88. Harassment

10.1K 441 13
                                    

Matahari pagi hampir terbit dan Caroline sedikit demi sedikit mulai tersadar dari pingsannya. Memang pelaku penculikan memberikannya obat bius. Caroline meringis saat kepalanya sedikit berputar

'Ini dimana?' Pikir Caroline saat dia hanya melihat hitam yang sangat pekat di sekelilingnya

Insting lama sebagai secret agent akhir muncul kembali ke permukaan. Caroline menajamkan penglihatannya dan melihat samar-samar bayangan beberapa benda yang salah satunya dia yakini sebagai para pelaku penculikan yang sedang terlelap

'Ya Lord! Dimana ini?' Pikir Caroline lagi

Pikiran Caroline berkecamuk. Tatkala angin dingin mulai menusuk kulitnya hingga ke tulang. Caroline yakin dimana pu dia saat ini, pasti lokasinya ini sedang hujan badai. Terlalu asyik dengan pengamatannya sampai Caroline tidak menyadari pintu ruangan tempat dia berada terbuka dan sebuah lampu tiba tiba menyala. Seketika Caroline menyadari dimana dirinya

'Pantas saja dingin sekali!' Batin Caroline

Di luar memang sedang hujan badai, keadaan itu diperparah dengan bahan dari tempat dia disekap yang terbuat dari besi. Bisa tebak dimana dia? Kalau kalian menjawab kontainer maka itulah jawaban yang benar. Caroline di sekap dalam sebuah kontainer

"Ah... Sudah bangun rupanya jalang kita ini" ujar seorang wanita yang suaranya tidak asing di telinga Caroline

'Sharron' batin Caroline memanggil

Caroline mendongakkan kepalanya dan melihat Sharron berdiri di depannya dengan dua orang pria berbadan besar. Sementara tiga pria yang tengah tertidur tadi akhirnya bangun dari tidur mereka

"Dasar Jalang! Kau sama sekali tidak pantas untuk Lex. Lex milikku! Pangeran Dimitry itu milikku!!" Ujar Sharron ketus

Sharron membuka plester di mulut Caroline. Dia menampar dengan keras pipi Caroline

"Kau lihat? Aku sudah bilang! Hanya aku yang pantas untuknya!! Ini akibatnya kalau kau melawanku!!" Ujar Sharron lagi secara ketus

"Aku mengasihanimu Sharron" ujar Caroline

"Apa?!"

"Aku mengasihanimu"

Plakk!

Tamparan keras kembali Caroline dapatkan. Jika saja tangan Caroline tidak terikat mungkin Caroline akan melawan Sharron

"Kau mengasihaniku? Harus kau mengasihani dirimu sendiri!"

"Aku mengasihanimu Sharron, karena kau tidak bisa terlepas dari masa lalumu. Dari rasa bersalahmu pada Xander. Dari cintamu padanya. Meskipun sebenarnya sudut hati terkecilmu tahu Xander tidak lagi mencintaimu"

"Diam kau!!!" Lagi pipi putih Caroline tertampar oleh jemari lentik Sharron dan bahkan meninggalkan goresan disana

"Ambilkan gunting!" Ujar Sharron

Salah satu pria itu memberikan gunting pada Sharron dan Sharron berjalan mendekat ke arah Caroline

"Akh!" Caroline meringis saat rambutnya ditarik dengan kencang oleh Sharron dan rambutnya digunting asal oleh Sharron

Setelah selesai Sharron kembali menampar Caroline dengan keras sangat keras. Setelahnya Sharron berbalik dan berjalan menjauhi Caroline

"Kamu pikir dengan melakukan ini Xander akan kembali padamu? Kamu salah Sharron. Cinta Xander bukan karena penampilanku. Cinta Xander tulus padaku dan kamu tahu itu"

"Diam!!!" Maki Sharron

Sharron mendorong Caroline hingga dia terjatuh. Sharron menyeringai picik

"Kau pikir hanya itu yang akan aku lakukan? Kita lihat saja! Setelah ini Xander akan menganggapmu seperti sampah!!"

Caroline awalnya bingung dengan ucapan Sharron tapi matanya membulat saat Sharron memanggil beberapa pria lagi dari luar untuk masuk

"Nikmati dia sesuka kalian. Dia pelacur kalian semua" ujar Sharron membuat sekitar lima belas orang pria disana beralih menatapnya dengan tatapan yang menurut Caroline menjijikan

"Bon appetite" ujar Sharron

"Tidak!!" Pekik Caroline saat para pria itu mendekatinya

Satu orang menarik kaki kanannya, satu orang merobek kasar pakaiannya. Caroline menjerit-jerit

"Lepaskan aku bajingan!"

Plakk

Lagi sebuah tamparan mengenai wajahnya dengan keras. Tamparan itu berasal dari pria yang berbadan cukup besar. Caroline meringis kecil akibat nyeri di pipinya. Caroline terus meronta saat para pria itu menggerayangi badannya. Meloloskan semua pakaian di badannya. Semakin Caroline melawan semakin mereka bringas pada Caroline. Mereka mulai membuka sleting celana mereka

Caroline semakin meronta dengan keras. Saat pria itu menjilati badan Caroline

"Diam kau!!!"

"Aaarrrrghhh!" Pekik Caroline

Salah seorang pria menendang dan menginjak perut Caroline. Caroline menjerit dengan sangat keras. Air matanya semakin banyak menetes. Para pria itu sedikit terkejut saat darah mulai keluar dari bagian bawah Caroline

"Hey kenapa dia?" Tanya seorang dari mereka

"Biarkan saja jangan pedulikan!"

Mereka melanjutkan aksi mereka. Menggerayangi badan Caroline

"Xander... Sakit..." Ucap Caroline menahan sakit di perutnya

"Alexander.."panggil Caroline

"Alexander? Sepertinya gue pernah mendengar nama itu" ujar salah seorang pria

"Halah! Jangan dipikirin! Gue ngicip duluan yak!"

Dan tepat saat itu

Bammm!!!

Note:

Nah loh.... Apaan tuh? Kenapa itu? Apa yg terjadi?
Mohon maaf klo agak sedikit "berlebihan"... Sepertinya beberapa part kedepan akan ada sedikit "berlebihan"

Yang masih dibawah 15 th mohon untuk tidak membaca ya... Klo mau baca jg gpp tpi jan dibayangin atau ditiru ya...

[KDS #2] Xander'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang