79. Good Nite My Wife

11.9K 498 2
                                    

Dario menjaga Caroline dengan sangat amat hati-hati, bahkan Caroline saja sampai heran sendiri melihat kekhawatiran Dario yang cukup tinggi itu. Caroline tidak diizinkan memasak, sebagai gantinya dia akan menyuruh Gael membeli makanan untuk mereka makan setiap harinya. Pekerjaan rumah dilakukan pesuruh penthouse dan itu pun harus perempuan. Oh, masih ingat supir dadakan Caroline hari itu? Dan juga Zeva? Mereka dipekerjakan secara tetap oleh Dario

"Miss, anda tidak boleh memasak. Kalau sir tahu saya bisa dimarahi" ujar Zeva

"Jangan beritahu kalau begitu! Mudah kan?"

"Tapi, miss"

Tak lama terdengar suara lift terbuka. Seketika itu juga Caroline meletakan celemeknya dan beralih membuka kulkas berpura-pura mengambil buah dari dalam sana

"Sir" sapa Zeva pada Dario yang baru saja memasuki dapur

Dario sendiri hanya menjawab dengan deheman saja. Caroline menoleh dengan jeruk di tangannya. Dia menutup kulkas dengan kakinya

"Sudah pulang honey?" Tanya Caroline

"Hn. Baru saja. Kamu sedang apa?"

"Aku? Aku mengambil ini. Aku mau memakan ini di ruang tamu tadi"

Dario melirik ke arah dapur. "Yakin hanya mengambil itu? Bukan memasak?"

"Aku mana berani melawanmu. Kamu kan sudah bilang tidak boleh"

Dario mengangguk dia mengulurkan tangannya pada Caroline, mengajak gadis itu ikut dengannya. Dario membawa Caroline ke kamar mereka. Caroline mendudukan dirinya di sofa sementara Dario memilih masuk ke kamar mandi. Setelah ini dia masih harus ke Le Ciel

"Kamu pulang malam lagi nanti?" Tanya Caroline saat Dario keluar dengan balutan bathrobe dan berjalan melewatinya menuju walk-in closet

"Kenapa?"

Caroline menggeleng. "Tidak apa-apa"

Dario memakai celana bahannya dan mengambil kemejanya sebelum dia mendekati Caroline. Dia membungkuk dan mencium kening Caroline cukup lama

"Aku akan usahakan pulang cepat. Tapi, jangan menungguku. Tidur saja lebih dulu kalau kamu sudah mengantuk"

Caroline mengangguk. Dia berdiri dan mengambil sebuah dasi dari lemari dan memakaikan dasi itu pada Dario. Dario sendiri hanya tersenyum melihat gadis di depannya

"Jangan menatapku terus! Nanti aku salah mengikat dasinya!"

Dario terkekeh. Dia menurut dan menatap ke arah lain. Sampai Caroline mengatakan "selesai" dan saat itu dia kembali menatap Caroline

"Aku akan merindukanmu sweetheart"

"Jangan bercanda! Kamu hanya ke Le Ciel selama beberapa jam"

"Tapi, kan... Biasanya ada kamu disana"

"Ya sudah, aku ikut saja kalau begitu" ujar Caroline sambil membalikan badannya menuju ke walk-in closet

Dengan cepat tangan Dario menangkap pinggang Caroline dan mendekapnya dengan erat namun lembut

"Jangan pergi kesana! Itu tidak baik untuk dia" ucap Dario sambil menyelinapkan tangannya ke dalam kaus Caroline untuk mengusap perut Caroline

"Makanya, jangan manja. Malu sama anakmu! Masa kamu sama manjanya sama dia"

Dario terkekeh. Dia menundukan kepalanya dan menempelkan hidungnya di sepanjang tengkuk Caroline. Dario menghirup dalam-dalam wangi Caroline untuk dia simpan. Lima menit dia berdiam dengan posisi itu sampai akhirnya dia menjauh. Caroline berjaln ke walk-in closet dan mengambil jas milik Dario

"Ayo pakai" ujarnya

Dario memakai jas itu dan menggandeng tangan Caroline untuk keluar dari kamar dan makan malam. Seusai makan, Dario pamit berangkat ke club-nya, Caroline mengantarnya sampai ruang tamu

"Aku berangkat. Jangan nakal di rumah, hm..." Ujar Dario sambil mengecup kening Caroline dengan penuh sayang

"Iya"

"See you"

"See you"

Caroline memutuskan masuk ke kamarnya dan merebahkan badannya di ranjang king size itu. Caroline memejamkan matanya dan mencoba tertidur.

"Miss?" Panggil Zeva. Dia membuka sedikit pintu kamar Caroline dan menemukan Caroline tengah terlelap disana

Zeva menyelimuti Caroline dan hendak beranjak keluar

"Zeva?"

"Ya miss"

"Tolong temani aku. Jangan pergi! Kamu disini saja. Aku takut"

"Baiklah miss. Saya menemani miss disini"

Zeva duduk di sebelah Caroline dengan kursi dari meja kerja kecil disana. Zeva memandangi wajah nyonya besarnya yang mulai terlelap. Zeva menungguinya sampai pintu kamar itu tiba-tiba terbuka. Dengan segera Zeva menoleh dan mendapati tuannya tengah berdiri di ambang pintu

"Sir..." Ujar Zeva sambil berdiri

"Miss Caroline meminta saya menemani beliau. Miss bilang beliau takut sendirian di kamar"

Dario mengangguk dengan segera Zeva keluar dari kamar itu, sekaligus pamit pulang pada tuannya. Zeva menghentikan langkahnya saat Dario memanggilnya

"Iya sir?" Ujar Zeva sambil berbalik

"Sejak kapan Caroline tidur?"

Zeva melirik jam tangannya. "Sekitar jam 8 sir"

Dario kembali mengangguk. Zeva segera pamit dan kembali melangkahkan kakinya. Dario melepas kemejanya dan juga celana bahannya. Dia mengganti pakaian dengan kaus v-neck dan celana pendek. Dario melirik jam di nakas dan menghela napas. Sudah jam 12 malam. Dario naik ke atas ranjang dan merebahkan badannya menghadap Caroline

"Welcome back" gumam Caroline sambil bergelung manja di dada Dario dengan mata terpejam

"I'm home" bisik Dario sambil memeluk pinggang Caroline dan mencium puncak kepala gadis itu

"Good nite, my wife"

[KDS #2] Xander'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang