya bisa menghela napas dan merapikan perban-perban yang kotor dan penuh darah Dario. Dia memungut dan mengumpulkan perban itu dalam sebuah kantung hitam. Lalu, mengikatnya rapat-rapat dan akan membuangnya ke tempat pembakaran sampah agar Kanaya tidak mengetahuinya

"Mereka mengincar Alex karena mereka tahu rencana kita pa. Salah kita mengumbar-umbar berita itu sejak Alex masih bayi" ujar Ares pada Samuel

"Jadi, mereka terus mencelakai cucuku karena itu?" Tanya Daniel

Ares mengangguk

"Kebanyakan luka yang dialami Alex karena dikeroyok atau dikejar oleh mereka. Meskipun anak ini kelawat nakal dan membuat kepalaku serasa mau pecah dengan ulahnya tapi, dia jarang terluka karena masalah dengan preman seumurnya, atau tawuran dengan senior atau siswa sekolah lain" Ares kembali menghela napasnya

"Kemarin manajer keuangan di kantor marah padanya karena dia mengatakan padaku kalau laporan keuangan tahunan tidak sesuai dengan hasil perhitungannya. Manajer keuangan itu memukulnya dan hampir memukul dia dengan bingkai foto di depan mataku. Dari foto itu dia melihat kalau Alex putraku. Entah memang kesal atau ada niat lain, dia berusaha menembak Alex"

"Karena itu Alex terluka?"

Ares menggeleng

"Bukan. Len menarik Alex saat itu. Pa dan ayah bisa salahkan kejadian ini padaku"

"Kenapa?" Tanya Samuel

"Karena ketika Alex membalas pria itu dan memukulinya aku memarahi dia. Aku bahkan meninju pipinya. Lalu, ketika aku minta dia ikut denganku, manajer keuangan itu menembak Alex. Harusnya Aku juga terkena peluru itu, tapi nyatanya di saku jas Alex terdapat dompetnya dan peluru itu terhenti di dompet Alex"

"Kamu beruntung" ujar Samuel

"Ya. Tapi, tidak dengan Alex. Peluru itu menembus badannya. Membuat lubang dari punggung sampai ke dadanya. Setidaknya peluru itu tidak mengenai organ vitalnya. Tapi, pa dan ayah tahu kan bagaimana sakitnya ketika daging di dalam mulai tumbuh dan berusaha menyatu kembali?"

Daniel dan Samuel mengangguk. Mereka bertiga mengetahui seberapa sakit yang dirasakan oleh Dario. Dan anak itu tidak mengeluh sama sekali. Dia hanya diam meskipun Daniel memukulnya cukup keras dan Samuel memeluknya dengan erat

......

"Kenapa tidak bangunkan Alex?" Bisiknya pada sang ayah

Dario tertidur selama satu jam dan terbangun dengan kaget. Dia segera mengganti pakaiannya dan memakai sebuah jas lalu, segera kembali bergabung dalam pesta pantai itu

"Oh iya, Alex" ujar Ares

"Ya?"

"Perusahaan di Andlesia dad berikan padamu. Anggap saja hadiah ulang tahunmu"

"Daddy sedang bercanda?"

Ares mengernyit

"Belum menjadi atasan mereka saja, Alex sudah hampir mati. Apalagi kalau Alex menjadi atasan mereka? Bisa-bisa mereka meledakan gedung itu saat Alex baru masuk ke dalam ruangan Alex!"

"Lalu? Apa kamu ada ide lain? Karena hadiahmu adalah salah satu perusahaan yang ada di bawah nama Dimitry"

Dario menghela napas

"Berikan saja Alex usaha lain untuk Alex kembangkan sendiri"

Ares mengangguk

"Perusahaan di Marvinia kalau begitu"

"Hah?"

"Ambil saja. Itu milikmu"

Dario berdiri kaku di tempatnya. Sementara Ares sudah berjalan meninggalkan dia

"Dad! Wait!" Ujarnya sambil mengejar Ares

[KDS #2] Xander'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang