36. Birthday

12.2K 593 2
                                    

Dario memaksa untuk keluar dari rumah sakit setelah dia di rawat disana selama empat hari. Dia selalu mengatakan mau dia dirawat disana sampai empat bulan pun kalau memang lukanya belum harus sembuh ya tetap tidak akan sembuh. Selain itu dia berdalih kalau dia takut ibunya mengkhawatirkan dia. Maka dari itu, dengan berat hati Ares mengabulkan permintaan putranya itu

"Dad" panggil Dario pada ayahnya

"Hm?"

"Aku sudah menepati janji pada dad"

"Janji?"

"Hn" Dario mengangguk

"Daddy bilang aku harus bangun sebelum salju pertama turun di Andlesia. Dan salju baru turun kemarin malam" lanjut Dario

Ares sedikit terkejut saat mengetahui putranya bisa mendengar ucapannya saat itu. Tak urung Ares tersenyum kecil

"Mau hadiah apa?" Tanya Ares

"Hm? Ulang tahunku masih tiga hari lagi dad, kalau Daddy lupa"

Ares terkekeh geli. Dia menyodorkan ponsel baru pada putranya. Dario justru mengernyit heran

"Nomor dan aplikasi di dalam ponselmu masih sama dan sudah di sinkronisasikan"

"Kemana ponsel Alex yang lama?" Tanya Dario heran sambil mengambil ponsel keluaran terbaru itu

"Rusak. Ketika kau berkelahi ponsel itu retak. Oh, dan ini dompetmu. Semua sudah dad masukan dan ganti"

"Ganti? Apa yang diganti? Uang jajanku?"

"SIM, kartu identitas dan kartu kreditmu"

"Oh..." Dario menerima dompet itu dan memasukannya ke dalam saku celananya

Keheningan melanda mobil yang sedang melaju menuju rumah milik Ares di Andlesia. Dario masih berkutat dengan pikirannya tentang pria yang menembaknya. Dario bertanya-tanya apa pria itu masih hidup?

"Kenapa?" Tanya Ares setelah melihat Dario melamun

"Hm?" Dario menoleh "tidak ada apa-apa" ujarnya sembari menggeleng pelan

"Apa lukanya sakit lagi?" Tanya Ares dan Dario kembali menggeleng

"Luka sakit selama penyembuhan itu wajah dad. Walau sakitnya yang kadang tidak wajar" ucap Dario santai

Dia kembali diam. Perlahan matanya menutup karena kantuk mulai menyerangnya. Ares menoleh ke samping dan menemukan Dario sudah terlelap dengan pulas. Kepalanya bersandar pada pintu mobil. Ares menghela pelan. Dia menarik perlahan kepala Dario dan menyandarkan kepala itu di bahunya

"Senang sekali bersandar pada pintu. Kalau pintu itu terbuka, kamu bisa jatuh Alex..." Gumam Ares

........

Cern Island, south Andlesia

Dario menatap heran halaman villa ayahnya yang ada sebuah pulau pribadi di Andlesia. Dalam setengah hari Villa yang sepi itu berubah menjadi sangat ramai. Ada teman-teman dan juga saudara-saudaranya disana

Tok tok tok

"Siapa?" Tanya Dario

"Dad"

Dario membuka pintu kamarnya dan benar sang ayah tenga berdiri di depan kamarnya. Ares memasuki kamar itu. Dario menutup dan mengunci pintu kamarnya. Ares menutup jendela kamar beserta gordyn di kamar itu

"Sini dad bantu" ujar Ares

Dario melepaskan kemejanya dan Ares dengan telaten melepas perban di sekitar dada dan punggung Dario. Dia juga membersihkan luka itu dengan perlahan dan membubuhkan obat serta kembali menutup luka itu dengan perban

"Thanks dad" ujar Dario dan Ares hanya tersenyum

"Ayo keluar, yang lain sudah menunggu"

Dario mengangguk. Dia keluar dari kamarnya bersama dengan sang ayah dan segera bergabung bersama dengan para tamu undangan di pantai. Suasana pantai yang biasanya tenang malam ini ramai dan riuh

"Happy birthday bro" ujar Lean

"Thanks"

"Happy birthday kak" ujar Elethea dan Kellyn berbarengan

Dario memeluk kedua adik sepupunya itu dan mencium kening mereka sekilas "thanks"

"Happy birthday kak Alex" ujar Aaron

"Thanks Aaron. Gaby nggak ikut?"

Aaron menggeleng "Gaby diajak keluarganya ke luar negeri"

Dario mengangguk paham

"Happy birthday Yo" ujar Nathan

"Thanks. Lo stay apa balik ke Marvinia?"

"Kalau bisa sih stay. Bokap ada bisnis baru soalnya. Dan bisnisnya di Zevall. Berhubung Zevall baru berkembangkan, jadi gue di tugasin buat pegang usaha baru bokap di Zevall"

Dario mengangguk paham

"Hey bro! Happy birthday" ujar Ren

"Thanks. Luce nggak dateng?"

Ren menggeleng "dia sama uncle sama aunty lagi ada di Denspia sama di Urcentia biasa ada bisnis baru lagi tuh si uncle. Kalau Luce sih di taruh di Denspia sementara sebelum dipindah lagi ke Marvinia"

"Oh..."

"Rika gak balik?"

Gantian Dario yang menggeleng "nggak. Lagi baru masuk kerja dia. Dia nggak dapat cuti buat balik. Lagi sibuk-sibuknya"

"Heran gue sama adik lo bokapnya kaya padahal, masih aja kerja sama orang"

Dario hanya bisa menggindikan bahunya

"Gue di panggil bokap. Duluan ya" ujar Dario

Dario berjalan menghampiri ayahnya. Dan seperti biasa dia diajak berkeliling dan diperkenalkan pada rekan bisnis ayahnya

"Dia yang akan memegang cabang Andlesia?" Tanya sir Atnant

"Ya. Itu pun kalau dia mau" ujar Ares sambil tersenyum sementara Dario mengernyit heran

"Baru 22 tahun kan? Masih muda sekali" ujar Lionel

Dario hanya bisa tersenyum tipis mendengar ucapan-ucapan dari rekanan ayahnya

[KDS #2] Xander'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang