Gael segera menyiapkan pesawat pribadi milik tuannya dan dia juga segera mengantar dokumen yang diinginkan sang tuan. Dokumen tentang dimana keberadaan Caroline
"Sir. Miss Vierra ada di pelabuhan Andlesia tepatnya di bagian timur pelabuhan. Beberapa orang kita sudah berada disana untuk mengawasi keadaan. Laporan terbaru, orang yang menculik miss Vierra-"
"Richard Joran" desis Dario menghentikan ucapan Gael
Gael hanya bisa mengangguk. Tebakan Dario sangat tepat. Gael duduk di kursinya dan memakai sabuk pengamannya saat pemberitahuan pesawat akan lepas landas terdengar
"Pelabuhan itu milik siapa?" Tanya Dario pada Gael
"Milik Mr. Jordan Swavsky, beliau merupakan pemerintah daerah sir"
"Hubungi dia sekarang"
Gael menurut, dia menghubungi pemilik pelabuhan dan memberikan telepon itu pada Dario
"Good afternoon mr. Swavsky"
"Good afternoon. Who's this?"
"I'm Dario Alexander. Le Ciel owner"
"Ah... Mr. Alex, ada yang bisa saya bantu?"
"Mr. Swavsky. Saya menginginkan pelabuhan anda" ujar Dario to the point
"Pelabuhan? Pelabuhan di selatan Detro city maksud anda?"
"Ya. Berapa harga yang anda minta?"
"Maaf mr. Tapi, pelabuhan itu tidak akan saya jual"
"200.000 zerl?"
"Mr. itu merupakan warisan dari keluarga saya"
"1.000.000 zerl?"
"Sir saya-"
"15.000.000 zerl. Terima atau saya akan menduduki secara paksa pelabuhan anda"
"Baiklah Mr. Alex. Saya mengerti. Pelabuhan itu milik anda"
"Good. Buka pintu rumahmu sekarang!" Titah Dario
Mr. Swavsky membukakan pintu sesuai keinginan Dario. Disana sudah berdiri Winson dan Neo disana
"Sir Alexander meminta kami mengambil surat hak milik pelabuhan dan tolong tanda tangan disini"
Mr. Swavsky mengangguk. Dia buru-buru memasuki rumahnya dan mencari sertifikat pelabuhan untuk diserahkan pada dua pria di depannya. Setelah mendapatkan yang mereka mau, Winson dan Neo segera pergi dengan mobil nereka
......
"Sir, ini dokumen kepemilikan pelabuhan dan ini akta jual-beli pelabuhan itu" ujar Neo sambil menyodorkan dokumen penting itu pada Dario
Dario kini tengah duduk di markas besarnya. Katakanlah markas besar, karena kenyataannya Dario memiliki sebuah pulau pribadi di bagian utara Andlesia yang berbatasan langsung dengan laut Vranzia. Dan di pulau seluas 300 hektar itu, Dario mendirikan sebuah rumah megah beserta paviliun untuk para bodyguards dan pelayannya tinggal
Dario menatap dokumen di depannya dan juga denah pelabuhan Andlesia. Bahkan kalau dilihat, pelabuhan Andlesia terlihat sangat jelas dari pulau milik Dario ini
"Berapa banyak orang kita disana?" Tanya Dario
"40 orang sir" jawab Winson
"Kabar Cello dan Dean?"
"Masih kritis sir" jawab Gael
"Siapa yang memimpin disana?"
"Joshef, Victor sir" jawab Winson lagi
"Jordan dan Fioz?"
"Mereka berdua menyamar langsung menjadi anak buah Richard Joran sir" jawaban Winson membuat Dario sedikit menyeringai
"Siapkan anak buah kalian. Kita berangkat kesana"
"Yes sir!" Ujar Winson, Gael, Gavel, dan Neo
Mereka segera menyiapkan semua senjata mereka dan menyiapkan pasukan mereka. Dario mengeluarkan sebuah koper berisi Dokumen palsu. Dario sendiri mengenakan black suit miliknya dan segera keluar dari rumah besar itu. Rumah besar di pulau yang dibelinya dengan namanya tanpa menggunakan nama Dimitry ataupun Malven
"Sir. Kapal sudah menunggu di dermaga" ujar Gael
Dario mengangguk. Dia berangkat ke Dermaga, tangannya meremat erat koper di tangannya. Seiring dengan matahari yang mulai terbit, Dario berangkat dari pulaunya menuju ke pelabuhan Andlesia
"Sir. Kabar terbaru dari Fioz baru saja sampai" ujar Gael
"Apa?"
"Fioz bilang, miss Vierra dibiarkan tergantung di atas laut Andlesia dengan tangan dan badan terikat. Sejak semalam miss Vierra tidak diberi makan apapun. Mereka juga bilang kalau mereka akan..." Gael menghentikan ucapannya, dia merasa ragu untuk mengucapkan kalimat itu
"Akan apa?"
Gael berdeham "mereka akan menjadikan miss Vierra "budak" mereka"
Prangg!
Dario melemparkan gelas wine di tangannya ke dinding. Emosinya sudah naik sampai di ubun-ubun. Gael menelan ludahnya. Mengikuti Dario selama hampir tiga tahun membuatnya tahu seberapa mengerikan tuannya jika sedang murka. Gael pamit keluar dari ruangan, menyisahkan Dario yang masih amat murka
"Awas kau Joran! Aku akan menghabisimu!!" Geram Dario
Dario mengeluarkan ponselnya dan menatap foto Caroline yang menjadi wallpaper ponselnya
"Bersabarlah sebentar baby. Aku akan menjemputmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's
Teen FictionSepenggal kisah tentang pangeran Dimitry mencari pendamping... Berhasilkah dia mendapatkan perempuan yang tepat untuk menjadi Princessa-nya? Akankah dia mendapatkan akhir bahagia untuk kisah cintanya? "Karena memahami perempuan itu lebih sulit dari...