Wadaw... Udah 100 aja... Padahal kmrn aku PD banget kalo ini bakal tamat sebelum 100 eh malah jebol 100...
Ya sudahlah. Semoga kalian nggak bosen sama pasangan iniSelamat membaca
....................................
Seperti biasa pada pagi hari Dario akan bangun lebih dulu dari istrinya dan buru-buru membersihkan badannya di kamar mandi. Tapi, kali ini kebiasaan itu luntur lantaran istrinya sudah lebih dulu bangun dan sedang menatapnya saat ini
"Kok kamu bangunnya cepet sih?" Sungut Dario
"Istri yang baik itu bangun sebelum suaminya bangun. Nah, ini aku lagi jadi istri yang baik" ujar Caroline sambil tersenyum
Dario memajukan bibirnya. Kesal karena kegiatan rutinnya memandangi wajah polos istrinya saat terlelap sudah ternodai hari ini. Caroline mencium bibir Dario dan mengusap keningnya perlahan
"Ayo bangun! Udah dikasih morning kiss tuh dari aku" ujar Caroline
Mau tidak mau Dario tersenyum. Dia segera bangkit dari ranjangnya dan beranjak menuju kamar mandi
"Untung udah kebal!" Ujar Caroline pelan saat melihat Dario dengan tanpa dosanya melenggang di depannya ke kamar mandi tanpa memakai apapun. Dan sialnya ucapan Caroline terdengar oleh Dario
"Pokoknya nanti malem ronde nambah!" Omel Dario
"Loh kok?"
"Biar kamu nggak bisa bangun pagi lagi!"
"Ehh... Gak mau!"
"Bodoh amat! Pokoknya nambah!"
Dario menutup pintu kamar mandi dengan sedikit kesal. Caroline hanya menatap pintu kamar mandi yang tertutup
"Maaf ya" gumamnya pelan
Caroline sebenarnya hanya beralasan saja pada Dario. Dia sengaja menutupi kenyataan kalau dia tidak dapat tidur semalaman walaupun badannya sudah lelah akibat "pertempuran" lima ronde mereka. Otak Caroline terus memutar kejadian di pantai kemarin siang
"Bagaimana kau bisa ada disini?" Tanya Caroline dengan wajah kagetnya
"Kami mencarimu Freya. Kau menghilang begitu saja dengan surat resign di meja Sir Fredrich. Dia begitu mengkhawatirkanmu Freya"
"Mengkhawatirkanku? Jangan bercanda! Dia bahkan ingin membunuhku"
Caroline saling menatap dengan wanita di depannya
"Aku lihat kau sudah punya keluarga" ujar wanita itu
"Hentikan omong kosongmu Cathlin. Apa mau kalian?"
"Satu tugas terakhir Freya, hanya satu tugas. Kau menuntaskannya dan kau bebas"
Caroline masih ragu pada kebenaran dari ucapan orang yang ia temui secara tidak sengaja kemarin. Dia sendiri cukup terkejut dengan kemunculan orang itu. Salah satu orang dari perusahaannya dulu. Sesama secret agent sepertinya. Seseorang yang dulu cukup dekat dengannya
"Apa yang harus aku lakukan?" Gumam Caroline
Caroline terus berdebat dengan pemikirannya sampai dia tidak menyadari kalau Dario sudah keluar dari kamar mandi dalam balutan bathrobe dengan rambut basahnya
"Sweetheart" panggil Dario
Tak ada jawaban membuat Dario menoleh dan mendapati istrinya tengah duduk di depan meja riasnya dengan tatapan kosong. Dario memutuskan memakai pakaiannya lebih dulu sebelum menghampiri istrinya
"Sweetheart" panggil Dario. Kali ini tangannya dia lingkarkan di bahu istrinya. Dario bahkan bisa merasakan badan istrinya sedikit berjingkat karena kaget
"Apa aku mengejutkanmu?" Tanya Dario dengan lembut sambil menunduk dan menyandarkan dagunya di bahu Caroline
Caroline menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil. Caroline berbalik dan menatap Dario dengan senyumnya
"Aku pakaikan dasimu. Sebentar, aku ambil dulu dasinya"
Caroline meninggalkan Dario dan pergi mengambil dasi dari walk-in closet. Dario sendiri bisa melihat ada yang aneh dengan istrinya. Sesuatu sudah terjadi di pantai saat istrinya pergi sendiri ke toilet. Dario sangat sadar kalau kemarin terjadi sesuatu tapi, Dario tidak mau menanyakannya secara paksa
Caroline mengikatkan dasi itu di leher Dario setelahnya dia berjinjit dan mengecup kedua pipi serta bibir Dario
"Penyemangat kerja. Jangan marah-marah disana nanti!" Ujar Caroline dengan senyum di wajahnya
"Boleh minta tambah?" Goda Dario
Caroline terkekeh. Dia mengajak Dario untuk sarapan dan setelahnya dia mengantar Dario sampai ke pintu utama
"Aku berangkat. Jangan nakal di rumah!" Ujar Dario yang tak urung mengundang kekehan Caroline
Dario mencium pipi gadisnya dengan sayang, sementara Caroline memegang pinggang Dario. Setidaknya wangi parfum Dario memberikannya ketenangan dan membuatnya sedikit lupa dengan masalah di otaknya
"Jangan lupa makan siang! Istirahat kalau sempat, jangan sering marah-marah nanti cepat tua, jangan jelalatan! Jangan senyum-senyum sama perempuan lain nanti mereka naksir!" Ujar Caroline memberikan wejangan pada suaminya sementar Dario cuma bisa terkekeh dan tersenyum
"Lalu, aku akan merindukanmu" ujar Caroline lagi diiringi dengan kecupan singkat di bibir Dario
"Aku berangkat" ujar Dario dengan kecupan di keningnya
"Have a nice day"
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's
Teen FictionSepenggal kisah tentang pangeran Dimitry mencari pendamping... Berhasilkah dia mendapatkan perempuan yang tepat untuk menjadi Princessa-nya? Akankah dia mendapatkan akhir bahagia untuk kisah cintanya? "Karena memahami perempuan itu lebih sulit dari...