51. Do You Betrayed Me?

12.1K 572 9
                                    

Dario tersenyum ketika matanya menangkap siluet tubuh Caroline yang kini tengah berjalan mengantarkan minuman ke pada pelanggan mereka

"Good evening sir." Sapa Caroline dengan senyum cantik di wajahnya

Dario hanya mengangguk. Dia kembali berjalan memasuki club miliknya itu menuju ke lift khusus

"Sir.." Panggil Caroline lagi

"Surat untuk sir. Baru datang lima menit yang lalu" ujar Caroline sambil menyodorkan amplop pada Dario

"Thanks" ujar Dario singkat

Dario melanjutkan langkahnya dan segera masuk ke dalam lift. Dario membuka amplop itu dan menemukan undangan dari ayahnya untuk ulang tahun kakeknya yang masih sekitar dua bulan lagi. Dario menghela pelan

Kembali ke mejanya, Dario disuguhkan dengan tawaran kontrak-kontrak dengan perusahaan minuman keras. Dario mulai meneliti satu per satu kontrak itu dan memutuskan berhenti melihatnya lalu, menghubungi beberapa temannya untuk sekedar menanyakan kabar. Tatapan mata Dario berhenti pada amplop berisi biodata Caroline, dia mengambil amplop itu dan membakarnya di perapian

"Sir, maaf saya rasa anda harus melihat ini" ujar Gael seraya menyodorkan tab kepada Dario

Mata Dario melebar melihat video yang ada di layar tab. Itu merupakan video cctv. Dan parahnya lagi video itu memperlihatkan kalau Caroline baru saja ditampar oleh pengunjung karena dia tengah membela seorang pengunjung wanita yang hampir dilecehkan oleh pengunjung laki-laki itu. Dario membawa tab itu bersamanya dan segera keluar dari ruangannya. Diikuti oleh Gael di belakangnya, dia turun menggunakan lift khusus

"Maaf, mr. saya sudah katakan, sebaiknya anda keluar dari club ini. Karena kami tidak bisa mentoleril jenis pelecehan apapun baik pada karyawan maupun pengunjung lain. Lagi pula, orang seperti anda dapat membuat reputasi club kami menjadi buruk. Jadi, pintu keluar ada disana. Silahkan anda keluar" ujar Caroline

"Berbicara tentang etika dan reputasi ketika dirimu sendiri adalah seorang jalang! Apa tidak salah?!" Ujar pria itu

"Maaf?"

"Kau adalah jalang milik Damien, kan? Damien bahkan menjualmu padaku!! Harusnya kau menemaniku sekarang!!!"

Caroline mendecih. Dia menantap jengah pria di depannya

"Silahkan anda keluar, selagi saya masih bersikap sopan! Jangan salahkan saya kalau saya berlaku tidak sopan pada anda!" Ujar Caroline

Pria itu kesal dan hendak melemparkan gelas wine ke arah Caroline tapi, Caroline dengan cepat mengahalangi wajahnya dengan nampan yang ia bawa. Caroline juga menghantam kepala pria itu dengan nampan di tangannya

"Katakan pada Damien temanmu itu! Kalau dia bertemu lagi denganku akan aku pastikan dia lenyap hari itu juga! Katakan padanya selama ini aku sudah cukup menyenangkannya dengan menjadi gadis penurut baginya. Kalau dia sampai berani muncul di depanku setelah ini! Aku akan menghabisinya tanpa ragu! Camkan itu!!!" Caroline berbalik dan beranjak meninggalkan pria itu

"Dasar Jalang!!!" Pria itu berteriak dan berlari ke arah Caroline dengan sebuah pecahan gelas wine

Ting

Dario dan Gael terkisap. Tepat saat pintu itu terbuka tepat saat pria yang berkelahi dengan Caroline tengah menghunuskan pecahan gelas wine ke arah Caroline. Tapi, mereka lebih terkisap lantaran Caroline dengan mudahnya menghindar dan justru malah menghajar balik pria di belakangnya

"Xander..." Panggil Caroline saat tersadar Dario ada disana dan sedang berjalan dari lift ke arahnya

Dario meraih tangan Caroline dan menarik gadis itu bersamanya

"Urus dia!" Titah Dario pada Gael

Dario masih menarik tangan Caroline dengan genggaman erat pada lengan gadis itu, juga langkah lebar dan cepat. Caroline sendiri kesulitan mengikuti langkah kaki Dario, terlebih kakinya belum terlalu sembuh

'Kau bilang kau akan memperlakukanku lebih baik dari Damien' batin Caroline

"Akh!" Ringisan keluar dari bibir Caroline saat kakinya kembali terasa nyeri

Langkah Dario terhenti. Dario menoleh dan melihat Caroline tengah meringis kecil sambil memijat pelan kakinya dengan sebelah tangannya

"Kenapa berhenti? Tarik saja terus! Toh yang kesakitan aku bukan kau!" Gerutu Caroline

Dario mendecak. Dia segera melepaskan genggamannya pada tangan Caroline dan beralih menggendong gadis itu

"Kya!" Pekik Caroline kaget

Dario menggendong Caroline ke ruangannya dan mendudukan gadis itu di sofanya

"Who are you?" Tanya Dario sambil menahan kekesalannya

"Ex secret agent"

Dario meremat jemarinya menahan kekesalan setelah mendengar jawaban Caroline

"Jadi, Kau sedang mengkhianatiku, hm?!"

[KDS #2] Xander'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang