48. Xander...

12.2K 567 5
                                    

Dario mendapat laporan dari Jordan dan saat itu juga dia meremat gelas di tangannya, lantaran Jordan melihat dan tidak melakukan apapun

"Kemana mereka pergi?" Tanya Dario

"Mereka mengarah ke selatan sir" jawab Jordan dengan kepala menunduk

"Maaf sir. Mungkin pria itu membawa Vie-" Gael terdiam sejenak dan bedeham

"Maksud saya, miss Vierra ke apartment miliknya" ralat Gael saat Dario menatapnya dengan tajam

"Apartment miliknya?"

"Iya sir. Apartment milik Damien Frouch ada di daerah selatan Detro city tepatnya di sekitar Conless road sir. Untuk lengkapnya saya sudah berikan bersamaan dengan berkas yang sir minta waktu itu"

"Keluar kalian! Siap mobil lima menit lagi aku akan kesana"

Jordan dan Gael keluar. Dario langsung membuka laci mejanya dan mengeluarkan map berisi biodata Caroline dan mencari biodata Damien. Setelah menemukannya, Dario membaca dengan teliti satu per satu keterangan disana termasuk Damien yang kerap kali bercinta dengan banyak wanita dan menyakiti wanita seenaknya seperti mereka tidaklah berharga. Selain itu, Damien juga kerap kali mencoba menodai Caroline, bahkan dengan memaksa. Tapi, syukurlah Caroline sedikit bisa bela diri jadi Caroline selalu, menghindar

"Awas kau kalau kau berani menyakiti gadisku!" Desis Dario geram

......

"Damien!!! Lepaskan aku!!! Damien!!!" Teriak Caroline

Ini sudah satu jam sejak dia digeret oleh Damien ke apartment pria itu dan dikurung dalam kamar. Caroline terus berteriak dan menggedor pintu di depannya dengan sangat keras

"Damien!!!" Teriak Caroline lagi

Clek

Pintu putih itu akhirnya terbuka dan menampakan wajah Damien yang sangat marah. Tatapan tajam pria itu mengarah pada Caroline

"Damien..." Lirih Caroline

Caroline melirik pintu di belakang Damien yang terbuka. Dengan sedikit harapan, Caroline mencoba mengelabui Damien

"Damien..." Panggil Caroline lagi. Caroline memeluk pria itu dan memutar badan mereka hingga kini dirinya yang membelakangi pintu

"I'm sorry Damien..." Bisik Caroline. Dia mendorong tubuh Damien dan segera berlari keluar dari kamar itu dan juga mencoba keluar dari apartment pria itu

Caroline bahkan tidak lagi memikirkan sepatunya. Yang ada di dalam otaknya hanya lari. Menyelamatkan diri dari Damien. Caroline yakin seyakin-yakinnya, jika dia tertangkap oleh Damien malam ini, maka masa depannya akan hancur berkeping-keping

"Akkhhh...!!" Pekik Caroline saat rambutnya dijambak dengan sangat keras

"Damien..." Panggil Caroline

Damien menarik rambut Caroline, memaksa gadis itu mengikutinya kembali. Meski dengan meronta sekalipun, rambut Caroline tetap berada dalam genggaman Damien

"Mrs. Help me! Please help me!!" Teriak Caroline pada sepasang suami istri yang kebetulan saja lewat di dekatnya

"Mr. Seharusnya anda tidak berlaku kasar pada gadis ini!" Tegur pria tua yang istrinya dimintai tolong oleh Caroline

"Diam!! Ini bukan urusanmu!! Ini urusanku dengan jalang ini!!"

Damien menarik rambut Caroline semakin keras. Dia menghempaskan Caroline ke lantai saat mereka memasuki apartment lagi. Meringis. Hanya itu yang bisa Caroline lakukan. Seluruh badannya sakit saat Damien menghempaskannya ke lantai, bahkan kepalanya masih berdenyut akibat dari jambakan pria itu

Plak!

"Dasar jalang tak tahu diri!!!" Teriak Damien

"Ampun Damien... Maaf"

Plakk!

"Berani kau memutuskan hubungan denganku? Tidak tahu berterima kasih!! Dasar pelacur!!!!"

Plakk!

"Damien, please! I'm sorry. Ampuni aku"

"Mengampunimu? Untuk apa? Aku akan bersenang-senang denganmu malam ini! Dan akan menjualmu ke rumah bordir besok!!!"

Carolin beringsut mundur. Dia takut dengan ucapan Damien, terlebih ketika pria itu membuka kemeja miliknya dan juga ban pinggangnya. Caroline semakin mundur

"Mau kemana kau jalang?!!" Damien menarik kaki Caroline dan memelintirnya. Membuat kaki Caroline seketika mati rasa

"Aaakkkhhh!!!!" Air mata menggenangi mata cantik Caroline

Damien duduk di atas paha Caroline. Caroline sendiri masih tetap melawan. Kesal, akhirnya Damien meninju dan membenturkan kepala Caroline ke lantai. Pandangan Caroline mengabur, kepalanya berdenyut seolah akan pecah

'Ya Lord, selamatkan aku! Jangan biarkan bajingan ini merenggut masa depanku...' Pinta Caroline dalam hatinya

Caroline dapat merasakan tangan Damien menarik kasar kemeja kerjanya dan mulai menggerayangi tubuh Caroline

'Siapa saja? tolong aku!' Jerit batin Caroline

"Xander..."

[KDS #2] Xander'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang