64. I Love You

12K 575 5
                                    

Bugh

Jdugh

Srakk

Dario meninju Richard Joran dengan seluruh kebencian dan kemarahan yang dia miliki. Tanpa ampun Dario menghajar Richard Joran. Tak berhenti disana, Dario bahkan mengangkat dan membanting pria itu. Meski Richard Joran masih meringis lantaran dibanting dengan sadisnya oleh Dario, Dario justru belum puas dengan apa yang dia lakukan. Dia menendang pria itu tepat di bagian dadanya dan juga di perutnya hingga pria itu memuntahkan darah

"Stop it! Please... Forgive me!" Pinta Richard Joran

Dario menyeringai

"Memaafkanmu? Apa kau tahu sudah berapa kesalahan yang kau buat?" Tanya Dario diiringi tendangan maut di perut Richard Joran hingga pria itu kembali memuntahkan darah

"Satu. Lo sudah berani mengeroyok gadis gue" satu tendangan bersarang di tulang kering Richard Joran sampai terdengar bunyi 'krak' disana

"Dua. Lo sudah membuat luka di tangannya" satu tendangan di dada Richard Joran

"Tiga" Dario mengangkat Richard Joran

"Lo berani menculik dia" Dario meninju dengan keras pipi Richard Joran

"Empat. Lo menyentuh dia dan menggantung dia disana" Dario meninju perut Richard Joran dan melepaskannya

"Lima. Lo lupa kalau lo sedang bermain dengan gue! Dan menyentuh gadis gue atau mengusik ketenangan gue dan gadis gue sama dengan mati" lagi sebuah tendangan bersarang di perut Richard Joran

Dario berbalik dan menghampiri Caroline. Dia menyuruh Winson dan Gael menyiapkan mobil. Anak buahnya yang lain sedang sibuk meringkus anak buah Richard Joran

"Kita pulang" ajak Dario pada Caroline

Caroline kembali memeluk Dario, dia bersyukur Dario kembali menyelamatkannya

"Aku takut" gumamnya

Dario memeluk erat gadisnya dan menghujani puncak kepala sang gadis dengan kecupan sayang. Dia mengusap punggung dan rambut sang gadis

"Jangan takut lagi! Kamu sudah aman baby. Sudah tidak apa-apa"

Caroline mengangguk

"Terima kasih" ujarnya

"Tidak perlu berterima kasih baby. Ini salahku. Harusnya aku bisa menjagamu"

Caroline menggelengkan kepalanya. Mereka masih di posisi yang sama. Berdiri dengan Caroline di dalam dekapan Dario. Mata Caroline menangkap Richard Joran yang masih belum menyerah. Dia melihat Richard Joran mengeluarkan pistolnya

"Xander" bisik Caroline

"Hm?"

"Aku hanya akan mengatakannya satu kali. Jadi, dengar dengan baik okey?"

"Huh?"

Mata Dario membulat sempurna saat sang gadis membisikan sesuatu di telinganya dan disusul dengan ciuman di bibirnya. Dario menutup kedua matanya dan membalas ciuman Caroline dengan lembut. Kedua tangan Dario meraih kedua pipi Caroline untuk ditangkupnya sementara Caroline menarik tengkuk Dario untuk memperdalam ciuman mereka

"Mmhh!!" Kedua mata Dario yang menutup terbuka sempurna saat darah tiba-tiba keluar dari mulut Caroline dan masuk ke dalam mulutnya

Syutt

Tangan kiri Dario langsung menahan pinggang Caroline. Gael dan Gavel langsung meringkus Richard Joran. Dario menatap Richard Joran dengan tatapan heran. Dia bingung sejak kapan dirinya dan Caroline bertukar posisi. Dario mengalihkan tatapannya ke arah gadis yang sedang dalam pelukannya. Atau lebih tepatnya dipaksa menatap gadis di pelukannya, lantaran Caroline menangkup sebelah pipi Dario dan menarik wajah tampan itu untuk menatapnya

"Carl... Baby..." Panggil Dario

Dario menurunkan tatapannya dan dia dapat melihat wajah cantik Caroline amat sayu dan kesakitan

"Tahan baby. Kita ke rumah sakit sekarang"

Caroline hanya tersenyum kecil sambil berujar "I'm fine"

Dario menggendong Caroline dan membawanya ke dalam mobilnya. Dia menyuruh Neo menjalankan mobil itu ke rumah sakit terdekat

"Uhukk...uhukk..." Caroline terbatuk dan kembali mengeluarkan sedikit darah

Dario mengusap darah dari bibir Caroline dan menyuruh Neo untuk menaikan kecepatan mobilnya

"Tahan sebentar baby. Kita hampir sampai"

Caroline hanya menyandarkan kepalanya di dada bidang Dario dan menutup matanya yang terasa berat. Mobil Dario berhenti di lobi rumah sakit. Neo membukakan pintu mobil bagi Dario. Dario menggendong Caroline dan memanggil suster jaga. Dengan sigap Caroline dibawa ke ruang operasi

"Baby..." Lirih Dario

Dario terduduk di lantai tepat di sebelah pintu ruang operasi. Kepalanya tertunduk. Kedua tangannya meremat rambutnya

"Bertahan baby. Kamu kuat, aku tahu kamu kuat. Please, bertahan" gumam Dario

Dario menundukan kepalanya dalam-dalam. Otaknya masih terngiang ucapan Caroline yang sanggup membuatnya terbang ke langit. Ucapan yang selalu Dario harapkan keluar dari mulut gadisnya. Ucapan yang justru keluar sebelum sang gadis menjadikan dirinya tameng bagi Dario

"Terima kasih untuk semuanya, Xander. I love you"

[KDS #2] Xander'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang