Dario menutup telinganya ketika Ren berteriak keras-keras sementara Lean sudah menyumbat telinganya dengan headphone... Catat, garis bawahi dan beri bold pada kata headphone... Karena menggunakan earphone sudah tidak berguna lagi jika itu menyangkut congor besar Ren yang seperti toa
"Parah! Parah!!" Teriak Ren
Dario yang kehabisan kesabaran langsung menarik kerah baju Ren
"Diem bisa nggak lo?! Kalo lo nggak mau diam gue sumpel mulut lo itu pake baretta(ini bkn typo ya.. Tapi sengaja saya plesetin, nama aslinya Berreta, dan itu sejenis pistol ya guys) gue!!" Desis Dario
Ren langsung mengangkat tangannya
"Na-pas bro..." Ujar Ren sambil tersengal lantaran kerah baju yang ditarik Dario itu seolah mencekiknya
Dario melepaskan kerah baju Ren dengan kasar
"Galak banget sih lo! Gue kan cuma mau ngasih kabar..." Ujar Ren dengan suara masih keras
Dario langsung mendelik ke arah Ren sedangkan Lean sudah terkiki geli saat melihat Ren berwajah pucat karena takut dengan ucapan Dario
"Mampus lo!" Ujar Lean pada Ren
Dario menggelengkan kepalanya sejenak dan segera keluar dari ruangannya. Dia melangkah di koridor kampus menuju ke kantin
Brukk
"Aw!" Rintih gadis itu
Dario hanya menunduk dan melihat gadis itu kini terduduk di depannya. Dario memiringkan kepalanya saat anak itu tidak kunjung berdiri. Mau tidak mau Dario berjongkok dan mengulurkan tangannya dengan sedikit menghela
"Eh?" Ujar anak itu kaget
"Sorry nggak sengaja" ujar anak itu
Sejenak Dario lupa kalau dia masih di koridor kampus. Matanya menatap gadis di depannya tanpa berkedip. Dia seolah tertarik oleh mata hijau milik anak itu
Dario langsung tersadar dimana dia berada setelah beberapa menit terpaku pada mata anak itu. Dengan segera Dario berdeham dan melangkah menjauh, meninggalkan gadis itu disana sendiri'Bego! Ngapain gue pake bengong tadi?' Batin Dario mendumal
Dario memutuskan kembali ke ruangan kelas daripada bertengger di kantin
.....
Seminggu lewat dan Dario kerap kali berpapasan dengan anak itu dan hebatnya lagi, anak itu sering menyapa Dario. Dario tidak pernah menanggapinya meski anak itu menyapa. Dia sebenarnya sedikit tertarik dengan anak itu tapi, setelah memperhatikan dengan cukup teliti ternyata anak itu sama saja dengan dia. Dingin dan pendiam
"Heh! Lo tuh jangan belagu ya?! Lo pikir lo siapa?!"
Suara yang tidak bisa dibilang pelan itu mengganggu Dario yang baru saja memejamkan mata karena lelah selepas ujian tengah semester. Dengan malas Dario berjalan mendekati gerombolan anak perempuan yang sangat berisik itu
"Lo tuh kebangetan bener jadi orang! Mentang-mentang lo pinter jadi belagu! Nyadar diri woy! Siapa lo!"
Anak yang dibully itu justru diam saja. Dario jadi gemas sendiri. Dia semakin mempercepat langkahnya, terlebih saat gadis itu mengangkat tangannya untuk menampar gadis yang mereka bully
Grep
Tepat waktu. Dario menangkap tangan itu tepat waktu
"Siap-" ucapan gadis itu terhenti saat melihat Dario yang memegang tangan mereka
"E-eh... Ada Alex" sapa gadis itu
Dario hanya diam. Matanya menatap gadis yang dibully itu, lalu menatap gadis di depannya yang sedang mengoceh tidak jelas
"Berisik!!" Desis Dario
Seketika anak-anak perempuan itu langsung mengkeret. Mereka segera pergi sesaat setelah Dario menghempaskan dengan keras tangan yang ia cekal tadi
"Lo okey?" Tanya Dario pada gadis korban bully di depannya
Bukannya menjawab, anak itu justru melengos dan meninggalkan Dario disana
"Lah?" Gumam Dario
"Unik" pujinya. Dario terus memandang punggung anak itu sampai dia menghilang di balik tembok
Dario menarik senyumnya tanpa sadar. Tangannya dia masukan lagi ke kantong jaketnya sebelum dia berjalan menuju mobil ayahnya. Dario tidak diantar oleh supir. Dia hanya meminjam salah satu dari koleksi mobil ayahnya di rumah dan mengendarainya
Selama perjalanan Dario kembali memikirkan gadis yang katanya berada dua tingkat di bawahnya
"Hm?" Dario mengernyit saat menyadari keanehan pada dirinya
Dia tersenyum karena seorang gadis?
Yang benar?
Seorang Dario baru saja tersenyum karena memikirkan seorang gadis?
"Gue pasti sudah gila"
Note:
Hayo siapa itu? Apa dia pengisi hati boss Rio???
Siapa yg patah hati?
Wkwkwk... Sekian dulu dari fionna...
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's
Teen FictionSepenggal kisah tentang pangeran Dimitry mencari pendamping... Berhasilkah dia mendapatkan perempuan yang tepat untuk menjadi Princessa-nya? Akankah dia mendapatkan akhir bahagia untuk kisah cintanya? "Karena memahami perempuan itu lebih sulit dari...