Dario pulang ke rumahnya setelah dia di minta untuk ke perusahaan sang ayah terlebih dahulu. Dario diajak oleh Ares untuk rapat dengan klien sang ayah. Dan artinya hanya satu, tinggal menunggu waktu saja sampai Ares menyuruh Dario memegang kantor cabang miliknya
"Sudah pulang?" Tanya Kanaya dan Dario hanya mengangguk
Dario langsung masuk ke kamarnya dan berbaring di ranjang king size-nya. Tanpa mandi dan makan malam, Dario terlelap dengan sangat pulas
"Keterlaluan kamu, kasihan kan Alex sampai lelah begitu" omel Kanaya pada Ares melalui ponsel miliknya. Ares memang tidak pulang ke mansion. Dia langsung terbang ke Andlesia
"Biar saja" kekeh Ares
"Sampai nggak makan malam loh dia" ujar Kanaya lagi
"Lalu, dimana dia sekarang?"
"Di kamarnya. Tadi aku sudah melihatnya. Dia tidur dengan pulas, tanpa merapikan tas dan sepatunya. Bahkan dia tidak mandi atau berganti pakaian" gerutu Kanaya dan Ares justru terkekeh
"Kamu bawa kemana si Alex tadi?"
"Aku ajak rapat dengan mr. Smith. Mantan boss mu dulu"
"Masa sampai lelah begitu?"
Ares terkekeh lagi "ya... Habis tadi mr. Smith membawa anaknya"
"Anaknya? Rosaline maksudmu?"
"Iya"
"Astaga! Pantas saja Alex langsung lelah begitu" Ares terbahak
Dia mengingat bagaimana suntuknya wajah Dario saat rapat tadi. Bayangkan rapat itu berlangsung empat jam dan selama itu juga Rosaline menempel pada Dario dan menggoda dengan sangat manja
"Masih tertawa! Kejam sekali kamu hubby"
"Kamu harus melihat wajahnya tadi honey"
"Kamu kan tahu dia tidak suka perempuan seperti itu"
"Ya kan aku tidak tahu kalau mr. Smith akan membawa anaknya. Alex benar-benar menahan kekesalannya tadi"
"Tentu saja! Kalau tidak, aku berani jamin Rosaline sudah menangis dengan kencang karena di teriaki atau diberi death-glare oleh Alex"
"Ya sudah lah. Biarkan dia tidur..." Ucap Ares dan Kanaya hanya menjawab dengan deheman saja
"Kapan kamu pulang?"
"Dua hari lagi"
"Okey then, see you in two days hubby"
"See you in two days honey"
............
Kanzpia National University, Kanzpia
Rahang Dario mengetat saat melihat Sharron kembali dibully oleh delapan pria yang kemarin dia lihat. Sharron sendiri hanya diam meski kakinya sudah gemetar
Bugh!
Semua mahasiswa dan mahasiswi yang sejak tadi menonton terbelalak kaget saat Dario meninju pria yang hampir merobek kemeja milik Sharron
"Shit! Siapa yang berani ngeganggu?!" Umpat pria itu
"Gue. Kenapa? Nggak seneng?" Tanya Dario santai
Pria itu langsung terdiam. Dia tahu bagaimana bar-barnya Dario dan kawan-kawannya yang sampai dijuluki The Kings
"Gue nggak ada urusan sama lo!" Ujar pria itu
"Urusan gue sama tuh jalang di belakang lo!" Sambungnya
Sharron langsung bersembunyi di balik punggung Dario. Dario menoleh menatap Sharron dan kembali menatap pria itu
"Lo punya urusan sama dia?" Ujar Dario sambil menunjuk Sharron
Pria itu mengangguk
"Oh... silahkan..." Dario bergeser. Sharron menatap Dario dengan kaget dan heran juga kecewa. Pria itu dengan semangat langsung berjalan ke arah Sharron
Bugh!
Brakk!
Mata Sharron terbelalak saat Dario kembali memukul pria itu sampai pria itu terjengkang menabrak tempat sampah
"Gue belum selesai ngomong!" Ucap Dario
"Silahkan... Kalau lo udah nggak sayang sama nyawa lo!" Ucap Dario santai
Dario menggandeng tangan Sharron menuju ke rooftop. Dia membiarkan Sharron duduk di lantai rooftop sambil menenangkan diri
"Thanks. Gue pikir lo bakal biarin mereka tadi"
"Nggak bakal gue biarin"
Sharron mengangguk. Dia menghembuskan napasnya lega
"Gue anter ke kelas lo" ajak Dario
Sharron mengangguk
"Di ruang berapa?" Tanya Dario sambil berjalan di koridor kampus
"217"
"Hn"
Dario mengantar Sharron sampai ke kelas. Sharron tahu, saat ini banyak mata yang menatap iri padanya
"Habis ini lo ada jam?" Sharron menggeleng
"Jadwal gue juga kosong sampe siang. Ini satu sesi kan?"
"Iya"
Dario mengangguk "gue balik kesini dua jam lagi"
"Eh?"
"Gue anter balik. Mereka pasti nungguin lo. Gue ke perpus dulu"
Dario berbalik dan melangkah menuju perpustakaan
"Lex" panggil Sharron dan Dario berbalik
"Thanks" Dario menangguk dan berbalik kembali melanjutkan langkahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's
Teen FictionSepenggal kisah tentang pangeran Dimitry mencari pendamping... Berhasilkah dia mendapatkan perempuan yang tepat untuk menjadi Princessa-nya? Akankah dia mendapatkan akhir bahagia untuk kisah cintanya? "Karena memahami perempuan itu lebih sulit dari...