Dario turun dari ruangannya menuju ke lantai dasar dimana keributan berasal. Lantai dasar memang sebuah club malam yang cukup ramai, lantai dua diperuntukan oleh para high class untuk menjamu tamu mereka atau sekedar melepas penat, lantai tiga dan empat memiliki ruangan VIP, lantai lima dan enam ruang VVIP dan artinya sangat kedap suara. Bahkan dalam setiap ruangan disediakan bar lengkap dengan bartendernya. Lantai tujuh dan sampai sembilan dipakai untuk tempat bermain game, billiar, berjudi dan lain-lain
Kembali ke lantai satu, Dario berjalan santai diikuti oleh Dean, Gavel, Gael, Neo, Victor dan Fioz di belakangnya. Jordan, Winson, dan joshef melihat kedatangan Dario, mereka langsung membuka jalan bagi Dario
"Maaf sir. Kami sudah berusaha mengusirnya tapi, dia berkeras dan justru membuat keributan disini" ucap Victor
Dario menatap gadis di depannya lalu, beralih menatap pria yang dikatakan berdebat dengan gadis itu. Dario tahu siapa mereka. Dario menarik lengan gadis itu yang sedang terduduk di lantai sambil memeluk lututnya
"Bangun!" Suruh Dario saat gadis itu tidak kunjung berdiri
"Ck!" Dario menarik paksa gadis itu dan merangkul pinggangnya
Gadis itu memekik tertahan. Dia mendongakan kepalanya dan membulatkan matanya saat melihat Dario. Dengan tanpa dosa, gadis itu kembali mencium, Dario. Dan kali ini Dario tidak tinggal diam. Dia mencium balik gadis di rangkulannya. Seluruh bodyguards Dario hanya bisa tercengang di balik wajah datar mereka
"Mereka menggodaku lagi!" Rajuk gadis itu pada Dario sambil memeluk leher Dario erat-erat
"Please tolongin gue" lirihnya di telinga Dario
Dario mengeratkan pelukannya. Tangannya yang terbebas mengusap punggung dan rambut gadis itu. Tatapan matanya datar tanpa ekspresi apapun. Tiba-tiba saja tangan gadis itu ditarik paksa oleh salah satu pria di depan mereka. Dario didorong dengan keras oleh pria itu
"Minggir lo! Asal lo tahu! Kita boss disini! Ini area gue! Bahkan pemilik club ini aja takut sama gue!!" Ucap pria itu sombong
"Mending lo relain aja jalang lo ini buat nemenin kita!!" Sambungnya
Pria itu menarik sang gadis dengan kasar. Sementara wajah sang gadis benar-benar sudah pucat pasih seputih kapas. Meski tidak menangis gadis itu terlihat benar-benar ketakutan
"Sir?" Tanya Jordan
Dario mengangkat tangannya, menyuruh mereka diam. Sebenarnya, para bodyguards Dario sedikit tidak percaya dengan kemampuan tuan mereka. Merek berpikir Dario anak lemah yang tidak bisa apa-apa
"Ayo! Kita senang-senang!!" Ucap pria itu pada teman-temannya
"Jangan belagu makanya! Ujung-ujungnya juga lo tetep jadi budak kita!!" Ucap satu pria lagi
"Hey!" Panggil Dario pada para pria itu
Para pria itu berhenti berjalan dan berbalik
"Apa?!"
"Gak.. Gue cuma kasih kalian saran. Mending kalian lepasin dia" ujar Dario santai
Para pria itu mendecih, salah satu dari mereka meludah ke arah Dario
Bugh!
Gusrakk!
Dario menarik senyum pongahnya. Dia berjalan dan menginjak tangan pria yang baru saja dia tinju sampai terjungkal dan patah tulang hidung. Kini tangan pria itu juga senasib dengan hidungnya. Melihat temannya terluka, para pria itu mulai maju dan menyerang Dario
Bugh!
Dario meninju salah satu dari mereka tepat di pipinya. Pria itu menjerit kesakitan. Satu pria lagi datang dan Dario meninju pria itu. Teman dari pria itu menarik dan mengunci tangan Dario, sementara pria yang baru saja ditinju Dario berniat memukul balik Dario. Dario hanya menyeringai. Dia melompat dan menendang pria di depannya tepat di dadanya. Badannya yang terdorong ke belakang menyebabkan pria yang menguncinya terjatuh di tanah dan tertindih badan Dario
Dugh!
Dario berdiri. Dia menatap pria itu lalu, dia menginjak alat kelamin pria yang dia tindih tadi dengan keras. Tanpa ampun Dario menganiaya mereka. Selesai dengan para pria hidung belang itu, Dario berjalan menghampiri sang gadis
"Sini diri" ujar Dario pelan sambil mengulurkan tangannya
Gadis itu berdiri dan Dario menariknya ke dalam pelukannya. Dario menggendong gadis itu dan membawanya ke lift khusus
"Jangan takut! Lo udah aman" ujar Dario
Perlahan Dario mendengar isakan lolos dari bibir gadis itu. Bahkan tubuh gadis itu bergetar karena tangisnya
"Ssstt... Jangan takut! Lo udah gak pa-pa. Lo aman"
Gadis itu mencengkram kuat punggung kaus milik Dario. Sangat erat sampai Dario hanya bisa pasrah. Dario membawa gadis itu ke ruang kantornya. Dia mendudukan gadis itu di sofa tapi, gadis itu tidak melepaskan pelukannya. Dario menghela pasrah. Dia akhirnya memangku gadis itu dan mengusap punggung gadis itu tanpa henti
"You really are trouble maker"
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's
Teen FictionSepenggal kisah tentang pangeran Dimitry mencari pendamping... Berhasilkah dia mendapatkan perempuan yang tepat untuk menjadi Princessa-nya? Akankah dia mendapatkan akhir bahagia untuk kisah cintanya? "Karena memahami perempuan itu lebih sulit dari...