Sir Nick menunjukan jalan bagi para tamunya. Rayzen menepuk bahu Daverick meminta Daverick ikut dengannya. Begitu juga dengan Lord Victor dan Lord Koflain yang meminta anak mereka untuk ikut. Tinggal disana Ares, Dario dan beberapa orang anak buah Ares
"Alex"
Dario menoleh dan berbalik
"Siapa?"
"Menurut Dad?" Jawab Dario saat mengetahui maksud ayahnya adalah "siapa yang memulai?"
Ares mengangguk. Dia paham dengan jelas. Sejak kejadian dimana Daverick koma, sejak saat itu juga Dario dan teman-temannya berhenti berkelahi. Jika bisa mereka akan menghindari perkelahian, kecuali jika pihak lain yang memulai duluan. Sebenarnya juga, bagi Ares putranya sudah banyak berubah menjadi dewasa. Pemikirannya jauh lebih panjang dan emosinya lebih stabil dan kejadian ini adalah pertama kalinya setelah satu tahun Dario tidak bertindak anarkis
"Dad..."
"Hm?"
"Boleh pinjam bahu Dad sebentar?"
Ares mengernyit heran tapi, tak urung mengangguk juga. Dario berjalan dan menundukan kepalanya, menyandarkan dahinya di bahu sang ayah. Ares bisa mencium dengan sangat jelas bau shampoo Dario yang bercampur dengan bau besi dari cairan merah lengket yang disebut darah
"Kepalamu sakit?" Tanya Ares
"Hn..." Dario menggumam
"Sedikit pusing dan perih" lanjutnya
Rahang Ares mengeras. Dia benar-benar kesal
"Siapa?"
"Entahlah..." Dario meringis sebentar saat rasa pening melanda kepalanya seperti menusuk-nusuk dan memukul-mukul kepalanya
Ares mengepalkan tangannya erat-erat sampai kuku-kukunya memutih saat dia mendengar putranya meringis dengan sangat lirih. Tanpa sadar Dario sudah berpegangan pada lengan jas sang ayah dan mencengkram jas itu dengan kuat untuk mempertahankan keseimbangannya
"Mungkin salah satu bodyguards-nya" ujar Dario saat kepalanya tidak terlalu pusing
Ares memegang bahu Dario, membuat Dario menatapnya. Dia membopong Dario
"Kemana?" Tanya Dario
"Rumah sakit. Di rumah ada mommy-mu. Dia bisa khawatir nanti"
Dario mengangguk pelan. Dia masuk ke dalam mobil ayahnya dan langsung terbaring di kursi penumpang. Pingsan. Ares menghela napas berat
"Bawa ke rumah sakit. Setelah diobati oleh Marlyn bawa dia ke Mansion Dimitry . Biarkan dia menginap disana" suruh Ares pada Len
"Baik tuan" Len segera membawa mobil itu keluar dari KNU
Ares mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang
"Marlyn. Sebentar lagi Alex sampai di tempatmu, obati dia dan berikan kabar padaku asap!"
Ares menutup sambungan teleponnya dan dia melepaskan jasnya yang sudah berlumur darah Dario di bagian bahu kanannya. Ares memberikan jas itu pada Allen
"Aku ingin pelakunya ditemukan secepatnya!!" titah Ares pada Allen
"Yes, master" Allen menunduk paham
Ares segera melangkah ke ruangan dimana Rayzen dan kedua sahabatnya sudah menunggu
"Ya kan dia duluan yang mulai sir! Rio juga nggak bakal melawan kalau dia nggak nampol Rio duluan!!!"
Suara protes dari Ren menyambut Ares saat dia masuk ke ruangan itu. Sir Nick hanya meneguk ludahnya kasar saat melihat raut wajah Ares yang nampak sangat datar dan penuh dengan sinyal bahaya. Ares memilih duduk di salah satu sofa dan diam sambil menatap ponselnya yang baru saja dia letakan di meja
"Pokoknya sir, itu bukan salah kita! Salahin lah tuh senior kita yang semena-mena!" Ren lanjut memprotes
Daverick yang sejak tadi terdiam di sebelah Rayzen akhirnya kesal juga mendengar protesan dari mulut Ren yang tidak kunjung berhenti
"Apaan sih Luce?!" Omel Ren saat Daverick menarik kemejanya dengan keras dan membuatnya terduduk di sebelah Daverick
"Congor lo berisik! Sakit kepala gue ngedengernya!!"
"Tapi kan-"
Ren langsung bungkam lantaran Rayzen melontarkan tatapan yang amat menyeramkan padanya sementara Daverick sedang sibuk mengusap keningnya perlahan. Seluruh pandangan beralih saat ponsel milik Ares bergetar
"Marlyn calling" tulisan itu yang tertera di layar ponselnya
Ares menjawab panggilan itu dan membiarkan ponselnya dalam mode loudspeaker
"Xav, ada luka memar dan lecet di lengan kanan atas Alex tapi, syukurnya tidak ada tulang yang retak ataupun bergeser. Ada luka lebam akibat tinjuan di pipi dan juga sudut bibir yang sedikit sobek. Aku baru saja melakukan operasi kecil untuk luka di kepalanya. Luka itu aku duga akibat pukulan patahan besi yang sudah berkarat karena, aku menemukan serpihan besi berkarat di kepalanya itu. Dan lagi, sepertinya Alex akan mengalami gegar otak ringan. Kondisinya stabil, dia sempat sadar tadi, tapi sekarang sedang tertidur karena obat bius. Xav... Tidak ada kegiatan untuk Alex selama sebulan!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's
Teen FictionSepenggal kisah tentang pangeran Dimitry mencari pendamping... Berhasilkah dia mendapatkan perempuan yang tepat untuk menjadi Princessa-nya? Akankah dia mendapatkan akhir bahagia untuk kisah cintanya? "Karena memahami perempuan itu lebih sulit dari...