23. Ketika Marlyn Kesal!

14.1K 710 12
                                    

Marlyn menganga ketika dia dihadapkan dengan pemandangan dimana Ares memapah Dario masuk ke ruang khusus di rumah sakit itu. Tolong tambahkan keadaan Dario saat itu sangat berantakan, banyak lebam dan darah disana-sini

Marlyn menggelengkan kepalanya sekilas dan segera menarik sebuah rolly berisi alat-alat medis, atau lebih tepatnya sarung tangan, gunting, jarum, obat merah dan lain-lain. Marlyn menyuruh Dario duduk di atas ranjang pasien dan dia juga mennyuruh Dario melepaskan kemeja yang sudah entah apa bentuknya itu

"Tidak bisakah kalian membiarkan aku tenang barang sejenak?" Gerutu Marlyn yang justru dijawab dengan tatapan heran Dario dan Ares yang hampir sama bentuknya

"Ya Lord! dosa apa aku berteman dengan makhluk seperti dia!" Omel Marlyn pada Ares yang justru membuat kening Ares mengkerut sementara Dario terkekeh geli sambil meringis

"Aw! Aunty sakit!" Omel Dario ketika Marlyn dengan sadisnya menekan luka Dario dengan kapas yang dibasahi oleh alkohol

Ares hanya bisa mengerutkan keningnya dengan sebelah mata tertutup. Ikut meringis bersama Dario. Luka sabetan pisau itu sepertinya cukup dalam, mengingat darahnya tidak kunjung berhenti

"Biar saja! Biar tahu rasa!! Lagian demennya berantem melulu!" Omel Marlyn

"Aunty bawel. Bahkan mommy saja tidak sebawel aunty" gumam Dario

"Arrgghhh!" Dario kembali meringis perih saat Marlyn menekan luka itu lagi dengan wajah penuh senyuman manis

"Apa?!" Tanya Marlyn ketus saat Dario menatapnya

"Ya Lord, bagaimana bisa mommyku yang anggun berteman dengan aunty yang bar-bar"

Lagi, Marlyn menekan luka itu dan lagi-lagi Dario menjerit perih

"Aunty!!" Pekik Dario

Marlyn justru berpura-pura tidak mendengar. Dario menatap Ares meminta pertolongan tapi, Ares malah sibuk dengan ponselnya. Dario mendengus kesal. Dia membiarkan Marlyn mengobatinya dengan gaya urakannya yang justru membuat Dario tidak berhenti meringis

"Gayamu itu! Berkelahi sana-sini, jika sudah luka meringis-ringis" cibir Marlyn

Dario menoleh dan menatap Marlyn dengan penuh kekesalan. Justru Marlyn malah senang karena dia bisa dengan senang hati menekan luka-luka Dario yang sedang dia obati

"God, damn it!!" Umpat Dario saat luka di lengan atasnya di tekan keras-keras oleh Marlyn

Ares berdeham. Seketik itu Marlyn terkekeh. Marlyn tahu Ares sejak tadi berpura-pura tidak mendengar dan tidak peduli. Tapi, semua itu karena dia tidak suka melihat anaknya 'dianiaya' oleh Marlyn

"Sudahlah Marlyn" ujar Ares dan Marlyn terkekeh geli

"Apa? Aku kan sedang mengobati dia" ujar Marlyn dengan santai

"Marlyn. Enough"

"Kenapa sih? Memangnya gue salah kalau gue mengobati dia?"

"Obati dengan wajar!"

"Lo kenapa marah coba?"

"Jangan memancing emosi gue!" Desis Ares membuat Marlyn menyerah

"Baiklah-baiklah. Gue serius sekarang..." Ujar Marlyn ketika aura Ares sudah mulai menggelap dan menyeramkan

Marlyn mengobati Dario dengan teliti, memeriksa setiap inci luka di badan Dario

"Xav, please stop pasang muka kayak gitu ke gue! Asal lo tahu aja, tatapan mata lo itu kalau bisa buat bunuh orang, udah mati kali gue lo tatap kayak gitu terus!" Omel Marlyn setengah ketakutan

Dario menunduk saja, tidak menjawab sama sekali. Dia hanya tahu sesuatu dalam dirinya sedang tidak beres sekarang

"Mmm... Aunty..." Panggil Dario membuat Marlyn menunduk, mengingat dia tengah mengobati kening Dario yang agak memar

"hmm?"

"Apa aunty masih lama?"

"Hm? Memangnya kenapa?"

"I think I wanna throw up"

Marlyn membulatkan matanya, dengan segera dia bergeser dan mengambil sebuah wadah. Sebelah tangan Marlyn memijat tengkuk Dario dan yang lebih mengejutkan lagi, Dario memuntahkan darah segar dari mulutnya. Dengan segera Ares menghampiri putranya, menggantikan posisi Marlyn

Ares membaringkan Dario di ranjang itu dan membersihkan bibir Dario dari sisa darah yang Dario muntahkan. Dario sendiri hanya menutup matanya. Marlyn menyuntikan seampul cairan ke dalam badan Dario sambil mendecak kesal

"Untung saja, hanya racun ringan! Keterlaluan sekali kamu ini Alex! Bermain dengan siapa kamu sampai keracunan begini?"

Ares terkejut saat mendengar kata racun. Beruntung Dario memiliki imun yang lumayan kuat terhadap racun

"Bermain dengan tikus-tikus jalanan" jawab Dario asal dengan mata masih tertutup

Marlyn hampir saja bertanya kembali jika saja, Ares tidak menarik tangan Marlyn. Marlyn menoleh dan Ares menggelengkan kepalanya perlahan

"Kesal aku dengan kalian!" Gerutu Marlyn sambil melanjutkan mengobati memar di wajah Dario

"Yang tua setiap hari ada saja permintaan anehnya!"

"Yang muda, setiap datang selalu dengan luka!!"

Marlyn merapikan peralatannya dengan kasar setelah dia selesai mengobati Dario

"Tidak bisakah kamu datang tanpa luka Alex?"

"I'll try. Maybe next time, aunty" jawab Dario pelan

Marlyn mendengus. Dia menghentakan kakinya keras-keras dan menutup pintu dengan membantingnya. Dario terlonjak saat pintu ruangan itu tertutup

"Sepertinya kesal sekali" gumam Dario

"Hn" Ares menyetujui perkataan putranya

Sementara Marlyn masih mendumal dan menggerutu di sepanjang koridor rumah sakit, sambil menyumpahi Ares dan Dario

[KDS #2] Xander'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang