"Hey! Tuan Alexander yang terhormat" suara pria mengejutkan Dario saat dia mengangkat panggilan itu
"Who's this?" Tanya Dario singkat
Pria itu tertawa di seberang sana. Dario mengernyitkan keningnya. Tepat saat itu, Gael datang dan memberikan beberapa lembar foto pada Dario tanpa suara. Mata Dario terbelalak melihat foto itu. Disana terlihat Cello, Dean dan Joshef juga beberapa anak buahnya terbaring di rumah sakit. Bahkan beberapa dari mereka meninggal
"What do you want?" Tanya Dario dengan nada dinginnya
"Hm? Apa yang aku inginkan ya...?"
Sejenak pria itu diam "Mudah saja. Aku ingin kau menyerahkan semua asetmu di Andlesia dan jalangmu akan aman"
Mendengar kata Jalang keluar dari mulut pria itu membuat Dario menggeram kesal. Dia bersumpah akan merobek mulut yang sudah berani menghina Caroline
"Atau... Jalangmu akan menjadi santapan ikan di laut Andlesia. Dan sebaiknya kau cepat. Kalau kau tidak ingin jalangmu itu mati kering karena tergantung di bawah sinar matahari yang sedang sangat terik besok"
Dario mendesis kesal. Panggilan yang ditutup sepihak itu membuat Dario menggeram murka
"Bagaimana hal semacam ini bisa terjadi?!" Bentaknya pada Gael
"Maaf, sir. Menurut laporan dari Joshef, mereka mengawasi Le Ciel sejak beberapa hari lalu. Dan pagi-pagi buta mereka menyerang Joshef, Cello dan Dean beserta anak buah mereka di depan apartment nona"
"Apa Caroline tahu hal ini sebelumnya?"
"Saya rasa tidak sir"
"Bagaimana keadaan mereka?"
"Cello dan Dean kritis sir. Hanya Joshef dan sepuluhan orang saja yang mengalami luka. Meski luka mereka cukup serius, mereka masih aman sir. Lalu, sekitar lima belas orang meninggal dunia sir. Dan lima orang lagi masih kritis seperti Cello dan Dean"
Len memanggil Dario atas permintaan Ares. Dario diperintahkan untuk segera menyusul ke kamar Daverick. Setelah memberikan pesan dan mendapat jawaban dari Dario Len menyingkir dari sana
"Aku mau kau cari keberadaan Caroline, jangan sampai ini terdengar oleh musuhku yang lain! Mengerti?!" Desis Dario pada Gael
"Understand sir"
Dario melangkah menuju kamar Daverick dan bertemu dengan sang ayah dan Rayzen yang baru saja hendak membuka pintu kamar Daverick. Dario terkejut melihat luka di badan Daverick. Dia mendengar Daverick menggerutu pada Rayzen karena membuka pintu sembarangan. Setelah Daverick selesai berpakaian dan dokter kepercayaan keluarga Ardlan keluar, Rayzen mengintrogasi Daverick mengenai luka-lukanya
"Yo" panggil Daverick sebelum Dario melangkah keluar bersama ayahnya dan Rayzen
Dario menoleh dan Daverick menatapnya seolah menyuruhnya tinggal. Menurut, Dario tetap di kamar itu dan menutup pintu kamar Daverick kembali
"Apa?"
"Nih. Lihat" ujar Daverick sambil menyodorkan sebuah map cokelat
Mata Dario sedikit melebar. Di dalam map itu terdapat foto kejadian tiga setengah bulan yang lalu. Kejadian yang membuat Caroline pulang dengan luka di tangannya
"Dari mana lo mendapatkan ini?" Tanya Dario
"Memang dia gak sampein pesan gue ke lo?" Tanya Daverick balik
Seketika Dario teringat sosok yang dikatakan oleh Caroline sudah menyelamatkannya. Ternyata sosok itu adalah sahabatnya sendiri
"Dia unik. Pemberani untuk usianya yang baru menginjak 21 tahun" ujar Daverick
"Hn. Memang berbeda dari yang lain"
"Cepet-cepet jadiin istri Yo. Jangan ditunda-tunda! Nanti diembat orang"
Dario hanya bisa terkekeh kecil 'bagaimana dijadiin istri kalau buat jadiin dia pacar aja belum kesampaian sampai sekarang?' Pikir Dario
"Oh, ada lagi. Cewek yang dulu nempel sama lo pas jaman kuliah. Siapa namanya?"
Dario mengernyit. Bingung dengan pertanyaan Daverick
"Durian? Siren? Sarin?Shearen? Surean?" Tebak Daverick membuat Dario teringat sosok yang sudah lama dia lupakan
"Sharron" ujar Dario
"Nah iya! Dia. Dia udah balik ke Kanzpia tapi, dia pindah ke Andlesia. Dan sekarang dia sedang menjadi kekasih Richard Joran. Dugaan sementara, dia mengejar lo ke Andlesia. Terlebih setelah tahu lo yang bakal mewarisi kerajaan bisnis Xavierro Dimitry"
Dario tercengang mendengar ucapan Daverick. Dia saja tidak tahu tentang hal itu. Aneh, kenapa Daverick bisa tahu sampai kesana?
"Gue balik dulu" ujar Dario
Daverick hanya mengangguk. Dario berjalan menuju ke pintu sebelum Daverick memanggilnya
"Be Careful. Jangan ragu buat hubungin gue kalau lo butuh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's
Teen FictionSepenggal kisah tentang pangeran Dimitry mencari pendamping... Berhasilkah dia mendapatkan perempuan yang tepat untuk menjadi Princessa-nya? Akankah dia mendapatkan akhir bahagia untuk kisah cintanya? "Karena memahami perempuan itu lebih sulit dari...